Pas kita lagi lucu-lucu becanda di meja pas makan siang,tiba-tiba ada kehebohan besar. "Woiiii gimana ini gimana,aduh parah,kumaha ieu,wahhhhhhhh aku panik!!!!!!!!!" Ujar suara ramai itu.
Aku : " Ada apa sih,heboh amat."
Bu Uli : "Ga tau."
Bu Uli : " Eh .... Eh .... Lev ada apa?"
Levi : " Celine sama Sinta diculik Bu!"
Bu Uli : " Apa?!!!!!! Serius kamu ?"
Levi : " Ihhh bu udah panik gini,masa becanda sih."
Aku : " wah emang dimana,Lev diculiknya?"
Levi : " Itu,disitu,di deket bambu!"
Aku : " Ayo kita tolong!"
Tina : " Ga ah,Mel inget dia udah jahat."
Aku : " Inget,mereka kan sahabat kita ga mungkin kita biarin mereka,ayo tolong."
Bu Uli : " Hiks.... Hikss... Bener kata Meli,tolong kita setidaknya utk saya."
Tina : " Ya udah ayo."================================ Sambil malas Tina bantu cari Celine dan Sinta,sebaliknya Bu Uli sangat ketakutan dan mencari mereka sepenuh hati.....
Bu Uli : "Celine,Sinta, kalian dimana?
Tina : " Ibu kalo diculik ya mereka ga tau lah mereka dimana."
Maria : " Udah deh napa sih kamu? Cari aja napa!"
Laura : " Udah-udah mending kita cari aja lagi yuk."
Tina: " Ahhh napa jadi nyalahin aku sih,udah ah kita cari aja,si Meli serius banget lagi."
Aku : " Woi,woi diem,liat tuh!"
Maria : " Paan Mel?"
Aku : " Itu.... Itu ......itu liat!"
Maria,Gracel,Bu Uli,Tina,Laura:" Itu kan Celine sama Sinta hayu kejar-kejar."
Aku : " Malah ngelamun,kejarlah hayu cepet!"
Semuanya lari mengejar mobil itu mirip sama kesatria atau pahlawan di film-film. Tanpa motor atau apa pun kita harus mengejar sebuah mobil sport yang bahkan kita ga tau jalanan Garut. Sementara yang lain pun ikut mencari Celine dan Sinta sambil panik,kita malah sedikit membuat heboh dengan menghilang.================================
Kita terus berlari hingga tanpa sadar sampai di sebuah hutan dan di jantung hutan mobil itu berhenti. Aku mengkomando teman-teman dan Bu Uli untuk berhenti dan bersembunyi di belakang sebuah pohon. Kami melihat Celine dan Sinta diseret keluar mobil dan disekap dalam sebuah gudang yang gelap. Kami juga melihat para penculik yang badanya lebih besar dari kita dan menyeramkan benget,mukanya brewokan bak preman di film, semuanya tak ada yang berani kecuali Bu Uli yang berkata " Apa pun yang terjadi tak ada kata menyerah dalam persahabatan,itulah yang membedakan antara persahabatan dan cinta." Kalimatnya membuatku tersentuh dan tak tega untuk meninggalkannya bertempur sendiri demi muridnya.
" Men temen,emang kalian tega gitu,kan kalian tau serdadu itu nyeremin banget,apa yang bakal mereka lakuin sama Celine dan Sinta,ok lah mungki Celine jahat sama kita tapi Sinta dia kan sahabat kita juga,lagian seenganya liat deh Bu Uli,kesian dia,dia takut banget mereka kenapa- napa. Ayo donk jangan kabur gini. Cewe kelas kita kan setrong setrong ayo lah." Ujarku tak tega pada Bu Uli. "Ya udah ayo!" Seru Tina diikuti yang lainnya.================================
Kami menyusun tak tik utk dapat masuk dan menyelamatkan teman kami Celine dan Sinta. Sudah kami putuskan kami akan mengendap-endap dan masuk ke dalam. Kami melaksanakan rencana itu. Awalanya semuanya lancar,sampai BRAAAAAK, Maria menyenggol sebuah vas bunga. Tentu saja kami langsung tertangkap basah karna membangunkan serdadu atau preman itu.
Preman : " Hei,siapa kalian."
Maria : " ka....kami... Kami"
Aku: " Kami sahabat Celine dan Ita bebaskan mereka."
Mendengar suara kami Celine dan Sinta lekas berteriak,namun sayang banget kita pun disekap bersama mereka. Semua orang menangis,namun jika aku harus menangis kini,aku ga sanggup karna air mataku terkuras habis waktu melihat Bu Uli menangis dan semua sahabatku disekap hingga aku pun tak bisa menangis,lagipula Aurora kan ga boleh nangis,meski tidur panjang namun Aurora kan ga nangis. Kadang aku mensyukuri juga panggilan itu. Tiba-tiba Bu Uli berkata " Seandainya mereka itu murid-murid seperti kalian,akan kuhukum dengan soal fisika." Ujarnya menghayal. O ya Bu Uli adalah guru terkejam kalo udah kasih soal apalagi itu Fisika ga akan ada yang ga stress liatnya,ya kecuali dia dan Tuhan mungkin. Baru dua bulan aku di sekolah itu tapi soal Bu Uli sudah membuatku strees duluan. Tiba-tiba waktu aku lagi bayangin soal Bu Uli yang sekejam serdadu tadi,cuma bedanya ini nyerang psikis orang,muncul ide dalam benakku.Aku : " Tunggu,soal Fisika."
Tina: " Mel,kamu masih bisa mikir soal fisika pas lagi gini?"
Maria : " Tunggu kayanya aku paham."
Sinta : " Maksudmu......
Kita saling pandang,seolah paham pikiran masing-masing. Lalu kita menyusun 3 rencana sekaligus. Lalu.......Aku : " Hai,para preman aku boleh nanya ga?"
Preman : " Apa?!!!!"
Aku : " Jadi aku tuh punya pertanyaan dari guruku,apakah seorang penculik itu pintar atau tidak?"
Preman : " Apa maksudmu? Ya aku pintar donk!"
Aku: " Kalo gitu,boleh aku minta tolong,kerjain soal Fisika ini. Ya untuk pembuktian."
Preman : " Jangan meledek yah. Baik mana sini aku kerjain. Ayo men temen."
Aku: " Masuk donk! Jadi kita bisa tau. Tenang kita ga bakal kabur. Kalian kunci aja pas udah masuk."
Preman : "Baiklah!"
Mereka masuk dan langsung diberi soal tersadis oleh guru yang sadis pula. Ga kira-kira emang bu Uli tuh,mereka dikasih 156 soal fisika,dan itu sadis semua. Contohnya gini
"Sebuah tuas bermassa 25 kg dan memiliki gaya 100 N. Titik tumpunya digeser 8 cm mendekati sumber kekuatan,berapakah lengan bebannya?"
Lah itu baru satu belum yang lain. 30 menit satu soal pun belum terjawab,iyalah soal kejam gitu. Sementara kita udah mulai jalanin tahap ke-2. Mereka sudah mulai kelelahan dan ga sadar,kalo Ita mengambil kuncinya. Ita kasih kode ke kita,dan BRAAAK Celine si preman kelas memukulkan sebilah kayu yang ada di situ tepat di kepala preman jahat itu,segera kita membuka pintu dan kabur,tapi ngambil HP dulu donk buat jaga-jaga,untung aja HP nya ditaro di meja sama preman itu.================================
Lari sekencang-kencangnya ke tengah hutan,membuat kita kelaparan. Kita mendapat buah mangga,namun sayang Bu Uli terserang sakit maag,yah sudahlah intinya kita bertahan hidup semalam disana dan tidur di sebuah goa.
Esoknya Maria menggunacang tubuhku kuat. " Mel bangun Mel !!! " Katanya. " Ga usah teriak emang ada apa?" Kataku. "Liat tuh " katanya sambil menunjuk sesuatu. Sambil setengah sadar setengah ngantuk aku liat ke arah luar goa dan rasa kantukku hilang berganti kekagetan luar biasa saat 5 preman ada di depan goa. Mati kita batinku.
Singkatnya kamu mulai melakukan perlawanan,namun kita terdesak ke pojok batu. Tiba-tiba Superprovit datang eh maksudku Pa Untung. Bagai superman dia datang bantuin kita yang terdesak di tengah pertempuran. " Pergi ! Kalian harus selamat,biar aku yang lanjutkan. Huaaaaa." Ujar Pa Untung sambil melawan preman. Kami semua lari,namun aku ga tega ninggalin Pa Untung sendiri. Saat aku berlari aku melihat kebelakang dan aku melihat Pa Untung hampir ditusuk oleh sebilah pisau. " JANGAN SAKITI PA UNTUNG KU" teriakku lantang meskipun takut. Aku lari ke arah sana menyelamatkan Pa Untung,namun sayang aku tertusuk pisau itu.
Katanya,Pa Untung membaw aku keluar hutan hingga kakinya terluka. Romantis juga bagiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of My Live
De TodoTemen-temen makasih yah yg udh baca novel pertama aku maaf kalo masih banyak yang kurang. Tolong vote dan komen.Terimakasih 🙏🙏🙏. O iya cerita ini Tamat and warning typo yah. Tapi kalian harus baca The Froze Heart 2 kalo dah beres cerita ini. Ken...