23 :

6.8K 752 345
                                    

Happy Reading


,

"Jadi benar Taehyung sungguhan selingkuh?!" Pekikan dari Jisoo mengakhiri cerita yang keluar dari mulut Tzuyu. Tadi mereka bertiga - Jisoo, Lisa dan Jungkook - menarik paksa Tzuyu yang hendak pulang ke rumah dan membawanya ke kelas kosong untuk di interogasi.

Awalnya Tzuyu merasa ketakutan, melihat wajah-wajah serius mereka yang seperti hendak menelannya bulat-bulat. Apalagi Jisoo, netra gadis itu terus melotot sepanjang jalan, mengancamnya. Namun, ketakutan Tzuyu sedikit memudar karena ada Jungkook yang menenangkannya.

Setelah sampai di kelas, Jisoo langsung memberondong pertanyaan tentang Taehyung selama mereka di Jepang. Dan Tzuyu hanya menceritakan apa yang dia lihat.

Tzuyu menggeleng cepat, pun dengan tangannya "tidak tidak! Bukan seperti itu. Aku tidak menuduh Taehyung selingkuh" bantahnya, melirik Lisa. Takut gadis itu salah paham. Namun Lisa hanya bergeming.

"Apanya yang tidak selingkuh? Tadi jelas-jelas kau bilang Taehyung dan.." Jisoo melirik Jungkook "siapa namanya?"

"Rose"

"Nah itu! Kau bilang mereka sering keluar berduaan!" Ucapnya menggebu-gebu

"Tidak!! Aku gak bilang gitu, mereka memang sering keluar tapi tak berduaan. Ada Jimin juga, aku dikenalkan dengan mereka juga kok"

"Halahh itu mah hanya kedok!" Jisoo berdecak, lalu menatap Lisa yang sedari tadi hanya diam saja.

"Hey kau jangan diam saja dong! Ini namanya penghinaan. Kau harus membalasnya!" Provokator nya, yang sedetik kemudian kepalanya digeplak Jungkook

"Kau bisa diam tidak sih, berisik" Jisoo mendengus tidak terima.

"Jadi bagaimana?" Tanya Jungkook, Lisa menghela nafasnya pelan sebelum menjawab

"Apanya yang bagaimana?" Lisa menanyakan balik.

"Ya kau dan Taehyung"

"Sudah putus sajalah" Jisoo menyela, masih menggebu-gebu jiwa provokator nya.

"Lihat nanti saja" Lisa berdiri, lalu pergi.

..

Lisa berjalan gontai setelah turun dari bus, kepalanya menunduk lesu tidak semangat. Sesekali kakinya menendang batu kerikil di depannya dengan pelan. Netranya melihat jam ditangannya yang sudah menunjukkan pukul delapan malam.

Sengaja berlama-lama di toko buku tadi, Lisa hanya sedang tidak ingin pulang terlalu cepat.

Langkah Lisa terhenti saat ia melihat sepasang sepatu didepannya. Sontak kepalanya mendongak untuk melihatnya.

"Rose?" Lisa berujar bingung, dahinya mengerut melihat Rose berdiri didepan rumahnya dan menghalanginya masuk.

Gadis itu tersenyum lembut, mengangkat sebelah tangannya "Hi Lisa!"

Lisa hanya menatapnya datar

"Kau baru pulang? Aku menunggumu" ujarnya, menarik tangan Lisa untuk di ggenggamnya. Lisa melirik sekilas, tangannya sangat lembut. Sudah dipastikan bawa gadis ini tidak pernah mengerjakan hal-hal berat menggunakan tangannya.

Cat & DogTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang