Chapter XVIII : About Baby

160 20 2
                                    

Hari ini adalah treatment terakhir bagi Baekhyun, ia sudah mampu berjalan perlahan-lahan sambil merambat tembok. Dan sosok Seori lah yang selalu mendampinginya disaat ia terjatuh, memberikannya semangat dan dorongan agar ia bisa segera berjalan.

Ada juga Youchun yang selalu bersama sang ayah dan menghiburnya. Kelakuannya yang menggemaskan membuat Baekhyun semakin menyayanginya, dialah salah satu semangatnya.

"Appa, ini harus aku letakan dimana?" Tanya pria kecil itu sambil menunjukan salah satu kepingan puzzle di tangannya.

Baekhyun tersenyum kecil lalu membantunya, "Kemari, biar appa bantu." Dituntunnya jemari kecil sang anak pada papan puzzle.

Melihat hal manis tersebut membuat Seori tanpa sadar tersenyum sendiri. Anak dan ayahnya terlihat begitu harmonis nan manis. Mereka terlihat menggemaskan, apalagi wajah mereka yang sangat mirip dan manis membuatnya ingin menciumi keduanya.

Seori menghapuskan lamunan anehnya dan segera menghampiri sang anak, "Youchun sayang, kau belum makan siang, kita makan, ya? Appa Baekhyun juga harus istirahat, okay?" Ucapnya sambil membelai lembut rambut coklat madu sang anak.

Mendengar hal itu bocah laki-laki tersebut mengerucutkan bibirnya sebal. "Ah, eomma, Youchun masih ingin bermain dengan appa." Ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya lucu.

Baekhyun terkekeh melihat tingkah manis sang anak, "Youchun makan dulu, ya? Nanti kalau sudah selesai kita main lagi, bagaimana?"

Dengan sedikit tak rela akhirnya anak itu pun mengangguk lesuh, "Iya, appa." Ia bangun dan berjalan keluar kamar sang ayah bersama pengasuhnya.

Seori berniat mengikuti langkah sang anak, namun lelaki di sampingnya malah menahan tangannya. "Tetap lah disini." Titahnya.

"Ta-tapi, Youchun--"

"Dia memiliki seorang pengasuh, kau tidak perlu repot lagi." Pria itu menarik tangannya dan mendudukannya di hadapannya, "Sekarang aku mau kau yang menemaniku." Sebuah cengiran kuda tercipta di wajah manisnya.

Kata-kata itu berhasil membuat wajah cantiknya memerah sampai ke telinga. Dan hal itu adalah pemandangan termanis favoritnya. Dulu, dia akan memeluknya mesra dan menciumi lalu mengelitikinya sampai wanita itu meminta ampun. Bahkan mereka akan sama teransang sampai melakukan seks antar sahabat. Namun sekarang semua telah berubah, semua seakan canggung dan aneh jika mereka melakukannya. Mereka sudah sama-sama dewasa, berbeda dengan yang dulu. Begitu labil dan liar.

Sekarang pun canggung. Hanya diam dan saling bertukar senyum.

Suasana yang biasanya hangat dan menyenangkan, berubah menjadi dingin dan kaku. Walau mereka sering bertemu, mereka jarang berbicara hanya berdua begini.

"Moon Seo," Adalah panggilan khusus Baekhyun untuk wanita cantik dihadapannya.

"Eum?" Matanya sedikit membulat.

Sedetik kemudian ia kembali tersenyum geli lalu mengalihkan pandangannya ke objek lain, "Tidak terasa, ya, sudah hampir 7 tahun aku baru bisa berbicara berdua denganmu lagi." Kekehnya.

Seori ikut tersenyum sambil menundukkan kepalanya, "Iya, sampai-sampai aku tidak menyadari priaku sudah tumbuh besar dan menjadi seorang laki-laki yang hebat." Senyum bangga seorang ibu.

Senyum yang selalu lelaki itu pertahankan akhirnya luruh, airmukanya berubah sendu. "Apakah... sulit membesarkan seorang anak sendirian di usia mudamu?" Ditatapnya mata hitam sang wanita.

Seori tersenyum tipis, "Awalnya. Aku harus bekerja kesana kemari bahkan berhutang kemana-mana hanya untuk biaya persalinan. Dan sampai pada saatnya aku melahirkan bayiku sendirian, tanpa satu orang pun di sisiku. Jujur, itu sulit. Aku tidak tahu apapun tentang cara mengurus bayi yang benar. Aku takut dia akan kesakitan, apalagi saat dia menangis, aku sangat stress dan ketakutan." Ungkapnya diiringi tawa ringan.

POSSESSIVE II : HAPPY AND DYINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang