Ternyata, mengenalkan Mingyu pada keluarga Mina bukanlah hal yang sulit.
Lihat saja, sekarang Mingyu lagi sibuk disayang-sayang sama ibu sambil di interogasi sama Senna dan July. Iya, July kebetulan ada acara gak jauh dari butik dan memutuskan buat mampir ke butik dahulu, kangen sama Mina & Mingyu katanya.
"Oh, jadi kamu bisnis kafe bareng sama temenmu?"
"Iya, kak. Sesekali kita suka gantian jaga & bantuin para staff kafe juga. Kebetulan pas ketemu Mina, saya lagi jaga kafe."
Beberapa menit selanjutnya habis dengan pertanyaan Senna dan July yang seperti tidak ada akhir, sampai-sampai Mingyu harus membuat beberapa skenario palsu baru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut hubungannya dengan Mina.
Bian sendiri sibuk makan donat yang Mina dan Mingyu menyempatkan untuk beli sebelum ke butik.
"Na, Mingyu kamu pelet, ya?"
Mina terkekeh mendengar pertanyaan calon abang iparnya itu.
"Secepet itu si tante langsung naruh hati ke Mingyu, dulu mah pas pdkt sama Senna, gak ada tuh secepet itu buat nyuri hati tante. Curang nih!" komplain Bian sebelum menggigit dan mengunyah donatnya.
"Ih, Mingyu nggak di apa-apain kok! Dulu mas Bian-nya aja kali yang gak jago dapetin hati ibu? Hehehe." ledek Mina.
Keduanya tertawa. Ada benernya juga, sih. Mina ingat saat Bian main ke rumahnya bawa ayam jantan sebagai hadiah buat ibu yang hobi masak. Bian emang suka ada-ada aja!
Tapi, on a serious note, Mina sendiri juga heran. Mingyu kok, bisa secepet itu luluhin hati ibu? Masa gara-gara bawain 4 lusin donat hati ibu langsung luluh?
Bian aja yang sebegitu kerasnya perjuangin Senna, butuh waktu satu bulan buat luluhin hati ibu. Padahal, dulu Bian sering main ke rumah dengan tujuan selain mau ketemu Senna, tetapi juga mau curi-curi perhatian ibu biar ibu cepet luluh. Tapi, ibu gak luluh-luluh juga hatinya sampe Bian harus berjuang satu bulan lamanya.
Sekarang malah ibu lagi bercanda-bercanda kecil sama Mingyu. Kelihatan akrab banget, malah.
Ditengah-tengah semua lagi asyik mengobrol, beberapa staff datang menghampiri dengan membawa gaun serta aksesoris dan heels yang sudah Senna pilih khusus untuk Mina.
Senna berteriak kecil, "Nah, ini dia!"
Dress off-shoulder bermotif floral dengan warna soft mint green ini cukup menarik perhatian Mina. Mina gak lupa juga untuk meneliti aksesoris serta heels putih setinggi 5 cm yang di pegang oleh salah satu staff.
"Lho? Gak pake kebaya, mbak?" tanya Mina pada kakak perempuannya itu yang sudah memasang wajah sumringahnya sejak melihat gaun milik Mina.
"Nggak, Na. Mbak July pake kayak gini juga kok, cuma beda bentuk aja dressnya. Ini favorit mbak banget setelah pertama kali di tunjukin. Cobain deh!" ujar Senna.
"It will look super good on you. Aku udah ngebayangin kamu kalo pake ini, Na. Cepet cobain, biar bisa cari size kamu kalo tiba-tiba gak muat atau kebesaran. Pake aksesoris sama heelsnya juga, ya!"
Mina mengangguk atas suruhan July itu lalu ia pergi menuju fitting room di pojok ruangan, meninggalkan Mingyu yang lagi sibuk mengobrol dengan Bian.
Bagian memasang anting cukup susah, membuat Mina menghabiskan cukup banyak waktu di fitting room dan membuat keluarganya menunggu tidak sabaran.
Ketika Mina melangkahkan kaki keluar dari fitting room, memakai gaun off-shoulder yang menunjukkan tiap lekuk tubuhnya serta aksesoris dan sepatu, semua mata di ruangan tertuju pada dirinya. Terpukau akan penampilan Mina, apalagi ditambah rambutnya yang tergerai rapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
website • mingmin
Fanfiction❝PLIS BGT DISINI ADA GAK YANG MAU PURA-PURA JADI COWOK GUE BUAT WEEKEND INI DOANG KALO ADA PLIS KIRIM MESSAGE!❞ You have one new message! i-love-kimchi: gua mau © 𝐩𝐚𝐧𝐚𝐧𝐝𝐜𝐚𝐤𝐞𝐬