u

1.5K 304 48
                                    

Silau sinar matahari pagi menyambut Mina dari tidurnya, tapi bukan sinar matahari yang membangunkannya, melainkan bel apartemen yang tidak berhenti berbunyi.

Mina buru-buru bangun dari tempat tidurnya, mengikat rambutnya asal, dan berjalan sempoyongan ke arah pintu. Mina dengan cepat membuka pintu setelah melihat tamunya dari lubang intip pintu apartemen.

"Astaga, baru bangun, Na?!"

Arka sudah berdiri di depan pintu dalam posisi bertolak pinggang. Minapun membiarkan Arka masuk.

"Lah, Mas bukannya ada flight hari ini?" tanya Mina, menghampiri Arka yang sedang menyiapkan sarapan pagi dari tas kain yang ia bawa.

"Udah di reschedule karena mau nemenin kamu sampe pergi dulu." jawab Arka enteng.

Baik dirinya dan Arka memang sedang jarang-jarangnya menghabiskan waktu bersama. Arka sibuk dengan berbagai proyek dan business trip mengunjungi kantor cabang dan kolega-koleganya di banyak kota dan negara.

Sebelum sarapan pagi, Mina menyempatkan diri untuk mencuci wajah dan menggosok giginya. Ketika Arka dan Mina sudah duduk berhadapan di meja makan, Arka tidak tanggung-tanggung untuk bertanya banyak hal, terutama perihal masalah pekerjaan Mina.

"Kamu udah ketemu pak Toto kan, Na?"

Mina mengangguk, "Kenapa emangnya?"

"Pak Toto nanyain kamu terus, kapan mau mulai kerja. Katanya mau di tempatin di divisi bagian atas sama bawahannya dia langsung."

"Waduh... gimana ya, Mas? Aku juga masih mikir-mikir kerja bareng pak Toto. Ada kantor jasa professional yang nawarin bangku di divisi atasnya mereka juga. Bingung, mas." jawab Mina.

Arka tersenyum, "Ya kalo sampe kebingungan gitu, kan masih ada perusahaan mas Arka, Na. Kamu tinggal bilang mau gabung, langsung diurus! Hehehe."

"Ih, hahaha apaan banget mas Arka!" response Mina sambil terkekeh.

Saat-saat Mina mulai ngurus skripsi, Arka selalu nawarin Mina untuk gabung dengan perusahaannya. Ditambah lagi semua prestasi dan nilai-nilai yang Mina miliki selama kuliah. Mina juga beberapa kali nemenin Arka di kantor dan iseng-iseng bantu beberapa berkas-berkas kantor milik Arka.

Keduanya mengobrol banyak, sampai-sampai keduanya juga lupa waktu. Saat menoleh ke jam dinding, Mina langsung berteriak panik.

"Walah udah jam segini! Aku siap-siap dulu, mas!"

Mina berlari secepat kilat menuju kamar mandi dan segera bersiap-siap. Di sisi lain, Arka bantu membersihkan meja makan bekas sarapan pagi. Kakak laki-laki Mina itu juga sibuk membersihkan beberapa bagian di apartemen Mina yang terlihat masih kotor dan berantakan. Gak lupa Arka bantu bawa koper berukuran medium milik Mina ke depan pintu agar lebih mudah untuk dibawa ke lobby.

Tepat setelah Mina selesai berdandan, ponsel miliknya bergetar. Mingyu mengirim sebuah pesan.

Mingyu: Gua di depan, sama yang lain juga. Udah pada siap nungguin.
mina: oke, on my way!

Mina mematikan ponselnya, mengunci apartemennya, dan segera turun ke lantai bawah, diikuti oleh Arka yang bantu menenteng kopernya di belakang.

Di lobby apartemen, Mingyu dan teman-teman tripnya sudah berkumpul. Bima siap dengan gayanya yang stylish seperti biasanya, Ezra siap dengan satu earphone yang tersangkut di telinga kirinya, Nino dan Mingyu dengan waist bag yang sudah terpasang rapi di dada, Rama siap dengan backpacknya, gak lupa dengan Aya yang sudah melambaikan tangan excited pada Mina.

website • mingminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang