Chapter XXII : It's Hurt, It's Okay

102 16 2
                                    

Semua orang kaget dengan berita kehadiran wanita lain di rumah mewah keluarga Park. Kabarnya wanita itu berasal dari masa lalu Chanyeol yang kembali dari Amerika. Semua orang bertanya-tanya bagaimana keadaan Haesoo saat ini. Mereka pun memikirkan kemungkinan yang terjadi.

Namun yang terjadi adalah Haesoo yang tersenyum dan mengatakan ia baik-baik saja. Hal itu membuat siapapun khawatir, mereka tahu ia tidak baik-baik saja. Dia hanya menutupi perasaan sakitnya agar siapapun tidak khawatir dengan keadaanya. Dia tidak ingin siapapun tertekan karenanya, cukup dia yang tahu perasaannya biar yang lain mengurusi masalah mereka masing-masing.

Haesoo baik-baik saja.

Sehun adalah orang yang paling khawatir dengan keadaan Haesoo saat ini. Dia tidak tinggal diam saat mendengar berita kedatangan Hyuna yang mendadak di keesokan paginya. Ia langsung datang dan menemui Haesoo di kamarnya. Yang didapati adalah sosok Haesoo yang duduk di kursi yang menghadap jendela di kamarnya. Dia hanya diam, menggulung bagaikan seorang bayi yang menatap taman depan kamarnya.

Sehun tahu betul bagaimana Haesoo itu. Dia adalah wanita yang rapuh, karena berulang kali ia dihancurkan dan disusun kembali oleh orang-orang di sekitarnya. Dia disakiti, tapi dia hanya akan menangis tanpa membalas rasa sakitnya kepada siapapun. Airmatanya hanya akan menjadi cerita yang tidak dianggap apa-apa. Dunia ini terlalu kejam untuknya.

"Soo," Panggilnya lembut yang mendapat perhatian gadis mungil itu. "Kau sedang apa?" Tanyanya lembut.

Haesoo menatap bola mata tajam sosok tegap yang berlutut dihadapannya, bagaikan seorang anak polos yang hanya menatapnya kosong. "Sehunie." Lirihnya.

Sehun tersenyum kala mendengar gadis cantik itu memanggil namanya dengan suara menenangkannya. Dia hanya tersenyum sambil menatap lembut mata indahnya.

Tiba-tiba gadis itu menerjangnya dengan pelukan erat dan menumpu kepalanya di bahu lebarnya. "Sehunie jangan marah kepada Chanyeol, ya? Aku baik-baik saja." Dia takut jikalau lelaki itu akan ribut dengan suaminya hanya karena dirinya. Dia takut jika dua orang yang dia sayangi berkelahi dan tersakiti hanya karenanya.

Cukup dia saja.

Sehun mengelus dan mengecup rambut wangi nan halusnya. "Iya. Aku tidak akan marah padanya. Asal dia tidak menyakitimu." Ucapnya.

Haesoo tersenyum dan menarik dirinya, "Aku baik-baik saja. Ini tidak sakit." Katanya sambil memegang dada kirinya, "Aku akan baik-baik saja selama Sehunie dan yang lain di sini. Semua orang bertanya bagaimana perasaanku, semua khawatir padaku, tapi aku baik-baik saja, sungguh. Chanyeolie hanya... membantu temannya." Lirihnya sambil tersenyum pahit.

Sehun hanya menatap iba gadis mungil di depannya, jika bukan karena permintaannya, ia bersumpah akan menembak kepala lelaki itu tak perduli ganjaran apa yang akan di dapatnya. Dia lagi-lagi menyakiti gadis malang itu, tidak bisa dia maafkan.

Haesoo tersenyum dan tertunduk lesuh, "Gadis itu hanya butuh tempat tinggal. Kata Chanyeol dia adalah orang yang pernah menolongnya, jadi Chanyeolie hanya membalas kebaikannya dengan membantunya. Aku tidak apa-apa, Sehunie. Aku tidak masalah," Ungkapnya.

Sehun menarik dagunya ke atas lalu menghapus jejak dosa suaminya yang sudah membanjiri wajah cantiknya. Dia tidak pantas menangis untuk orang yang menyia-nyiakannya. Ia tahu gadis itu sudah berusaha tegar, tetapi dia tetaplah wanita biasa yang mencintai suaminya. Wanita yang tulus mencintai dan menyanyangi suaminya. Dia tidak mengharapkan balasan apapun, bahkan jika suaminya tidak lagi mencintainya. Dia ikhlas jika suatu saat posisinya akan tergantikan dengan wanita manapun. Dia sudah membayangkan hal ini terjadi suatu saat nanti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

POSSESSIVE II : HAPPY AND DYINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang