11. Penyelamatan II

2.9K 319 19
                                    

Voldemort menatap tajam pintu yang tertutup setelah Severus Snape pergi. Dia menghela napas sebelum beralih kembali ke Harry.

Harry memandang jauh pada dinding mencoba membuat matanya tampak dingin dan mati. Dia berhasil menahan punggungnya agar tegak dan kaku.

"Siapa namamu?"

Harry menahan rasa ngerinya. Dia tahu Voldemort kemungkinan besar tahu siapa dia. Tidak sulit untuk mencari tahu. Jantungnya berdetak begitu kencang hingga dia merasakan darahnya mengalir deras ke seluruh tubuhnya saat dia membuka mulut untuk menjawab. "Har..." Tiba-tiba suara ledakan keras bergema di sekeliling ruangan dan tanahnya bergetar, membuat Malfoy, Lestrange, dan bocah kecil itu jatuh ke tanah. Harry mendarat di sisinya dan entah bagaimana Voldemort tetap berdiri.

"Tuan, apakah Anda baik-baik saja?" tanya Bellatrix Lestrange sambil bergegas dari tanah, masih memegang erat bocah yang menangis itu.

"Aku baik-baik saja," cibirnya. "Bellatrix bawa bocah itu bersama yang lainnya. Lucius, bawa anak satunya ke ruang khusus." Harry merasakan getaran menggigil di punggungnya saat melihat kilat di matanya.

Malfoy menyeringai ketika dia memantrai Harry.
"Wingardium Leviosa."

***

Tiga mantan Marauders itu berjalan diam-diam melalui lorong Riddle Manor yang gelap dan dingin. Mereka berada di bawah jubah gaib milik James. Sesuatu yang belum mereka gunakan sejak keluarga Potter bersembunyi.

Sebuah suara dari belakang menghentikan mereka. Mereka dengan cepat dan perlahan bergerak ke dinding untuk minggir. Berkat keberuntungan mereka, mereka melihat Lucius Malfoy bersama Harry Potter yang melayang dan Bellatrix Lestrange yang menggendong seorang bocah kecil yang menangis.

Mereka menunggu sampai dua Pelahap Maut itu lewat kemudian menyerang mereka dari belakang. "Stupefy!" kata mereka bersamaan. Dua mantra menghantam Bellatrix dan yang satunya menghantam Lucius.

"Ayo! Kita tidak punya banyak waktu sampai lebih banyak Pelahap Maut datang," bisik Remus mendesak.

Sirius bergegas menghampiri Harry dan James bergegas menghampiri bocah itu.

James mengangkat anak itu. "Tidak apa-apa. Kami di sini untuk menyelamatkanmu." Bocah itu memegangnya erat-erat, mengubur kepalanya di leher James.

"Sirius," kata Harry dengan lega ketika Sirius membantunya bangkit dari tanah. Harry tersandung ketika dia mencoba berjalan.

"Lilitkan lengan di leherku, Harry," perintah Sirius dengan pelan. Harry melakukan apa yang diperintahkan dan Sirius melingkarkan lengannya di pinggangnya untuk menyokong.

Remus mendengar langkah kaki datang melalui pendengarannya sebagai manusia serigala. "Ayo. Cepat! Aku mendengar seseorang datang!" bisiknya mendesak.

Mereka semua bergegas di bawah jubah gaib setelah Remus memperbesarnya. Mereka mulai berjalan menjauh dari TKP.

Di depan yang lain, Remus mendengarnya. Lebih banyak suara langkah kaki daripada suara teriakan saat para Pelahap Maut menemukan Malfoy dan Lestrange tergeletak pingsan.

"Cari di sekitar sini! Mereka tidak mungkin pergi jauh! Kau, ambil pasukan dan cari penyebabnya!"

"Pergi, pergi. Kita harus keluar dari sini," bisik Sirius mendesak.

Semakin dekat mereka ke lubang yang mereka buat dengan bom, semakin banyak pula Pelahap Maut di sana. Sejauh ini sepertinya para Pelahap Maut ini belum tahu tentang Malfoy dan Lestrange yang pingsan. Yang memudahkan mereka untuk menyelinap.

Remus, yang ada di depan mereka, berhenti saat melihat siapa yang berdiri di dekat lubang. Voldemort memegang seorang Pelahap Maut di bawah kutukan cruciatus.

Dimension Father | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang