02

3K 304 1
                                    

Seulgi berdiri di balkon kamarnya. Ia melihat mobil Jimin telah meninggalkan pekarangan rumah.

Tangan seulgi meraih sebuah buku yang menjadi tempat mencurahkan segala pikirannya dan hatinya disana.

Pikirannya melayang saat malam dimana ia bersama dengan ingatan yang masih belum terkumpul sepenuhnya. Ia membuka lembaran kertas dimana ia menuliskan hasil ingatannya setelah beberapa kali terapi.

"Taehyung menculikku dan membawa ku ke sebuah rumah milik orang lain dan sepertinya itu temannya."

"Taehyung menculikku. Tapi untuk apa?"

"Tapi malam itu aku di bawa oleh beberapa orang asing dan meninggalkanku begitu saja"

Seulgi masih mencoba mengingat-ingat kembali memori nya yang belum sepenuhnya kembali.

"Aku mengenal Taehyung mantan kekasihku. Tapi aku tak pernah melihat orangtuaku. Aku merasa nyaman dengan Jimin tapi aku merasa kami baru saja bertemu"


"Aghasi"

Seulgi terperanjat. Ia menutup buku nya itu dan memasukkan kembali ke tempat semula.

"Nee"

"Ada tuan Jungkook dibawah"








Seulgi duduk bersama seorang namja yang tentunya sangat ia kenal. Pria yang merawat dan menyelamatkan hidupnya.

"Dimana nenek?"

"Sedang berlibur wisata dengan beberapa orang seusianya"

"Hyeong?"

"Bekerja kook. Ada apa kau kesini?"

Jungkook menarik nafasnya dan kemudian menatap seulgi dengan tatapan ingin mengintrogasi.

"Taehyung meninggal bukan?"

Seulgi terbatuk. Ia tak ingin membahas hal itu lagi saat ini.

"Kook. Jangan bahas hal ini lagi. Dia menculikku. Dia menembak kaki nenek mu. Dia mengacaukan isi rumah ini. Dia mengancam banyak orang. Dia melukai banyak orang kook"

"Aku tahu. Tapi dia tidak melukai mu nuna"

Seulgi tersenyum kecut.

"Benarkah? Lalu mengapa hatiku sakit melihat ia menembak nenek jeon? Dia tidak menyakitiku secara fisik kook. Tapi batin. Dia membuatku ketakutan"

"Nuna.."

"....."

"Kau tahu. Taehyung hyeong memintaku untuk menjaga mu saat ia tahu kau ada bersama ku di rumah sakit. Aku dokter yang menanganimu dan aku yang memberikan kabar kepadanya"

"Lalu?"

"Dia masih menyayangimu nuna"

"...."

"Dia melakukan kesalahan kook"

"Apa kau tahu alasannya melakukan hal itu?"

"...."

"Ku tidak bisa tidur. Nuna tau? Taehyung hyeong memarahi ku saat tau kau di bawa oleh Jimin hyeong. Dia memintaku menjagamu untuk membawamu kembali nuna. Tapi.. tapi aku dengan bodohnya percaya bahwa Jimin hyeong tunanganmu.."

"Kook berhenti. Aku memamg tunangan Jimin kook. Dan sekarang aku istrinya"

"Nuna tahu siapa Jimin hyeong?"

Seulgi mengernyitkan dahi. Mencoba mencerna perkataan Jungkook.

"Beritahu aku siapa dia?"

"...."

"Molla?"

"Kook.. kau kenapa?"

"Aku frustasi nuna. Kalau saja aku tidak membiarkanmu pergi pasti semua tak seperti ini"

"...."

"Taehyung hyeong sahabatku nuna. Dan aku mendapat kabar dia mati karena hukuman eksekusi. Kenapa bisa hukumannya separah itu?"

"...."

"Dia tidak membunuh nuna. Kenapa harus dihukum mati? Apa kau yang meminta? Atau Jimin hyeong?"

"Jungkook cukup! Dia melakukan kesalahan!"

"Dia melakukan itu karena ingin nuna kembali!"

"...."

"Nuna menghilang dan dia mencari! Tapi nuna malah bersama pria asing! Dia cemburu dan melakukan hal itu! Tapi cukup sampai disitu! Ada orang lain yang membuat nuna hilang ingatan! Bukan Taehyung hyeong nuna!"

"Arra!"

"Lalu kenapa bisa dia dihukum mati?!"

"Sayang nya itu bukan urusanmu"

Jungkook dan Seulgi menoleh ke arah sumber suara. Seulgi membulatkan matanya begitu juga dengan Jungkook.

Park Jimin. Pria itu datang dengan aura yang sangat berbeda.

"Hai.. Jeon Jungkook"

[SEASON 2] OBSESSED (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang