Bagian 7

42 32 0
                                    

19.00 Kediaman Keluarga Stefanus

Dia melangkah masuk melalui pintu belakang, hendak menuju kamar mandi untuk membersihkan badan. Saat sedang meletakkan sepatu yang ia tenteng, ia ditegur seseorang dari belakang

"Kemana aja lo? Jalan dulu sama cewek?"

Sesosok laki-laki yang berdiri dibelakangnya bertanya sambil melipat tangannya didadanya dan menyandarkan bahu di dinding

Anak itu membalikkan badannya, dan menatap laki-laki yang berdiri itu

"Cewek?"

"Iya cewek, lebih tepatnya cewek gue"

"Maksud lo?" Tanyanya bingung

"don't pretend to be stupid"

"I have no problem with you" balasnya

"How fucking dare you" dia menghampiri anak itu dan meninju rahangnya

"what is your problem?" Tanyanya lagi setelah tersungkur ke lantai

"Scram you damn star" jawabnya geram

"Adit!" Seorang laki-laki bertubuh tinggi itu menegur Adit yang sedang memojoki Bintang

Kedua anak itu menengok ke arah seseorang yang berdiri didepan mereka
"Papah?!" Serentak kedua anak itu

"Jangan buat keributan disini"

"T-tapi dia udah-"

"this is not my fault" sela Bintang membela diri

"shut up you foster child!" Adit semakin geram

"let him, don't make a scene here" laki-laki tegas itu menyuruh mereka berhenti melakukan keributan, dan dia pergi begitu saja

Adit melepas genggamannya dikerah Bintang dan beranjak pergi

"what did you say earlier? Foster child? Anak asuh?" Tanya bintang lagi

"shut up before I stop your heartbeat" jawab Adit membelakanginya

Dia pergi dari tempat itu. Bintang mencoba untuk bangun dari duduknya. Rahangnya sedikit terluka

Bintang segera pergi ke kamar mandi dan membersihkan badannya. Setelah membersihkan badan, ia mengeringkan rambutnya menggunakan handuk dan berkaca

"Bunda.. anakmu merindukan ibunya"

"Tubuh ini membutuhkan kehangatan mu"

"Kepala ini membutuhkan dekapan mu"

"Aku ingin merasakan semua itu"

"Tetapi tuhan belum mengizinkanku untuk bertemu dengan mu" Bisiknya dalam hati

Ia beranjak pergi ke kamarnya, dan membaca buku-buku novel favoritnya. Saat ia membuka laci yang dipenuhi obat-obatan, ia menemukan sesuatu. Sesuatu yang usang

Buku yang bertuliskan "My Pain" yang berarti "Sakitku"

Di bukalah buku usang itu, dan sewaktu ia baca buku itu, air matanya mulai menggenang. Itu buku diari yang ditulis dengan tangan seseorang yang amat ia cintai. Di buku itupun masih berbekas air mata seseorang yang menulis diari dibuku itu

The Star Shine AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang