7. Flatwhite

30 6 0
                                    

"This story, who came into my life, now it turns to be the story of my life

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"This story, who came into my life, now it turns to be the story of my life."

🍁🍁🍁

Waktu terasa begitu lambat hari ini. Ya, setidaknya itulah yang dirasakan Jihyun sejak tadi. Rasanya sudah banyak pekerjaan yang dilakukannya sejak tadi, tapi jam belum juga menunjukkan waktunya pulang. Sebenarnya bukan waktu pulang yang benar-benar ditunggunya, tapi bertemu Felix. Hari ini Felix akan tiba di Korea dan bertemu dengannya. Sudah tujuh tahun sejak terakhir mereka bertemu, entah seperti apa rupanya sekarang.

"Jihyun, bisa bantu aku menyalin ini?" Sihyun menghampiri Jihyun dengan membawa beberapa lembar kertas.

"tentu, disalin kemana?"

"PD-nim meminta dibuat dalam format excel, aku sudah menyalin beberapa, tapi ada sebagian yang aku kurang mengerti"

"ah, baiklah, serahkan padaku"

"terimakasih banyak, Jihyun"

Jihyun tersenyum sambil mengambil kertas-kertas yang dibawa Sihyun. Dengan sigap Jihyun menyalin data-data itu ke komputer di hadapannya. Sesekali dia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, memastikan kalau dia tidak akan terlambat ke bandara. Setelah memastikan dia masih punya cukup waktu, Jihyun melanjutkan pekerjaannya.

Mata Jihyun terasa kering karena seharian menghadap komputer. Obat tetes mata sepertinya akan menjadi sahabatnya mulai sekarang karena dia sudah bertekad akan membawa benda itu setiap hari, terutama di hari kerja. Sesaat setelah meneteskan obat mata ke matanya, ponsel Jihyun berdering. Tanpa melihat siapa yang menelepon, Jihyun mengangkat telepon itu sambil menutup mata karena matanya perih sehabis diberi obat.

"halo?"

"Chlair, kau dimana?"

Jihyun terdiam mendengar suara berat khas laki-laki dari seberang telepon. Dibukanya matanya yang terpejam dan dilihatnya nama penelepon. Felix.

"astaga, apa kau sudah sampai?"

"pesawatku baru saja mendarat. Aku sedang menunggu koperku"

"baiklah, aku akan kesana. Tunggu disana, jangan kemana-mana!"

"baiklah, aku akan-"

Belum sempat laki-laki di seberang sana menyelesaikan kalimatnya, Jihyun sudah lebih dulu memutuskan sambungan teleponnya. Segera dia mengemasi barang-barangnya dan merogoh sakunya untuk mencari kunci mobilnya.

Once Upon an Autumn Day [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang