7 : Sorry...

6.5K 826 86
                                    

"Ayolah Lisa bantu aku ya ya ya" Lisa menghela nafasnya pelan mendengar rengekan Jisoo sedari tadi. Gadis itu sedari tadi merengek minta tolong ingin diantar mencari kado untuk ibunya sepulang sekolah. Lisa Bukannya tidak ingin menolong, tapi dia sudah ada janji dengan orang tuanya.

"Tapi aku sudah ada janji dengan orang tuaku"

"Kali iniiiii saja, setelah itu langsung kuantarkan pulang. Janji hanya sebentar" Jisoo mengangkat kedua jarinya membentuk huruf V

Berpikir sejenak lalu mengangguk membuat Jisoo memekik senang.

Yasudah lah hanya sebentar

..

Dan yah Lisa menyesal mengikuti Jisoo, ternyata sebentar menurut Jisoo berbeda artian dengan sebentar menurut Lisa. Ingin minta pulang pun ia tak enak, karena melihat Jisoo yang antusias memilih kado. Jadilah ia terjebak di pusat perbelanjaan sampai jam delapan malam.

Tadi Jisoo ingin mengantarnya kedalam rumah tapi Lisa menolak dengan alasan sudah malam. Padahal sih Lisa deg-degan setengah mati takut dimarahin.

Gadis itu menarik nafasnya lalu menghembuskannya perlahan sebelum masuk rumah.

Fighting!

Dengan langkah hati-hati gadis itu masuk kedalam, sepelan mungkin agar tidak menimbulkan suara. Tapi memang nasib Lisa yang sudah ditakdirkan buruk dari lahir lampu tengah rumahnya menyala seketika. Refleks gadis itu menoleh, mendapati ayahnya sedang berdiri di ujung tangga.

"Dari mana saja?"

"A-ayah.."

"Bukannya kita sudah sepakat akan bertemu pulang sekolah? Ayah tidak suka pada orang yang mengingkari janji"

Lisa mematung, air matanya tiba-tiba menetes tanpa ia perintah. Dia merasa bersalah karena telah mengecewakan ayahnya.

"M-maaf, Lisa tidak bermaksud mengingkari janji ta-tadi.."

"Sudah. Masuk kamar" perintah sang ayah membuat Lisa segera berlari masuk kamarnya dengan air mata terurai.

Dia sedih telah membuat ayahnya kecewa, sebelumnya ia tidak pernah seperti ini.

Lisa mendengar suara pintu terbuka, tapi ia tidak bergerak sama sekali.

"Dasar cengeng" suara bariton itu terdengar, namun Lisa diam bergeming.

Dirasakannya ranjangnya bergerak seperti ada yang menduduki.

"Baru di marahin segitu langsung nangis. Lemah. Memangnya apa yang kau tangisi? Bahkan ayah tidak menggertakmu"

Lisa menolehkan kepalanya, menatap tajam pada Taehyung dengan air mata yang masih mengalir di kedua pipinya.

Kiyut

"Jika kau kesini untuk mencari masalah silahkan pergi. Aku sedang tidak ingin bertengkar"

Taehyung terkekeh pelan.

"Tidak tuh, aku ingin makan" dagunya menunjuk pizza dengan sekotak ice cream diatas ranjang.

"Aku tidak bisa di sogok" ucap Lisa, Taehyung mengangkat bahunya acuh. Ia mengambil potongan pizza dan langsung melahapnya.

Cat & DogTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang