11. Debat

15 8 0
                                    

___

"Gimana udah baikan?" Kata Candra.

"Hehe, sebenernya aku ngga pingsan" ucap Fani lirih disertai senyuman manis.

Candra yang mendengar sedikit kaget tak tahu alasan Fani mengapa harus melakukannya.

"Ya gue capek suruh berdiri dilapangan, jangan bilangin kesiapa siapa ya." Lanjut Fani yang ditatap tak percaya oleh Candra.

"Wah gila kok lo bisa bisa nya ada ide kayak gini." Masih dengan rasa ketidak percayaannya.

"Di bisa in aja."

Tringgg

Bel istirahat pertama berbunyi.

Setelah setengah jam lebih Fani berbicara dengan Candra, ia semakin banyak menemukan berbagai informasi.

"Faniiii!!" Lebay Mauren yang tiba tiba datang dan langsung memeluk tubuh Fani.

Fani menghempaskan tubuh Mauren kasar.

"Tubuhnya masih sakit kali Ren." Ujar Dela membujuk Mauren yang tengah mengambek kearah Fani.

Candra sedari tadi sudah izin untuk pergi karena Fani sudah tidak apa apa, memang dia tidak apa apa.

Kedua temannya menyuruh Fani untuk duduk manis dikelas saja, biar mereka yang kesana kemari membawa makanan dan minuman dari kantin. Spesial hari khusus Fani.

Tapi Fani menolak, bersikeras bilang tak apa supaya bisa ikut ke kantin.

"Lo kan sakit, ntar kalo lo pingsan lagi gimana." Ucap Mauren.

Dengan sekali tarikan nafas, Fani menceritakan kebohongannya. Ekspresi wajah Dela dan Mauren seperti tak menyangka ke arah Fani.

"Lo gila," olok Dela.

"Ye kalo ngga gitu gue yang capek , teong! Berdiri disana!" Balas Fani.

Dela dan Mauren tak ambil pusing, mereka dengan semangat mengajak Fani ke kantin.

___

Kumpulan band tidak jadi setelah istirahat kedua, karena masih banyak anak band lainnya yang mengerjakan tugas dari kelas mereka masing masing. Dan jadinya, kumpulan diadakan setelah pulang sekolah agar terbebas dari perlajaran.

Ketika bel sekolah berbunyi, dengan rasa ngantuk dan malas, Fani bersenandung kecil menyusuri koridor kelas per kelas demi sampai ke ruang musik.

Sudah banyak anak anak yang menunggu disana. Tapi juga masih ada sebagian yang belum datang.

Lima belas menit cukup menunggu mereka semua hadir di ruang ini. Semua duduk dikursi yang telah disediakan.

Cowok cool bertubuh kekar memasuki ruang musik tersebut, ya siapa lagi kalau bukan ketuanya.

"Assalamuallaikum,"

"Waalaikum salam." Jawab seisi ruangan.

"Gue disini ngga banyak bicara. Perkenalkan gue Dito, ketua band disini. Gue udah kelas 12. Bentar lagi gue mau mundur atau turun jabatan. Dan sebagai gantinya gue bakal pilih ketua baru kalian." Wajahnya memandang sekeliling ruangan.

Setelah mendapatkan seseorang yang ia cari, Dito memanggil orang tersebut untuk kedepan.

"Udah tahu kan dia siapa? Dan siapa disini yang ngga setuju?" Fani lantas mangangkat tangannya tanpa pikir panjang dan melihat kanan kirinya.

BridledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang