08

2.1K 231 2
                                    

"Maksudmu Tuan Kang?"

"Itu pembunuhan berencana"

Jimin terduduk lemas. Ia menggeram karena tingkah pria paruh baya yang memang merusak hidup seulgi dengan mengambil alih harta warisan milik seulgi.

"Bahkan dia menyiapkan kertas kosong yang sudah di tanda tangani oleh ayah seulgi. Dan kemudian membuatnya menjadi pengalihan kekuasaan atas harta warisan"

Namjoon masih tak menyangka dengan informasi yang diberikan oleh sepupu nya.

"Pengacara keluarga kang menghilang begitu saja dan sempat menelfon pemegang kasus keluarga kang untuk menemui nya di london"

"Lalu?"

"Dia menghilang begitu saja"

"Supir pribadi keluarga kang tewas sehari sebelum insiden terjadi"

"Itu terencana sangat apik jika pria bejat itu yang benar menjadi dalang nya"

"Siapa detektif yang memegang kasus itu?"

"Song mino"

"Kemana dia?"

"Dia berhenti bekerja karena merasa dicurangi. Dia bahkan tak di berikan kesempatan untuk menyelesaikan kasus itu. Kepala kepolisian pasti bekerja sama dengan kang yunho. Dia berada di busan"

"Perintahkan tim khusus mu untuk kesana jim. Dia membutuhkan orang yang mempercayai nya bahwa itu adalah kecelakaan berencana"

Jimin mengangguk mengerti dan mentrupsi bawahannya untuk menuju alamat yang telah di berikan kepada jongdae.

"Wahh.. kau dapat gaji banyak kali ini jongdae-yaa"

Perkataan namjoon membuat jongdae terkekeh.

.....

Seulgi mendengar semuanya. Ia sengaja menguping. Dengan langkah yang gontai ia berusaha menaiki tangga kembali.

"Aigok cucuku"

"Nenek"

Nenek jeon tersenyum. Membantu seulgi untuk masuk ke kamarnya.

"Apakah kandunganmu sudah sebulan sayang?"

Seulgi mengangguk dan tersenyum.

"Kandungan mu lemah. Jangan banyak melakukan apapun"

Seulgi teesenyum. Ia memeluk nenek jeon yang sudah seperti nenek kandungnya.

"Tidurlah. Nenek akan menunggumu"



Jimin memasuki kamar yang sudah gelap. Ia tersenyum sumringah saat melihat piring makan bekas istri nya sudah bersih.

"I love you honey"

Jimin mengecup bibir seulgi dan kemudian memilih untuk mengganti baju dan tidur.

Baru beberapa menit memejamkan mata ia kembali mengingat masa lalu nya.

Tubuh seulgi bergerak dan memeluk tubuh jimin.

"Park Jimin"

Jimin kaget. Ia pikir istrinya sudah tidur. Ia membalas memeluk tubuh mungil itu.

"Wae?"

Seulgi menampilkan smirk nya.

"Kau tidak sedang menyembunyikan sesuatu kan?"

....

Pagi-pagi sekali Seulgi sudah bangun dan memilih untuk sedikit berjalan-jalan menemui pasangan lansia untuk sekedar mengobrol dan bercanda bersama.

Mengapa seulgi bisa disana? Jawabannya adalah Seulgi mengingat semuanya.

Sejak ia berada di rumah sakit ia sudah mengetahui segalanya. Tapi tak bisa bersikap munafik. Seulgi sudah sangat mencintai Jimin.

"Sayang!!"

Jimin dan beberapa orang kewalahan mencari seulgi. Jimin memang seperti itu tentunya.

"Jimm"

Seulgi melambaikan tangannya dan tersenyum lebar. Jimin menghela nafas. Ia kehilangan perempuan itu pagi buta dan menyuruh beberapa pengawalnya mencari istri nya.

"Aigoo.. jiminnie sangat khawatir"

Celetuk seorang wanita lansia yang disambut kekehan yang lain.

Setelah berbincang-bincang. Jimin dan seulgi berpamitan untuk kembali kerumah.

"Jim"

"Mm"

"Aku ingin apel nenek jeon"

"Apakah persediaan habis?"

Seulgi menggeleng.

"Aku ingin ke busan"

Pernyataan itu membuat jimin terdiam dan kemudian menyetujuinya.

....

Seulgi dan jikin telah sampai dirumah nenek jeon. Mereka datang juga bersama dengan nenek jeon.

Tak seperti dulu. Kini kebun mereka sangat rapu dan menghasilkan apel-apel yang berkualitas tinggi. Hal itu karena jimin memperkerjakan orang-orang untuk merawat kebun itu. Bahkan jimin mampu membuat kebun itu me dapatkan penghasilan yang lumayan untuk menggaji para pekerja dan simpanan untuk nenek jeon. Jimin sama sekali tidak mengambil untuk. Ia hanya membantu di awak dan ketika berhasil. Semua untuk membayar pekerja dan kembali kepala nenek jeon.

Ddrttt...

"Aku angkat telfon dulu ya"

Seulgi mengangguk dan sesekali menatap tubuh jimin yang menghilang dari pandangan. Ia sengaja meminta ke busan karena ia tahu kalay memang sudah seharusnya jimin dan 2 orang yang kemarin berdiskusi akan berangkat ke busan hari ini.

Seulgi tak ingin terjadi apa-apa pada jimin. Maka dari itu dia mengajak jimin untuk memetik apel.




Siang berganti malam. Jimin yang sudah memastikan seulgi tidur kini secara diam-diam menemui kim namjoon dikediamannya untuk menuju rumah sing mino.

"Dimana jongdae hyung?"

"Dia sudah di rumah song mino"

....

"Semua bukti mengarah kepada kang yunho. Tapi kepala distrik kepolisian malah memberiku peringatan untuk tidak melanjutkan penyelidikan"

"Wae?"

"Dia memiliki hubungan dengan kang yunho"

"Kau memiliki bukti?"

Song mino mengeluarkan bukti-bukti yang telah ia kunpulkan. Begitu juga jongdae yang memberikan sketch wajah yang menjadi supir keluarga kang malam itu.

"Kasus ini belum di tutup. Masih ada kesempatan untuk membuktikannya mino-ya"

"Kita harus melapor ke DPR"

"Wae?"

"Ani. Puteri nya yang harus protes dan melapor"

[SEASON 2] OBSESSED (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang