Title menurunkan ponsel itu dari kupingnya perlahan, tangannya masih bergetar. Saint dan Earth bisa melihat jika jemari Title mengeras dan mengepal ponsel dengan kuat.
"Perth... Dia mengalami... kecelakaan kerja"
.
.
.
Saint, Title, dan Earth berlari di lorong rumah sakit Pattaya Hospital dengan langkah cepat dan terburu-buru. Sesaat setelah Title menerima panggilan telepon dari Plan, mereka bertiga tanpa membuang waktu langsung menuju ke Pattaya untuk menyusul Perth dan mengetahui kondisinya saat ini. Title melajukan mobilnya dengan sangat kencang hingga tak sampai 2 jam perjalanan mereka tempuh.
Derap langkah kaki ketiga orang yg mengkhawatirkan bos nya tersebut membuat riuh rumah sakit Pattaya malam itu. Ada perasaan tak karuan yg di rasakan oleh Saint ketika mendengar berita kecelakaan Perth. Hatinya tak tenang, tangannya terus bergetar selama di mobil sehingga Earth harus menggenggam untuk menenangkan tangan itu. sendu mata Saint tak bisa membohongi betapa khawatirnya ia saat ini pada pria tan yg mulai mengusik hidupnya. Bibirnya tak henti memohon kepada Tuhan untuk menyelamatkan Perth, semoga Perth baik-baik saja, ia pasti baik-baik saja. Hanya itu pegangan Saint saat ini.
Saint, Title dan Earth sampai di depan ruang operasi dimana Plan sedang terduduk lesu di sana sambil menopang kepala dengan kedua tangannya. Ada beberapa pekerja yg turut mengantar Perth ke rumah sakit. Title langsung berteriak seketika melihat sosok Plan disana.
"Plan!" teriak Title kemudian berlari mendekatinya.
Pria berambut coklat itu langsung menoleh dan seketika berdiri melihat Title, Saint dan Earth berlari menghampirinya.
"Tle, Earth... Saint..." jawabnya lesu.
Title langsung mencengkram bahu Plan kencang dan mengguncangnya keras.
"Apa yg terjadi pada Perth? Katakan padaku!"
Plan masih terkejut. Bibirnya masih kelu, pertanyaan Title sangat sulit untuk di jawabnya.
"Besi... Besi itu, menghantamnya..."
Title menunjukkan ekspresi bingung tak mengerti.
"Besi? Apa maksudmu Plan?!"
"Ini semua salahku, Tle. Harusnya aku yg tertimpa besi-besi penyangga itu, bukan Tuan Perth. Tapi dia malah... mendorongku... sehingga..." bibir Plan bergetar lagi menceritakan tragedy yg baru saja menimpa Perth dan dirinya.
"Sehingga apa? Katakan yg jelas!" bentak Title lagi tak sabar.
Mendengar penjelasan Plan semakin membuat seluruh tubuh Saint kembali bergetar, ia mengigit bibir bawahnya untuk meminimalisir getaran yg terjadi pada tubuhnya. Saint takut. Ia takut mendengar apa yg terjadi pada Perth. Meskipun saat ini ia masih menajamkan telinganya untuk mendengar runtutan peristiwa itu.
"Tuan Perth mendorongku sehingga besi-besi penyangga itu jatuh mengenai dirinya... Bukan aku..."
"Ya Tuhan..." Saint menutup mulutnya tak percaya, kakinya lemas, badannya terhuyung ke belakang seolah akan terjatuh, beruntung Earth segera menangkapnya. "Perth..."
"Saint, kau tidak apa-apa?" tanya Earth yg sama tak percayanya.
Saint menggeleng lemah, " Tidak... Perth..."
"Seberapa banyak besi-besi itu?" tanya Title lengkap, ia tak mau ada missed sekalipun.
"Banyak, sangat banyak... Bahkan kami dengan susah payah mengeluarkan tubuh Tuan Perth dari tumpukkan besi tersebut-" Plan terhenti sejenak. "Dokter mengatakan, suatu keajaiban Tuan Perth masih hidup saat di bawa kemari"
![](https://img.wattpad.com/cover/187356508-288-k567941.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED HEART (PerthSaint) [END]
FanficSaint Suppapong, kembali ke tanah kelahirannya setelah 5 tahun pergi. kepulangannya kali ini membawa banyak sekali luka yg tidak bisa di tunjukkan pada orang lain. pengkhianatan itu membuatnya tak percaya lagi pada cinta. hidupnya akan ia persembah...