5. Sebuah ketakutan

69 34 3
                                    

"Hahah,ya udah nanti kita lanjut lagi ya cerita nya,kasihan juga tuh kakak kamu Dito." Ucap Aditya berkata di selai tawa.

Setelah selesai makan, Anisya dan Aldito pergi ke kamar mereka masing masing.

Di kamar Anisya memainkan handphonene nya membuka notif WhatsApp, seketika Anisya terkejut bukan main karena ada seseorang yang meneror nya.

  "Kak ditoo..." Anisya menangis sambil menuju kamar dito yang tempat nya bersebelahan dengan kamar nya.

Setelah sampai di kamar dito Anisya langsung berhamburan di pelukan dito dan menangis di sana.

"Wwihh lo kenapa nangis dek.?" Tanya Aldito panik karna Anisya terlihat ketakutan. Dan sesekali Aldito mengusap rambut Anisya untuk menenangkan tangisan nya.

"Ada yang neror gue kakk." Ucap Anisya semakin menjadi-jadi, setelah itu Anisya memperlihat kan isi chat yang di kirim kan orang yang tak di kenal nya.

Dan benar saja disana ada bangkai bangkai tikus yang seperti nya di bunuh oleh seseorang dan menampakkan sebuah pisau yang berlumuran darah di sebuah pisau tersebut.

Tak hanya itu di bawah gambar itu bertuliskan kata JANGAN PERNAH DEKATIN COWOK GUA, KALAU LO MASIH DEKATIN DIA MAKA NASIB LO BAKALAN SAMA SEPERTI TIKUS TIKUS INI..!! Cam kan..!!

  Setelah melihat itu semua Aldito menjadi merasa takut juga karna dia tidak mau adik nya kenapa napa dan dito juga bingung emang nya siapa cowok yang dekat dengan Anisya

"Dek,emang lo lagi dekat sama siapa?"
"Gue kak? Nggak ada tuh belum ada yang teetarik gue mah." Ucap Anisya tenang karna tangis nya sudah berhenti.

Dito pun di buat binggung, jadi maksud orang yang neror Anisya itu siapa?

****

Keesokan hari nya di sekolah, Anisya dan Aldito seperti biasa, berangkat sekolah barengan dan Aldito masih suka menjahili adik nya. Karna hal ini sudah dilakukan Aldito sejak Anisya duduk di bangku SD, dan mungkin itu sudah makanan sehari-hari bagi Aldito.

Dan tentu nya cewek-cewek menatap sinis kepada Anisya dan dari kejauhan tiga orang cewek sedang mengintai gerak gerik mereka.

"Ini nggak bisa di biarin terjadi." Ucap salah satu cewek tersebut.

"Pokok nya kita harus cepat cepat kasih pelajaran tuh cewek centil." Lanjut cewek tadi.

Teman teman nya langsung mengangguk kan kepala bahwa dia juga setuju dan sembari tersenyum sinis.

"Hallo.!!! Gue ada pekerja an buat Lo." Ucap seorang cewek di sebrang telfon.

"Oohh siap boss,apa pun perintah boss akan kita lakukan." Balas seorang cowok di sebrang telfon.

"Oke, nanti kita ketemu di tempat biasa dan jangan lupa bawa anak buah Lo."

****

Setelah sampai kelas Anisya duduk di kursi nya,sedangkan Aurel dia belum nonggol Batang hidung nya.

"Duuuhh dimana tuh anak, kan gue mau cerita gimana sih dia." Gumam Anisya.

Tak lama setelah itu Aurel pun masuk kelas dengan ceria dan langsung menghampiri Anisya.

"Kemana aja sih lo dari tadi,kok baru datang sekarang sih." Omel Anisya.

"Heheh,sorry sya gue kesiangan Bagun nya." Ucap Aurel sambil tertawa nyengir.

"Yaudah lah, gue kan mau cerita sama lo nih udah nggak sabar gue mah."
Walaupun mereka baru baru satu hari tapi Aurel dan Anisya saling percaya satu sama lain, dan mereka sudah akrab dengan membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit.
"Cerita aja kali." Ucap Aurel

Kriiinggg.... Kriiinggg

"Iya ini gue mau cerita."
Karna mereka selama tiga hari tidak belajar. Maka mereka leluasa untuk berbagi cerita.

"Jadi gini,gue di teror sama orang yang gue nggak tau itu siapa dan di saat itu gue ketakutan dan langsung nangis,sampai sekarang gue masih takut." Cerita Anisya panjang lebar.

Seketika Aurel teringat dengan Ancaman kakak kelas yang sok gaya itu.

"What.? Terus dia bilang apa sama lo.?" Tanyaaa Aurel.

Anisya memperlihat kan isi chat teroran itu dan reaksi Aurel sama persis dengan Aldito saat dia mengetahui itu, Aurel takut terjadi apa apa sama Anisya.

"Sya,gue kemarin pulang sekolah di hampir in kakak kelas." Ucap Aurel.

"Ohh ya?? Siapa rel,cewek atau cowok?? Dia bilang apa ke lo?? Kenapa dia hampirin Lo?? Lo buat masalah??. Tanya Anisya nggak sabaran.

"Iihh tanya satu satu dong, kalau gini gue mau jawab yang mana dulu nih.?"

"Heheheh iya iya,maaf deh sayang kyuuh." Ucap Anisya lebay.

"Idiiiww apaan sih lo lebay banget." Aurel memperlihat kn ekspresi jijik nya.

Seketika tawa Anisya meledakk.
"Uuiittss jangan berisik dong."ucap Aurel kesal sambil membekap mulut Anisya.

"Yaudah Lo diem gue ceritain nih tapi jangan dipotong dulu." ucap Aurel pada anisya. dan di balas anggukan oleh anisya.

"Jadi kakak kelas itu ngehampiri gue dan dia nanya Lo teman nya Anisya yang centil itu? Terus gue bilang iya emang kenapa dengan teman gue? Bilangin yaa sama teman lo yang centil itu jangan deket-deket sama cowok gue dia bilang jadi kalau Lo masih Deket dekat cowok dia,dia bakal kasih perhitungan sama lo." Ucap Aurel panjang lebar.

____

Vote + komen And follow😉

The Distance Friendship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang