30 Maret 2018,tepat di hari itu Ci Rachel tersadar dari tidurnya. Lebih tepatnya telah dinyatakan pulih seutuhnya. Sore ini dia diperbolehkan pulang. Aku bahagia melihat cici pulih,tapi...... Aku yakin,akan ada sesuatu. Tapi ya sudahlah,nanti juga akan ada jalannya batinku.
Pagi ini
Ci Rachel : "Mel,makasih yah kamu udah perhatian."
Meli : "Enak aja,perhatian aku khawatir tau."
Ci Rachel : "Ihh kamu mah,padahal aku cemas juga sama kamu."
Meli : "Iya aku tau. Cici ga tau yah di hutan kemaren."
Ci Rachel : "Hah? Emang kenapa?
Meli : "Gapapa ci. Eh ada surprise tuh."
Pa Untung : "Pagi 2 bidadari cantikku."
Meli : "Gombalnya ga tobat-tobat emang."
Pa Untung : "Apa sih kamu,marah mulu."
Meli : "Au ah,kesel."
Pa Untung : "Ambekannya ga tobat-tobat emang."
Meli : "Eh,aku cari makanan dulu yah."
Ci Rachel : "Jangan kamu disini aja."
Meli : "Gpp ci."
Ci Rachel : "Mel..."
Pa Untung : "Udah,gapapa. Btw kamu dah sembuh? Udah Pak,aku udah boleh pulang sore ini."Sakit rasanya liat mereka berduaan. Saling bercanda,dan perhatian Pa Untung untuk kakaku itu,bikin makin sakit. Mataku,mulai berkaca-kaca. Aku ga bisa bohong dengan perasaan ini. Aku suka sama Pa Untung,tapi asal Ci Achel bahagia, gapapa. Di kantin aku diam di pojokan dan mendengarkan sekaligus ikut nyanyi lagu....
"Meski bibir ini tak berkata
Bukan berarti ku tak merasa
Ada yang berbeda diantara kita
Dan tak mungkinku melewatkanmu hanya karena ku tak mampu untuk bicara bahwa aku inginkan kau ada dihidupku."Ya itu adalah reff lagu siapkah kau tuk jatuh cinta lagi. Aku menyukai lagu itu,soalnya itu adalah lagu yang aku nanyiin pas ultah Pa Untung. Ga kerasa air mata mulai jatuh ke pipiku, ga aku harus kuat aku harus tepatin janji ini buat cici. Namun,saat aku bergumul air mata itu semakin deras membasahi pipiku,saat sebuah suara mengagetkanku....
"Hei kenapa kamu nangis?" Ujar si suara.
"Bu Uli,kok bisa disini?" Jawabku pada suara yang ternyata Bu Uli.
"Emmm saya kebeneran mau nengok temen disini. Kamu sendiri? Kok nangis sih?"
"Aku di sini nemenin cici Bu. Terus...."
"Kenapa kok ga dilanjut? Btw emang cici kamu kenapa?"
"Cici sakit bu,mikirin aku selama kem,jadilah dia disini sekadang."
"Ouh,jadi kenapa kamu nangis?"
"Ga kenapa-napa kok,Bu."
"Ga mungkin kamu ga kenapa-napa tapi nangis sayanng." Katanya seraya memelukku. Lantas aku semakin menangis,sesegukan.
"Sayang,cerita aja gapapa ibu sayang kok sama kamu. Lagian kita kan udah kaya saudara,saya aja sering curhat ke kamu kan. Kamu itu paling paham kalo saya curhat,jadi saya juga pasti paham dong. Ayolah,kamu itu udah saya anggap adik saya sendiri. Terutama saya ga punya adik." Kata-katanya itu membuat aku tersentuh walau dia mengatakan beberapa kalimat dengan bercanda.
"Hei ayo cerita aja dong sayang. Kamu harus inget punya Tuhan,punya kita kan. Ayo kamu cerita aja." Kalimatnya membuat tangisku semakin jadi. Aku menangis keras di pelukannya.
"Cep....cep...cep..... Jangan nangis,emang ada apa?" Kembali pertanyaan itu muncul. Disaat yang bersamaan dua orang gadis lainnya datang. Ya itu adalah Ci Felis,dan Ci Theo. Mereka berdua adalah sahabat Ci Rachel,oleh sebab itu mereka datang ke sini untuk menjenguk ciciku itu. Selain sahabat ci Rachel mereka adalah mentor-mentorku juga,bahkan bagi aku mereka adalah kakakku juga. Saat mereka melihat aku menangis,mereka lantas mendatangiku dan Bu Uli.
Ci Felis : "Hai Mel,Bu! Meli kamu kenapa?"
Bu Uli : "Kalian yang waktu itu kan?"
Ci Theo : "Iya Bu,ibu inget?"
Bu Uli : "Inget."Setelah percakapan singkat, mereka kembali menanyakan keadaanku. Aku tak bisa menutupi lagi,lantas aku menceritakan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of My Live
RandomTemen-temen makasih yah yg udh baca novel pertama aku maaf kalo masih banyak yang kurang. Tolong vote dan komen.Terimakasih 🙏🙏🙏. O iya cerita ini Tamat and warning typo yah. Tapi kalian harus baca The Froze Heart 2 kalo dah beres cerita ini. Ken...