28. I am ...

18 4 0
                                    

"I think I loved you a lot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I think I loved you a lot. Why can’t I move my lips? How about you? Would it be alright if you never saw me again?"

🍁🍁🍁

Jisung membuka matanya perlahan. Ruangan bernuansa putih langsung memenuhi indera penglihatannya. Aroma obat mendominasi ruangan itu. Tubuhnya yang terasa pegal karena tidur dengan posisi yang kurang nyaman berusaha ditegakkannya. Changbin yang tertidur di karpet di bawah sofa yang ditidurinya masih belum bangun. Pandangannya beralih pada ranjang pasien yang ditiduri oleh anggota tertua timnya. Sejak kemarin laki-laki itu belum membuka matanya. Jisung sempat terkejut karena laki-laki itu tiba-tiba ambruk saat mereka sedang bersenda gurau.

Kecurigaan dan kekhawatirannya selama ini sudah berada di titik puncaknya. Anggota tertua timnya itu memang tidak sehat, ada yang tidak beres padanya walaupun Jisung masih belum tahu apa itu. Hasil tesnya belum keluar, jadi Jisung masih menerka-nerka apa yang terjadi pada Chan.

"Jisung?"

Jisung menoleh, mendapati Changbin sudah duduk sambil mengusap wajahnya. Laki-laki itu lalu bangkit dan duduk di sebelah Jisung.

"kau tidak lapar?" tanya nya.

Jisung menggeleng, "kalau kau lapar makanlah duluan. Nanti aku menyusul"

Dengan tenaga yang belum sepenuhnya kembali Changbin mengangguk sambil beranjak berdiri lagi, "mau titip makanan padaku?" tawarnya.

"tidak, terimakasih"

"baiklah" Changbin melangkah keluar ruangan, menyisakan Jisung bersama Chan yang masih belum membuka matanya.

Karena merasa bosan, Jisung memutuskan untuk memainkan ponselnya. Akun SNS nya tidak terlalu ramai karena hanya mem-follow beberapa orang. Kalau Chan, Changbin, dan akun resmi perusahaannya bisa dihitung banyak, maka dia bisa disebut sudah mem-follow banyak orang. Postingan dari akun SNS Chan langsung muncul di homeline nya. Postingan itu sudah beberapa hari yang lalu. Terbayang kan sesepi apa akun SNSnya?

Jisung menyipitkan matanya, kiriman itu sudah sebulan yang lalu. Ah, sebelum Chan berangkat ke Australia? Ck, apakah dia sudah selama itu tidak membuka akun SNSnya?

Mata Jisung terfokus pada foto yang terlihat di ponselnya itu. Foto seorang perempuan yang wajahnya ditutupi oleh tangan seseorang. Melihat jarinya saja Jisung sudah tahu kalau itu tangan Chan. Dan perempuan ini, pasti Jihyun. Jisung menekan lambang hati untuk menyukai foto itu. Jisung lantas teringat pada Jihyun. Apakah perempuan itu tahu kalau Chan di rumah sakit? Hm tidak, apakah perempuan itu sudah tahu kalau Chan sakit?

Jisung mengunci ponselnya dan memasukkannya kembali ke saku celananya. Matanya masih terasa berat, mungkin lebih baik kalau dia membasuh wajahnya. Jisung bangkit dari posisinya dan melangkah keluar ruangan. Baru saja dia menutup pintu ruangan itu, seseorang berjas putih datang menghampirinya.

Once Upon an Autumn Day [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang