Chapter XXI : Carpe Diem

83 16 3
                                    

Carpe diem English: Seize the day. Arti: Dikutip dari puisi karya Horace, memiliki arti agar kita menikmati hari ini (karena masa depan tidak bisa diprediksi).

*
*
*
*


"Tunggu lah beberapa saat, baru kau boleh perlahan menyingkirkannya. Ingat! Jangan sakiti gadis itu, apalagi sampai dia terluka. Akan aku batalkan rencanamu untuk bersama pria itu."

*

Hari demi hari berlalu dengan damai, tidak ada masalah berat yang terjadi selama 1 bulan belakangan. Haesoo juga dapat menjalani kehamilannya secara normal tanpa diketahui siapapun, Kayona dan Lay selalu mengantarnya untuk mengecek kandungannya bergantian. Bahkan Kai juga, dia sering mengantar Haesoo ke dokter kandungan saat kedua temannya tidak bisa mengantarnya ke dokter kandungan.

Kayona telah mengingatkan Kai untuk tidak mengatakan masalah kehamilan Haesoo ini kepada siapapun, karena ini hanya akan menjadi rahasia mereka. Awalnya Kai meragukan hal itu, pasalnya ia memikirkan tentang Phoenix. Hal terburuk apa yang terjadi jika Phoenix tahu kehamilan istrinya.

Namun saat Haesoo menceritakan bahwa suaminya mengancam akan membunuh bayinya jika sampai ia hamil. Hal itu membuat Kai kecewa, pasalnya ia pernah kehilangan bayinya tanpa ia ketahui dan ia tahu betapa sakitnya kehilangan seorang anak. Akhirnya Kai pun mau bersekongkol dengan mereka untuk menyembunyikam rahasia besar ini.

Hari ini adalah jadwal cek kandungan Haesoo dengan dokter Shin Yeeun, dokter cantik yang selalu mengecek kandungannya. Dia juga sahabat dari Lay, karena mereka satu jurusan saat kuliah dulu, tetapi Yeeun melanjutkan kuliahnya sedangkan Lay lebih memilih mementingkan karirnya.

Yeeun bercerita banyak tentang bagaimana Lay saat berkuliah dulu. Lay adalah anak yang cupu atau kutu buku di kampusnya. Bahkan ia selalu takut saat berdekatan dengan wanita manapun, dia tidak pernah berpacaran bahkan berbicara dengan wanita manapun selain Yeeun. Tetapi kata Yeeun, ia terkejut saat mereka bertemu lagi setelah lama kehilangan kontak.

Katanya Lay terlihat jauh berbeda, dia lebih tampan dan banyak disukai wanita. Katanya juga Lay lebih terlihat liar dibanding dulu yang hanya seorang kutu buku. Karena sering berbincang dengan Yeeun, membuat Haesoo lebih tenang saat melakukan pemeriksaan, mereka pun menjadi lebih dekat.

Hari ini jadwalnya Lay yang mengantarnya, tetapi kebetulan ia ada perlu jadi Haesoo terpaksa melakukan cek sendiri. Ia pun tidak masalah, lagi pula yang menanganinya hari ini dokter Yeeun jadi ia tidak akan bosan.

Haesoo pun berjalan santai menuju ruangan dokter Yeeun. "Pagi, dokter."

"Oh, pagi, Nyonya Park. Bagaimana kabar anda?" Sambutnya ramah sembari mempersilahkannya duduk.

"Aku baik. Tetapi aku sedikit pusing akhir-akhir ini." Ucapnya.

Yeeun tersenyum, "Tidak masalah. Mungkin itu hormon, selagi kau tidak sampai pingsan itu hal yang wajar. Apa kau sering muntah-muntah?" Yeeun mulai memeriksa tekanan darah wanita itu.

"Tidak juga, hanya beberapa kali seminggu." Sahutnya, "Tapi, dok, usia kehamilanku sudah 4 bulan, tetapi kenapa dia masih kecil, ya?"

Yeeun tersenyum, "Mungkin anda harus banyak makan-makanan yang sehat dan minum vitamin serta susu, agar bayi anda bisa berkembang dan sehat." Ucapnya. "Kita USG, ya? Kita lihat bagaimana perkembangan janin anda."

Haesoo mengangguk, "Iya, dok." Yeeun menuntunnya menuju ranjang dan memintanya untuk tidur.

Dokter muda itu mengoleskan gel dingin di perut buncitnya dan mulai meletakan alat sambil menggerakannya naik-turun. "Lay Oppa tidak datang hari ini?" Tanya Yeeun sambil mencari keberadaan bayinya.

POSSESSIVE II : HAPPY AND DYINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang