v

1.8K 404 61
                                    

"Terus, dia bilang apa?"

"Mas Bian cuma bercanda ternyata. Tapi jujur, gue deg-deg an parah."

"Kalo mas Bian mau ketemu gue sekarang, gue siap aja kok. Hehe."

"Ih gila! Jangan lah! Kita harus siap-siap dulu kalo mau ketemu keluarga gue. Ketemu mbak July tadi pagi aja udah berhasil bikin gue lemes."

"Yaudah, sekarang maunya gimana?"

Waktu menunjukkan hampir pukul 11 malam. Mina gak biasa belum tidur di jam-jam segini, biasanya dia udah pules di atas kasurnya. Kalau bukan karena pria yang lagi di telepon ini, Mina pasti lanjut tidur setelah mandi tadi.

Besok, Mina dan Mingyu bakal ketemu setengah dari keluarga besarnya Mina di jadwal fitting baju lamaran. Mina harus persiapin banyak hal, terutama dalam hal berbohong soal hubungannya.

"Gini. Pertanyaan basic yang bakal ditanyain sama keluarga gue itu pertama kali kita ketemu. Dimana, waktu, saat kapan, pas umur berapa, gitu gitu deh. Menurut lo, kita ketemu dimana, ya, yang kedengeran meyakinkan gitu?"

Hanya butuh beberapa detik sebelum Mingyu menjawab dengan yakin.

"Ketemu di café tempat kerja gue aja, pas lagi jam makan siang. Gimana?"

"Oh iya! Bener, bener. Boleh tuh. Lo sendiri udah siap kan, Gyu, kalo ditanyain tentang kehidupan lo gitu?"

"Udah lah kalo bagian itu, mah. Tenang."

"Oke, bagus. By the way, kayaknya, besok yang bakalan ada pas fitting itu mbak Senna, mas Bian, ibu sama beberapa saudara-saudara gue. Lo gak usah ngapalin nama mereka, cukup keluarga inti aja."

"Mbak Senna, mas Bian, sama Ibu?"

"Iya, betul. Kalo mau deket sama mas Bian, ajak ngomong soal musik deh. Doi suka banget soalnya."

"Wah, bagus deh. Gue ngerti dikit soal musik."

"Serius? Bisa main alat musik, gak? Jadi poin plus juga biar jadi topik pas ngobrol sama mas Bian."

"Gue cuma bisa gitar, yang gitar elektrik gue juga bisa, sih."

"Ih, bagus bagus! Mas Bian juga bisa gitar! Drum bisa, piano bisa, ya banyak lah dia bisanya."

"Kalo mbak Senna apa kesukaannya?"

"Hmm... mbak Senna ngomongin apapun nyambung aja kok!"

Percakapan lewat telepon malam itu berakhir seru karena bukannya ngomongin soal fitting day besok, Mina sama Mingyu malah jadi mengenal satu sama lain lebih jauh.

Soal masa kecilnya Mingyu yang harus keluar masuk kota-kota & negara-negara karena ikut pekerjaan ayahnya, Mingyu yang sempet dikeluarin sekolah, dan kisah temen-temen satu geng Mingyu yang bikin Mina berkaca-kaca saat ngedengerin cerita kekonyolan mereka.

Mingyu sendiri gak berhenti kagum sama perempuan yang lagi teleponan sama dirinya ini.

Mina cerita soal dirinya yang cinta menari & menekuni ballet selama hampir 18 tahun sebelum akhirnya berhenti karena melanjutkan studi, Mina membuat Mingyu mendengarkan voice note pertengkaran antara Arka dan Senna yang kocak abis, dan mendengarkan Mina banyak cerita tentang kehidupan kecilnya.

Pada akhirnya, Mina dan Mingyu ketemu kesamaan diantara mereka berdua. Keduanya suka memasak dan menjadikan masak sebagai salah satu cara menghilangkan penat & stress akan hidup.

Mina jago dalam membuat dessert serta kue kalau Mingyu jago dalam membuat makanan berat. Melengkapi satu sama lain jadinya.

"Lo mau udahan teleponnya? Kedengeran udah ngantuk gitu. Capek, ya?"

website • mingminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang