"apaaa???!" ucap Raisa tidak percaya
*sekarang suami saya ada dimana??" ucap Raisa lagi
"sekarang pak Rangga berada di rumah sakit Veronica, Manado" ucap Agnes
"ya sudah saya segera kesana" ucap Raisa lalu ia menutup telponnya"Ada Apa Kak Raisa??, kok aku lihat kak Raisa menerina telpon sampai kaget begitu??" tanya Alexa
"mas Rangga, Alexa?" ucap Raisa menangis
"Kak Rangga kenapa kak??" tanya Alexa
"mas Rangga... kecelakaan Alexa" ucap Raisa sambil menangis
"lalu bagaimana keadaannya??" tanya Alexa
"keadaan mas Rangga masih belum sadar Alexa" ucap Raisa
"lalu?? apa kak Raisa mau kesana??" tanya Alexa
"iya Alexa!, aku harus kesana, karena aku khawatir sekali sama Mas Rangga" ucap Raisa
"tapi?? kan Kak Raisa lagi Hamil sekarang, apa kak Raisa yakin mau kesana??" tanya Alexa lagi
"aku yakin Alexa!, karena aku mau melihat mas Rangga sadar dan orang yang akan dilihatnya pertama kali adalah aku, istrinya" ucap Raisa
"begini saja, aku tidak akan biarin kalau kak Raisa pergi ke Manado sendirian!.. bagaimana kalau aku dan Mas Julian temani kesana??" ucap Alexa
"ide yang bagus!.. ya sudah kita siap-siap sekarang" ucap Raisamereka pun bersiap-siap untuk berangkat Ke Manado, di lain tempat, seseorang pria tengah terbaring lemah dengan selang infus, dan oksigen, dan tanpa disadari tangan pria tersebut mulai bergerak, dan matanya pun mulai terbuka, ia pun bingung, di mana dia saat ini
"aku dimana ini??" ucap pria itu
tiba- tiba ada seseorang masuk
"Pak Rangga, akhirnya bapak sadar juga" ucapnya
"kamu siapa?? dimana saya ini?? ucap Rangga
" Aku Melody, sekertaris pak Rangga Di kantor" ucap Melody
"Melody??" ucap Rangga masih bingung
"Sepertinya Pak Rangga benar-benar tidak mengingat apapun, ini kesempatanku, untuk mempengaruhi pak Rangga
" oh ya kenapa saya ada disini??" ucap Rangga
"bapak terkena kecelakaan" ucap Melody
"apaaa??" ucap Rangga kaget
"iya, tapi pak Rangga tidak usah khawatir soalnya bapak hanya terkena lecet sedikit"
Rangga mengangguk, Agnes dan Fenny pun masuk"Syukurlah pak Rangga sudah sadar' ucap Fenny
" ternyata Tuhan masih memberikan mukjizat kepada pak Rangga, dan sekarang pak Rangga sudah sadar" ucap Agnes
"Pak Rangga kami sudah memberitahukan keluarga pak Rangga di Jakarta tentang kondisi pak Rangga saat ini" ucap Fenny
"Keluarga Saya?? siapa??" tanya Rangga
"ya keluarga pak Rangga, Istrinya pak Rangga, Bu Raisa Adriana" ucap Agnes
" Raisa?? itu istri saya??" tanya Rangga
"iya-iyalah pak, dan sekarang istri pak Rangga sedang menuju kesini" ucap Agnes lagi"Raisa itu siapa?? apa aku sudah menikah?? dan kalau benar aku sudah menikah, kenapa aku tidak mengigatnya?? ada apa denganku" Gumam Rangga dalam hati
Disatu sisi Raisa kini telah sampai di bandara, Manado, dan ia Alexa dan Julian langsung bergegas ke Rumah sakit Veronica, dan sampai disana, Raisa pun langsung mencari ruangan Suaminya, dan Raisa pun menemukan Ruangan Rangga, ia pun langsung masuk ke ruangan itu, dan Raisa pun berjalan mendekati Rangga
"mas Rangga aku datang, kenapa mas bisa seperti ini??" ucap Raisa lalu ia memeluk Rangga
Rangga yang merasa dirinya dipeluk pun langsung bangun
"Siapa Kamu??" ucap Rangga Marah
"Aku Raisa mas!" ucap Raisa
"Raisa siapa??" tanya Rangga
"Aku Raisa mas, Istri mas!" ucap Raisa menangis
"istri Saya??" ucap Rangga bingung
"Rangga apa kamu tidak ingat dengan Raisa??, istri kamu??" tanya Julian
Rangga mengangguk
"mas apa Kak Rangga lupa ingatan??" tanya Alexa berbisik
"Bisa jadi Sayang, menurut gejala yang ditimbulkan Rangga, kemungkinan besar Rangga lupa ingatan" jawab Julian berbisik"Mas aku Raisa istri mas Rangga, mas lihat ini" ucap Raisa memperlihatkan Cincin pernikahan mereka
"mas lihat cincin ini, cincin ini adalah cincin pernikahan kita, dan mas memakainya juga" ucap Raisa
Rangga pun melihat Cincin yang berada di jari manisnya itu, dan ia masih bingung dengan semuanya, dan ia masih bingung, dengan Dirinya saat ini"BERSAMBUNG"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Selamanya
Romance"Sebuah celah, sebuah sudut akan ketempuh bersamamu. Jalan terjang yang aku lewati bersamamu. Meskipun terkadang, cinta kita banyak yang uji. Tetapi percayalah ibarat hujan yang membasahi bumi pasti akan datang pelangi yang akan muncul. Apabila kita...