b

1.8K 338 32
                                    

"Sialan emang si Bima, ngasih nomor gue ke adek tingkat yang ngejar dia! Gue sampe di spam sama adek tingkatnya buat ngasih nomor Bima ke dia." seru Ezra.

"Hehehe. Sorry ya, Zra! Gue gak nyangka lo tahan aja ngeladenin dia." jawab Bima enteng, ngebuat orang-orang satu meja ketawa kecil.

Agenda Mingyu sore ini adalah mengajak Mina bertemu teman-temannya, sekaligus membicarakan acara liburan yang akan mereka adakan. Mengingat geng nya tersebut sempat cekcok di group chat soal tujuan liburan mereka.

Ada yang ingin staycation di Jakarta, ada yang ingin ke Bandung, bahkan ada yang request ke Pangandaran.

2 jam berlalu sejak Mingyu mengenalkan Mina pada teman-temannya dan sekarang Mina malah sudah ngobrol banyak dengan geng nya Mingyu itu.

Mina awalnya khawatir dengan dirinya yang berada di tengah-tengah Mingyu dan gengnya. Tetapi, semua teman Mingyu menyambutnya hangat, termasuk Nino yang sudah dia kenal lebih dahulu daripada yang lain.

Ada Bima yang paling heboh dengan gaya stylishnya dari ujung kepala sampai kaki, Ezra dengan cerita-ceritanya yang lucu luar biasa, kocaknya Rama yang bisa bikin mereka semua ketawa hebat, Nino yang ketawanya paling keras tiap kali dengar cerita Ezra atau candaan Rama, dan gak lupa si Aya.

Aya satu-satunya perempuan di geng nya Mingyu tersebut, ngebuat dirinya menjadi mom of the group. Aya sempat bilang bahwa berada di geng tersebut menambah skill parentingnya karena ia seakan-akan mengurus 4 anak sekaligus.

"Lah iya, tumben gak bawa pacar masing-masing? Masa cuma gue yang bawa Mina liburan?" tanya Mingyu.

Teman-temannya saling melirik cukup lama, sampai akhirnya Aya buka suara.

"Gue baru putus sama Rafi minggu lalu."

Semua menoleh pada Aya, termasuk Mina. Tiba-tiba, Mingyu, Ezra, Rama, Nino, dan Bima mengelilingi Aya dan memeluk tubuh kecilnya beramai-ramai. Sebisa mungkin membuat Aya tidak merasa sedih.

Aya yang dikelilingi sahabat-sahabatnya itu hanya bisa tertawa kecil. Mereka gak menyandang gelar sahabat aja ternyata, tetapi Aya #1 support systems juga.

"Ih, kok jadi nempel-nempel gini! Gue baik-baik aja, kok! Tenang aja!" ucap Aya yang kemudian dapat jitakan kecil dari Rama.

"Pokoknya lo harus selalu baik-baik aja! Kalo ada yang macem-macemin lo lagi, kita berlima baris paling depan." ujar Rama. Kemudian, mendapat anggukan setuju oleh Mingyu, Bima, Nino, dan Ezra.

Mingyu melipat tangannya di depan dada, "Kok gak bilang-bilang sih, Ay?"

"Yakin lo baik baik aja nih, Ay?" tanya Nino yang juga sedang melipat tangannya di depan dada.

Melihat kedua temannya melipat tangan di depan dada, Bima ikut-ikutan melipat tangannya sambil berseru, "Kapanpun lo siap buat cerita, kita juga siap buat dengerin!"

Aya dan mantannya, Rafi, bukanlah satu-satunya yang baru saja putus. Ezra juga baru putus beberapa minggu lalu karena long distance relationship yang ia jalani dengan pacarnya yang sibuk menuntut ilmu di Qatar. Ezra bilang kalau putusnya baik-baik, memang keduanya sudah tidak merasa klop lagi dengan satu sama lain.

Setelah banyak bercerita dan juga banyak berdebat tentang bagaimana nasib liburan, satu geng itupun sepakat untuk liburan terdekat di puncak, Bogor.

"Ram, bukannya kakak lo ada vila daerah sana, ya?" tanya Mingyu memastikan.

"Eh, iya ada! Hampir lupa gue dia punya vila disitu! Di vila kakak gue aja kali ya, kita? Enak banget asli tempatnya, bener-bener diatas banget jadi suasana kota keliatan dari atas. Ada kolam berenang juga siapa tau Ezra mau nyebur. Gue pesen ke kakak gue, ya?" respons Rama.

website • mingminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang