"Aku ingin kau menceritakan padaku dengan lengkap mengenai masa lalu Saint. Ini sangat penting!"
.
.
.
6 Tahun yg lalu
Langkah pelan seorang pemuda yg memberanikan diri pergi dari tanah kelahirannya demi menggapai cita-citanya di negeri orang, mengalun lembut mengacak hamparan pasir pantai yg menerpa kakinya. Sesekali deburan ombak membasahi celananya yg ia gulung selutut. Berjalan di bibir pantai sambil menikmati hembusan angin pantai yg hangat, rambutnya ikut bergoyang ketika angin itu menerpa rambut-rambut halus yg menutupi dahi putihnya.
Saint, nama pemuda itu. Setelah kelulusannya menjadi seorang Sarjana Arsitek, dengan mantap ia meninggalkan seorang Ibu di Thailand untuk pergi mengejar mimpinya di Bali, Indonesia. Pantai dan laut merupakan alasan utama mengapa Saint dengan rela meninggalkan Thailand. Pria manis dan jangkung itu menjalani setiap harinya dengan semangat. Ia selalu menyempatkan diri sepulang kerja untuk menyaksikan matahari tenggelam di pantai.
Selama ini matanya selalu terfokus mengikuti arah matahari terbenam di ujung Pantai Kuta, entah sejak kapan sesosok bidadari tak bersayap berhasil menarik perhatiannya untuk beberapa hari. Seorang wanita dengan sorot mata yg tajam dan selalu memandang jauh ke arah langit jingga, membuat pemuda itu penasaran. Rambutnya yg panjang dan terurai indah menambah kecantikan wanita itu.
Saint selalu melihat sosok wanita itu di waktu dan jam yg sama, di pantai ini menjelang matahari tenggelam. Ia mencoba memberanikan diri untuk mendekati wanita itu setelah sekian lama hanya mengaguminya dari kejauhan. Setidaknya, untuk mengetahui namanya, agar rasa penasaran itu segera hilang dari hatinya.
Tanpa wanita itu sadari, Saint sudah berada di sampingnya dengan tangan terulur. Wanita itu sedikit terkejut melihat Saint tiba-tiba memandangnya dengan wajah polosnya dan tatapan penuh harap.
"Namaku Saint, siapa namanu?"
Semilir angin membuat rambut wanita itu menerpa wajahnya, dengan mata membola ia melihat Saint dari atas sampai bawah, mencoba mencerna maksud dari pria manis yg ada di depan matanya ini.
Wanita itu pun mengangkat tangannya dan menerima uluran tangan Saint untuk berjabat tangan.
"Namaku Bua..."
.
Bua, seorang wanita berdarah setengah Thailand dan setengah Indonesia. Ia bekerja sebagai seorang staff di sebuah resort dekat dengan Pantai Kuta. Sejak perkenalan di pantai beberapa waktu lalu, Saint semakin dekat dengan wanita bernama Bua itu. Meskipun belum menjalin hubungan yg serius, tapi usia mereka yg tidak berbeda jauh membuat mereka tidak sulit untuk berkomunikasi dan membicarakan banyak hal.
Bulan demi bulan di lalui Saint dan Bua dalam ikatan persahabatan, hari-hari yg mereka lalui sangat menyenangkan, bercanda dan menikmati semilir angin pantai sambil meunggu matahari terbenam di ufuk barat. Sampai akhirnya Saint memberanikan diri untuk mengajak Bua melangkah dalam hubungan yg lebih serius. Saint menyatakan perasaannya, dan Bua pun ternyata merasakan hal yg sama, sekarang mereka terikat dalam sebuah ikatan percintaan.
Tak dapat di pungkiri, kini Bua menjadi salah satu alasan kuat Saint berada di Bali, dan belum merencanakan untuk kembali ke Thailand.
Tahun berganti tahun, hubungan Saint dan Bua memasuki tahap yg lebih dari sekedar kekasih. Mereka kerap menghabiskan malam bersama di rumah kontrak Saint, begitupn sebaliknya. Saint sudah memperkenalkan Bua kepada ibunya via telepon, dan mengatakan ketika ia kembali ke Thailand, ia akan membawa serta Bua bersamanya.
Bua adalah wanita yg sempurna, wanita yg telah membuatnya bahagia selama ia berada jauh dari ibunya. Saint merasa hatinya sudah tidak ada keraguan, seluruh jiwanya sudah mantap, masa depan yg cerah dengan Bua sudah terlihat jelas di depan matanya. Hidup bahagia, memiliki anak-anak yg menggemaskan, bersama hingga tua dan menutup mata di pangkuan Bua. Semua impiannya sudah sangat sempurna. Sehingga Saint memberanikan diri untuk mengutarakan niatnya kepada wanita impiannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED HEART (PerthSaint) [END]
Hayran KurguSaint Suppapong, kembali ke tanah kelahirannya setelah 5 tahun pergi. kepulangannya kali ini membawa banyak sekali luka yg tidak bisa di tunjukkan pada orang lain. pengkhianatan itu membuatnya tak percaya lagi pada cinta. hidupnya akan ia persembah...