Saint tidak menjawabnya karena pikirannya tiba-tiba kosong sampai akhirnya ia ambruk dalam pelukan Perth tak sadarkan diri.
.
Saint segera di larikan ke ruangan medis di gedung tersebut. Perth tidak langsung membawa Saint ke rumah sakit karena di dalam kantor yg megah ini, Perth memiliki tim medis sendiri dengan tenaga dokter yg sudah sangat ia percaya. Saint segera di tangni oleh Dokter Mark, dokter utama di Tanapon Corpporation.
Perth,Title, dan Eath menunggu di luar ruang perawatan sementara para dokter melakukan tindakan di dalam. Earth terlihat sangat cemas. Ia menggigiti kuku tanganya tak beraturan. Begitu juga dengan Perth. Perth hanya bisa mondar-mandiri di depan pintu ruang perawatan dengan perasaan tak karuan. Cemas? Mungkin saja. Tapi apa memang harus Perth secemas itu pada karyawan barunya?
Hanya Title yg tenang disini. Title mengawasi kedua orang yg sedang khawatir ini.
"Hey, tak bisakan kalian duduk tenang dan menunggu Dokter Mark keluar?" kata Title berbicara kepada Earth dan Perth.
Earth akhirnya menurut dan duduk di samping Title dengan tenang meskipun tangannya tak bisa berhenti gemetar.
Perth yg masih gelisah tak mengindahkan kata-kata Title, segera berbalik menghadap Title dan mulai mengintrogsi sahabatnya itu.
"Tle, aku tau kau mengetaui sesuatu tentang Saint. Sebenarnya ada apa ini sampai ia terlihat begitu kelelahan dan akhirnya pingsan?" tanya Perth pada Title.
"Apa maksudmu aku mengetahui sesuatu?" merasa tertuduh, Title membalikkan pertanyaannya pada Perth.
" Aku melihatmu 2 hari yg lalu bersama Saint di kantor pada malam hari. Kalian mengobrol dan menyebutkan sesuatu seperti 'orang seperti Perth hanya peduli pada hasilnya, ia tak peduli pada prosesnya' begitu. Apa kau masih tidak akan memberitauku?"
Title sontak terkejut mengetahui sahabatnya itu seperti mendengar percakapan antara dirinya dan Saint. Title berdiri perlahan untuk mensejajarkan dirinya dengan Perth.
"Perth, sebenarnya aku-"
Belum tuntas Title akan menceritakan kejadian yg sesungguhnya pada Perth, tiba-tiba ponsel Perth berdering dan masuklah sebuah pesan singkat di ponselnya. Perth segera membuka pesan tersebut karena pengirimnya merupakan orang yg penting.
"From : Tuan Mean
Tuan Perth,aku sudah selesai mendiskusikan hasil rancangan desain hotel langsung dengan arsitekmu
Sampaikan terimakasihku padanya
Mohon maaf selama 2 minggu ini selalu membuatnya menemuiku dan membuatku me-revisi sendiri hasil desainnya
Kau sungguh memiliki karyawan yg sangat totalitas dalam bekerja
Dahi Perth mengkerut hebat membaca pesan singkat yg di kirim Tuan Mean ke dalam ponselnya. Seketika Perth menatap Title dengan penuh tanda tanya.
"Tuan Mean mengirimiku ini" kata Perth smabil memperlihatkan layar ponsel nya ke arah Title.
Title memicingkan mata sipitnya dan mengambil ponsel Perth untuk di lihatnya lebih jelas. Title menghembuskan nafasnya.
"Syukurlah bukan dari mulutku" kata Title lega.
Perth masih tak mengerti. Ia segera mengambil lagi ponselnya dari tangan Title.
"Apa arsitek yg di maksud Tuan Mean adalah, Saint?" tanya Perth hati-hati.
Raut wajah Title seketika berubah meledek. "Kau fikir siapa lagi yg mungkin pergi menemui Tuan Mean setiap hari jika bukan Saint?"
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED HEART (PerthSaint) [END]
FanfictionSaint Suppapong, kembali ke tanah kelahirannya setelah 5 tahun pergi. kepulangannya kali ini membawa banyak sekali luka yg tidak bisa di tunjukkan pada orang lain. pengkhianatan itu membuatnya tak percaya lagi pada cinta. hidupnya akan ia persembah...