cantik.

9.5K 480 1
                                    

jaehyun, mahasiswa semester tiga, fakultas arsitektur, universitas brawijaya.

pagi ini, janaka itu tengah melangkah menuju gedung a fakultasnya setelah memarkir wimana merahnya didepan sana. tapi, ia sudah membua janji bersama empat temannya untuksarapan dikantin fakultas budaya, jadi ia memutar arah. belum menggenapkan langkah untuk memasuki area pintu kantin fakultas budaya, suara dari seorang dara membuatnya menolehkan kepala.

"jeff!"

jangan bingung kenapa panggilan janaka itu berbeda, karena apa? jaehyun hanya untuk orang terdekatnya saja.

"lah, kok elo kak?" tanyanya

"nah itu, gua disini suruh jagain tas temen lo. nitip ya, gua ada kelas pagi. ntar bilang ke ini anak gua tunggu jam satu diparkiran"

 "oh gitu, oke,"

"makasih ya, jeff. gua duluan keburu telat," pamitnya

"yoi kak,"

dara itu pergi meninggalkan tas diatas meja kantin, membuat janaka ini mengurungkan niat untuk memasuki kelasnya diawal hari. janaka itu termenung sendiri, menunggu pemilik tas itu datang menghampiri. benar saja, pemiliknya langsung datang membawa es nutrisari.

"jae," panggilnya

jaehyun menoleh kearah sumber suara. "yaelah lo, beli gituan aja nyuruh kak sejeong buat jagain tas, lebay amat,"

"biarin si, orang pacar-pacar gua, yang ribet kok lo,"

benar juga kata janaka didepannya ini, membuat jaehyun menutup lesan seakan salah mengerti.

"ye kicep kan lo, makanya cari pacar sana," benar, pemuda ini doyoung, yang lesannya tak bisa diam kalau sudah terlanjur ngomong.

"males doy, masih semester tiga. ntaran aja, kalo udah semester 5 or 6 or setelah graduate lah,"

"yaelah bujang, semester itu udah harus mata skripsi ini itu. bakal ribet, eh udah ribet dari semester satu sih,"

"nah makannya ntar aja,"

"terserah lo ya, eh pesen soto gih sana. pesenin gua juga mumpung belum rame, sama es jeruk ya jangan lupa,"

"lo udah minum jeruk, doy,"

"biarin sih, cepetan keburu siang,"

"iya-iya,"

jaehyun melangkahkan kaki menuju kedai soto yang terkenal disana, seraya membatin kalau lebih baik berlama-lama berdiri daripada mendengar suara doyoung, lagi.

"buk, soto sama es jeruk dua, sambelnya dipisah aja,"

"siap den, duduk dimana?"

"saya bawa aja buk, gausah dianter, jauh,"

"oh gitu den? bentar-bentar ibuk bikinin, duduk sini dulu den,"

janaka ini penurut sekali, buktinya ia langsung duduk manis sambil meatap doyoung yang sedang sibuk bermain gawai miliknya. mungkin lagi line sama kak sejeong, pikirnya. setellahnya, ia mengalihkan netra, hingga terhenti pada satu dara yang belum pernah dilihatnya.

dara itu duduk didepan temannya yang sedang sibuk memaikan gawainya, sepertinya menanyakan keberadaan tasnya. buktinya, doyoung langsung menunjuk dirinya menggunakan dagu, membuat dara itu menolehkan kepala. cantik sekali! pikirnya.

seketika janaka itu ingin kembali kesana, mengutuk ibu soto karna lama membuat pesanannya. ah, lihat! bidadarinya sedang mengeluarkan sebuah buku catatan, lalu menjelaskan beberapa hal kepada temannya disana. dirasa cukup jelas, dara itu memberikan bukunya, lantas memberikan sedikit lagi kata hingga doyoung sedikit kesal. selesai dengan keinginannya, dara itu berdiri, lalu pergi dari sini.

Secret ; Jaerose [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang