September : Day 13

263 35 5
                                    

Semua murid bernyanyi di bus saat akan pergi ke pegunungan. Hari ini para siswa Ainana High School akan melakukan kegiatan berkemah tahunan yang diselenggarakan sekolah. Atmosfir di bus ini begitu ceria dan semuanya tampak semangat untuk mengikuti kegiatan kali ini.

Rika sudah duduk bersama Souko, sementara Iori dan Tamaki duduk bersama di belakang kedua gadis itu. Iori memilih untuk beristirahat sejenak sebelum menjalankan kegiatan mereka, sementara di sampingnya, Tamaki sedang bernyanyi dengan heboh bersama yang lain.

.
.
.
.
.

Setelah 2 jam menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai di lokasi perkemahan.

Udara pegunungan yang khas tanpa adanya polusi menyambut kedatangan mereka. Rika segera turun dari bus diikuti yang lain. Gadis berambut merah itu merentangkan tangan dan menghirup udara sebanyak-banyaknya.

"Hahhhhh,, udaranya sejuk sekaliiii. Suatu saat nanti, aku ingin tinggal di gunung."

"Aku tau kenapa Ri-chan ingin tinggal di gunung." celetuk Tamaki yang kini berdiri di samping Rika.

Rika mencibir, "Sok tau."

"Aku memang tau."

"Coba katakan kenapa."

"Karena Ri-chan ingin reunian sama keluarga kan?"

"Keluarga?" Tanya Rika tidak mengerti. Seingatnya, dia tidak memiliki keluarga yang tinggal di gunung deh.

"Iya." Tamaki mengangguk dan menunjuk ke suatu arah. "Tuh, keluarga Ri-chan."

Rika mengikuti telunjuk Tamaki hingga Iris crimsonnya bersiborok dengan sepasang netra hitam yang juga sedang memperhatikannya.

'Bletak'

Tamaki mengaduh saat Rika menjitak kepalanya.

"Itu sih monyet." dengus Rika kesal. Sementara Iori dan Souko yang sedari tadi memperhatikan hanya bisa menggeleng melihat kelakuan kedua temannya itu.

"Baiklah, anak-anak. Istirahat sebentar, setelah itu kalian bangun tenda kalian sendiri untuk beristirahat."

Seruan Yama-sensei menjadi penutup obrolan mereka karena semuanya mulai mempersiapkan tenda untuk beristirahat.

******

Rika meletakan semua barang bawaannya di tenda yang mereka dirikan beberapa saat yang lalu. Tenda itu ditempati tiga orang termasuk Rika dan Souko.

"Souko, apa kau bawa sabun cuci muka? Punyaku ketinggalan."

Souko yang kebetulan sedang membongkar ranselnya langsung melemparkan sabun yang Rika maksud. Gadis berambut merah itu mengambil sabun itu lalu pergi untuk mencuci wajah.

.
.
.
.

"Sebentar lagi jerit malam loh."

Mata Rika membesar mendengar ucapan teman satu tendanya ketika ia kembali.

"Je-jerit malam?" Ujar Rika terbata.

"Iya. Kau tidak mau ikut?"

Rika nyengir pada teman sejawatnya tersebut. "Souko, aku tidak ikut saja ya?"

"Tidak boleh!" Sahut sebuah suara yang entah dari mana asal muasalnya.

"Kenapa kau yang menjawabnya? Itu kan pertanyaan untuk temanku." Protes Rika tidak terima pada sesosok makhluk yang membuka tenda miliknya secara tiba-tiba.

"Sadar diri dong. Kita ini panitia dalam LDKS ini. Masa kau mau tidak ikut jerit malam setiap tahunnya?" Ujar si tersangka bernama lengkap Izumi Iori tersebut. "Lagian kita berdua jadi mentor anak kelas sebelas dan sepuluh. Malu-maluin kalau mentor tidam ikut."

High School - Izumi Iori || MHS Project [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang