27. Us

12 4 0
                                    

"When things are hard, you can lean on me and rest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"When things are hard, you can lean on me and rest. I wanna be on your side all your life and understand you."

🍁🍁🍁

Alarm yang memusingkan kepala berbunyi sejak tiga menit yang lalu. Tapi orang yang mengatur alarm itu belum juga membuka matanya, bahkan telinganya seakan tidak berfungsi. Sebenarnya suara alarm itu cukup bising karena laki-laki yang tidur di kamar sebelah kamarnya itu sampai terbangun. Ditutupnya telinganya menggunakan bantal agar suara alarm dari kamar sebelah tidak terdengar. Tapi nihil, suara itu masih memekakkan telinga. Akhirnya dengan malas laki-laki itu terbangun dan melangkah dengan gontai ke kamar di sebelahnya. Laki-laki itu masuk tanpa mengetuk dan mematikan alarm yang berasal dari ponsel di atas nakas.

"ck, ck, kau tidak bangun juga setelah mengatur alarm sebesar itu?" gerutunya.

"CHLAIR STEPHANIE JUNG BANGUN SEKARANG JUGA!!" teriak laki-laki itu yang sukses membuat perempuan bermarga Jung itu tersentak dan langsung terduduk.

Dilihatnya laki-laki itu dengan mata yang masih setengah terbuka, "apa yang kau lakukan di kamarku, Felix?!"

"kau mengatur alarm terlalu besar, aku sampai terganggu. Dan bisa-bisanya kau tidak terbangun dengan alarm sebesar itu" laki-laki itu menyibak selimut yang digunakan Jihyun dan menarik tangan perempuan itu agar benar-benar bangun.

"beri aku lima menit lagi" balas Jihyun dengan malas.

"tidak, tidak ada lima menit. Bukannya kau harus pergi bekerja?"

Pertanyaan Felix sukses membuat Jihyun benar-benar bangun. Dilihatnya jam yang ada di ponselnya, sudah jam tujuh lima belas. Dengan sigap Jihyun bangun dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Felix yang melihatnya terkikik geli lalu segera keluar dari kamar bernuansa putih dan cokelat itu.

Felix melangkah menuruni tangga. Tadinya sih mau kembali tidur, tapi matanya tidak lagi mau untuk dipejamkan. Kakinya membawanya ke dapur, hm mungkin lebih tepatnya perutnya yang lapar. Karena Felix tidak bisa memasak, akhirnya dia memutuskan untuk membuat smooties, ya setidaknya cukup untuk mengganjal perutnya sampai Jihyun selesai siap-siap.

Diambilnya beberapa buah yang agak membeku di dalam kulkas. Ada blueberry, strawberry, raspberry, dan pisang. Pilihan buah yang digunakannya untuk membuat smooties tidak pernah berubah, selalu itu. Kemudian diambilnya susu almon dari dalam sana juga. Tidak lupa plain yoghurt dan madu untuk penambah rasa. Dimasukkannya semua bahan ke dalam blender dan dinyalakannya blender itu. Dalam waktu tiga menit, smooties yang dibuatnya sudah siap dinikmati. Felix menuangkan minuman itu ke dua buah gelas. Yang satu diletakkannya di meja makan, dan yang satunya dia minum.

Once Upon an Autumn Day [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang