Chapter VIII : Boys

225 21 3
                                    

"Aku. Aku ayahmu."

Semua orang yang berada di dalam ruangan terkejut. Seori, Kayona, dan Sehun tak mampu menutupi rasa kaget mereka. Sedangkan Haesoo mencoba memasang ekspresi setenang mungkin seraya mengajak bicara Youchun yang tenang dalam rengkuhannya.

Lelaki itu melangkah maju dan berdiri di hadapannya, "Kau mau, kan, jadi anak paman?" Lelaki itu menadahkan tangannya, "Kau mau, kan?" Ajaknya.

Haesoo tersenyum tipis, "Youchun mau?" Ia menunjuk sosok pria di hadapannya.

Youchun mengulum jarinya bingung, "Boleh tante?" Haesoo mengangguk. "Yeay! Youchun punya ayah! Hore!" Anak itu melompat-lompat kegirangan dalam gendongan wanita itu.

"Eomma! Youchun punya ayah! Yeay!" Adunya pada sang ibu.

Seori mengangguk ragu, "I-iya." Ia tersenyum memaksakan.

"Nah, sekarang panggil Youchun bisa paman dengan daddy. Boleh kan, daddy mengendong Youchun?"

Seori mulai panik, "Ehm, Phoenix, Youchun berat, jangan..."

"Kenapa?" Chanyeol berbalik dan menatap wanita itu datar, "Dia anak Baekhyun, bukan?"

Wanita itu berlari mendekati anaknya dan mulai menangis, "Ta-tapi jangan ambil Youchun. Kumohon," Pintanya.

Youchun panik saat melihat ibunya mulai menangis, "Eomma kenapa?" Tanyanya dengan takut.

Namun saat Seori ingin mengambilnya, Haesoo malah membawa Youchun keluar. "Youchun main diluar, ya? Nanti Tante Soo belikan es krim." Ajaknya.

Seori semakin menangis, "Soo, Soo, Haesoo! Jangan bawa dia! Haesoo! Haesoo!" Ia mencoba meraih anaknya, namun penjaga menahannya. "Lepas! Dia anakku! Lepaskan aku!" Rontanya.

Kayona berjalan mendekati Seori, "Hai, anakmu baik-baik saja. Tidak ada yang akan mengambilnya. Tenangkan dirimu,"

Chanyeol mengernyit, "Siapa yang tak akan mengambilnya? Dia anak Baekhyun, aku bisa mengambilnya atas dasar hubungan darah. Dia bisa juga menjadi penerusku." Entengnya.

Seori menangis dan bersujud kaki Chanyeol sambil memohon agar anaknya dikembalikan. "Phoenix, aku mohon, jangan ambil anakku. Aku mohon. Hiks! Dia keluargaku satu-satunya. Kumohon, jangan." Isaknya.

Kayona mencoba membangunkannya, "Seori, jangan begini. Seori bangun," Namun wanita itu keukeh untuk memohon pada lelaki itu.

Haesoo pun kembali masuk dan melihat Seori yang bersujud sambil menangis di hadapan Chanyeol. "Seori." Ia pun menariknya perlahan agar ia bangun, "Ayo bangun. Moon Seori! Jangan begini!" Ia menangkup wajah memerahnya yang nampak begitu ketakutan.

Wanita itu beralih memohon dihadapan Haesoo, "Soo, jangan ambil anakku! Kumohon! Ambil semuanya milikku! Ambil semuanya! Tapi jangan anakku! Dia milikku satu-satunya! Jangan ambil Youchunku!" Isaknya penuh kefrustrasian.

"Siapa yang ingin mengambil anakmu?"

Seori tak mampu menjawab, ia takut dan tak berdaya. Ia hanya bisa menunduk dan menangis.

Chanyeol pun membuka suara, "Aku. Karena aku merasa berhak mengambilnya." Tuturnya.

Haesoo menggeleng, "Tidak! Dia bohong. Tidak akan ada yang mengambil anakmu. Sekarang bangun lah." Ia mencoba membantunya bangkit.

Akhirnya Seori bangkit namun ia masih terisak dan memohon pada Chanyeol. Karena Chanyeol lah yang memiliki kuasa disini. Haesoo bisa melawannya, tapi belum tentu bisa membuatnya berubah pikiran.

Sehun melihat Baekhyun yang seakan menjadi batu, ia mengidahkan semua hal di depannya tanpa memperdulikannya sedikitpun. Hal itu membuat Sehun marah, namun coba ditahan.

POSSESSIVE II : HAPPY AND DYINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang