o

1.7K 392 31
                                        

"Hah?! Lo naksir siapa, Na?!"

"Eh?! Ng–"

"You know what? No need to answer that, I already know."

"N-ngaco! Nggak naksir siapa-siapa, kok!"

"Mingyu, kan?"

"Ha-hah?!"

"Tuh, kan! I saw this coming! Ya Tuhan, Mina akhirnya naksir orang juga setelah sekian lama!"

"Ih, apaan sih. Lebay ah, Le. Biasa aja kok! Gue baru kenal Mingyu akhir-akhir ini masa bisa suka, Le?"

"Yah, Na. Kalo emang beneran ada perasaan, ya jalanin aja selagi orangnya ada. Jarang-jarang juga lo naksir cowok gini, kan?"

"Ih, Le! Gue tadinya mau ngajakin lo jalan, kok jadi ngaco ngomong yang lain-lain, ya."

"Hah? Jalan? Kemana? Dalam rangka apa?"

"Ketemu Mingyu. Besok. Katanya Mingyu mau nyari kado buat lamaran mbak Senna sama mas Bian. Mau, ya? Ya? Ya? Ya? Plis? Itung-itung biar lo berdua saling kenal juga."

"Hmm, tapi lo harus janji buat cerita alasan naksir Mingyu, oke?"

"Apaan deh, Le! Udah ah! Gue tutup nih teleponnya?!"

"Hahaha! Btw, besok jam berapa?"

"Gue chat aja tempat sama jamnya ya. Ketemu besok pokoknya, Le!"

Mina mematikan sambungan telepon duluan.

Berat banget bagi Mina untuk menceritakan perasaannya pada Alessa di telpon tadi. Mina merasa gak berhak untuk menyimpan perasaan pada Mingyu. Hubungan mereka hanyalah sekedar partner 'kerja'.

Berkali-kali Mina terus bertanya pada dirinya kenapa bisa terpikat pada Mingyu yang ia baru kenal selama kurang lebih 4 hari belakangan ini. Tetapi selalu gagal terpikat pada deretan pria yang pdkt dengan dirinya selama satu sampai dua bulan lamanya.

Selesai mandi, Mina melangkahkan kaki ke kamar dan langsung merebahkan diri diatas kasur. 10 menit berikutnya Mina habiskan video call bareng ibu, ayah, dan Arka yang nyempetin waktunya buat mampir ke rumah ibu dan bapak setelah pulang kerja.

"Mana nih, cowoknya Mina? Udah siap lawan bapak sama mas emangnya?"

"Hahaha, mas Arka ngaco ih ngomongnya!"

Arka mampir ke rumah ibu dan bapak selain untuk melepas rindu makanan ibu tetapi juga ikut bantu-bantu beberapa persiapan terakhir buat lamaran Senna dan Bian.

Percakapan selesai, Mina pun hendak mematikan ponselnya sebelum tidur. Tiba-tiba, Mingyu mengirim sebuah pesan.

Mingyu: Mina, makasih udah nemenin gua banyak jalan hari ini sekalian mampir makan es podeng mamang juga. Terus makasih juga udah setuju buat diajak ketemu temen-temen gua nanti. Jadi sekarang kita win-win situation, ya?

Mina mengetik balasannya.

mina: haha iya gyu

Sekarang baik Mina dan Mingyu sudah impas, mereka saling ngebantu satu sama lain. Sama-sama jadi pacar palsu buat kepentingan masing-masing.

••

Hari selanjutnya berjalan cukup lancar antara Mina, Mingyu, dan Ale. Mereka menghabiskan banyak waktu di mall daerah Kebayoran itu.

Ketiganya kelihatan akrab & gak pernah kehabisan topik saat mengobrol, apalagi Mingyu dan Ale. Kedua orang itu ternyata menyukai sitcom barat yang sama, ngebuat mereka gak berhenti ngobrolin soal sitcom tersebut.

website • mingminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang