34. Rain and Cry

23 3 0
                                    

"I have a lot of happy memories with you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I have a lot of happy memories with you. I won’t lose that in the rain. By the time the rain stops, let’s meet again."

🍁🍁🍁

Laki-laki Australia bersurai blonde itu melangkahkan kakinya keluar ruangan bernuansa putih. Pakaian berwarna biru langit yang mirip piyama membalut tubuhnya. Selang infus terpasang di tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya mendorong besi silindris yang menjadi penyangga wadah cairan berisi nutrisi itu. Tidak lupa dia juga membawa buku kesayangannya yang selalu menjadi media untuk menorehkan goresan pensil membentuk sebuah gambar. Kakinya dibalut oleh sendal berwarna putih yang membuat kakinya terasa hangat. Kepalanya menoleh ke kiri dan ke kanan, berusaha mencari setidaknya satu dari dua orang yang membuatnya berakhir menginap di tempat berbau obat itu.

"Chan hyung!" panggil seseorang.

Laki-laki blonde itu lantas menoleh dan mendapati orang yang dicarinya tengah berlari dari arah koridor utama. Senyuman tipis tersungging di wajahnya. "dari mana saja, sih?"

"maaf, hyung. Jisung mengajakku ke kafetaria tadi" cengiran diberikan oleh laki-laki yang lebih muda darinya itu.

"bagaimana? Sudah merasa lebih baik?"

"tentu, kalau tidak aku tidak akan bisa keluar seperti ini" Chan terkekeh. "ah, ngomong-ngomong kenapa aku bisa disini?"

Cengiran di wajah rekannya itu perlahan pudar, "jangan pikirkan itu, yang penting sekarang kau sudah baik-baik saja"

Dahi Chan berkerut, "hmm, baiklah" wajahnya terlihat bingung karena berusaha mengingat nama orang itu.

"Changbin" sahut lawan bicaranya.

"ah, iya. Baiklah, Changbin"

"kenapa kau keluar, hyung? Apa kau lapar?" tanya Changbin.

Chan menggeleng, "aku tidak tahu harus melakukan apa, mungkin dengan keluar ruangan aku bisa mendapat sesuatu"

"cih, begitukah? Di halaman ada taman bunga. Mau kesana? Jisung tadi pamit untuk pergi ke sana"

"oh, ya? Baiklah, sepertinya bukan ide yang buruk"

Changbin tersenyum lalu membantu laki-laki yang lebih tua darinya itu berjalan menyusuri koridor menuju ke halaman rumah sakit. Di sana, mereka melihat Jisung tengah berdiri sambil berkacak pinggang dan tangan kirinya menempelkan ponsel ke telinganya, sepertinya sedang menelepon seseorang.

Once Upon an Autumn Day [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang