*WARNING NC PART*
.
Perth harus bisa menahan hawa nafsunya menyentuh Saint lebih dalam sampai ia mendapatkan lampu hijau dari dokter. Tanpa Perth sadari, pria manis yg berada di bawahnya itu, melakukan hal yg sama seperti dirinya. Menahan hasratnya yg hampir membuncah karena betapa besarnya keinginan untuk di sentuh oleh pria yg amat ia cintai.
Perth Tanapon.
.
.
.
Saint terbangun lebih awal dari biasanya karena lagi-lagi ia merasakan perutnya mual dan sangat ingin sekali muntah. Saint melepas pelukan tangan Perth pada pinggangnya pelan dan segera berlari menuju kamar mandi.
Ia langsung membuka keran wastafel dan terbatuk lalu muntah. Mengeluarkan cairan bening dari dalam mulutnya. Ia mengelap dan berkumur untuk membersihkan sisa-sisa cairan itu dari dalam mulutnya. Tak lama kejadian itu terulang kembali, terbatuk lalu muntah lagi.
Perth yg selalu terbangun tiap kali Saint mengalami morning sick-nya, berjalan pelan dari arah belakang untuk menghampiri Saint. Ia mengusap lembut punggung pria manis itu dari atas ke bawah dan menijat lembut pundak serta tengkuknya.
"Kau baik-baik saja?" tanyanya, nada suaranya selalu di liputi dengan perasaan bersalah.
"Aku.. Hanya mual..." jawabnya menenangkan.
Sudah tiga bulan selama Saint tinggal Bersama Perth, ia akan selalu merasakan morning sick seperti ini, memang tidak setiap pagi, tapi sekalinya Saint merasakan mual dan muntah, ia akan sangat lemas dan kelelahan karena seperti seluruh cairan yg ada di dalam tubuhnya ia keluarkan.
Saint mengusap lembut bibirnya dan mengeringkannya dengan tissue yg tersedia di toilet. Wajahnya nampak pucat sehabis muntah. Badannya sedikit terhuyung kebelakang namun dengan sigap Perth langsung menahannya kedalam pelukannya.
Perth memapah tubuh lemah Saint kembali ke tempat tidur dan mendudukkannya disana. Perth bersimpuh di lantai beralaskan karpet tipis di hadapan Saint dan menggenggam erat tangan itu. Menatap tajam ke arah dua bola mata indah Saint dengan pupil membesar seperti anak anjing.
"Kita segera menikah, na Saint..."
Lalu bola mata Saint pun ikut membulat sempurna mendengar permintaan Perth di tengah pagi buta ini.
"Ini masih pagi Perth, bisakah kita membicarakannya nanti saja?"
Perth menggeleng keras. Tingkah laku Perth saat ini tak ubahnya seperti anak usia lima tahun yg memohon untuk di belikan mainan kesukaannya.
"Aku ingin kau mengatakan 'Iya', lalu kau tidak usah memikirkan apapun lagi karena aku yg akan mengurus semuanya"
"Perth..."
Saint mengeratkan genggaman tangannya, ia begitu pilu melihat wajah Perth yg saat ini penuh dengan pengharapan.
"Aku sudah menghubungi orang tuaku yg ada di USA, aku sudah menceritakan semua hal tentangmu, tentang kita, bahkan tentang kehamilanmu. Dan kau tau, mereka begitu bahagia mendengar kalau sebentar lagi mereka akan memiliki cucu"
Saint sontak terbelalak kaget, ia tak menyangka Perth akan menceritakan semua hal tentang dirinya kepada orang tua Perth.
"Kau sudah menceritakannya pada orang tuamu?"
Perth mengangguk yakin, tak ada sedikitpun keraguan dari sorot matanya.
"Dan aku sudah mengatakan pada mereka kalau aku akan menikahimu secepatnya. Tinggal menunggu waktu yg tepat, mereka akan menghubungimu melalu video call, mereka ingin melihat langsung bagaimana rupa calon menantunya"
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED HEART (PerthSaint) [END]
FanfictionSaint Suppapong, kembali ke tanah kelahirannya setelah 5 tahun pergi. kepulangannya kali ini membawa banyak sekali luka yg tidak bisa di tunjukkan pada orang lain. pengkhianatan itu membuatnya tak percaya lagi pada cinta. hidupnya akan ia persembah...