🔊Cherry Blossom - CHEN
"Aarrgghhhhhhhh!!!!!!!!!"
Jungkook berteriak. Ia pembunuh. Ia adalah seorang pembunuh. Ia menjambak rambutnya frustasi. Ia sungguh tak berdaya. Ia memutar pandangannya.
"Hyeong"
Jungkook melihat taehyung yang terkulai menatapnya lemah. Baru saja Jungkook ingin mendekati tubuh taehyung yang terkulai lemah suara tembakan kembali terdengar.
Ddorr!!
Jungkook terhuyung ke belakang. Ia merasakan bagian dadanya yang panas akibat dari peluru yang menembus tubuhnya.
Ddorr!!
Dan sekali lagi ia merasakan tembakan yang entah berasal dari mana.
Jungkook jatuh berlutut. Pistolnya terjatuh. Matanya mencari sosok nenek yang membesarkannya. Wanita tua yang menangis tak karuan.
Jungkook tersenyum. Ia mengingat seorang gadis yang hampir mengisi hidupnya. Kim Yeri.
Brukkk..
"Jungkook-ahhh!!!!!"
Nenek jeon mencoba melepaskan dirinya yang renta itu untuk mendekati cucu kesayangannya.
Semua orang tak percaya. Termasuk seulgi sekalipun.
"Andwe. Taehyung-ah.. Kook-aah andwee.. andwee"
Taehyung menyelamatkan nyawa Kang seulgi. Suara tawa menyeramkan itu kembali terdengar. Untuk meminimalisir keamanan diri sendiri. Kang Yunho meminta pengawalnya untuk menembak Jungkook. Karena ia tahu. Jungkook akan mengancam nyawanya.
"Brengsek kau park Jimin!"
Jimin tak sanggup berkata-kata. Jantungnya hampir saja berhenti berdetak karena isteri nya hampir saja terbunuh.
Jimin hanya menatap seulgi yang menangis tersedu-sedu. Pasti wanitanya terguncang.
"Jimin-ahh" lirih seulgi.
Seulgi menangis tersedu-sedu. Ingun sekali rasanya memeluk tubuh jungkook yang sekarang terlihat kesakitan. Bagaimana pun juga Jungkook adalah penyelamatnya.
"Karena aku sudah tahu kejahatanmu. Mari kita bahas kematian keluarga Kang"
Kang Yunho mendelikkan matanya. Bagaimana bisa Park Jimin mengungkit hal yang tidak seharusnya di ungkit.
"Kau membunuhnya bukan?"
Pertanyaan dari chen sebagai detektif itu membuat Kang Yunho merasa emosi.
"Berani sekali kau bicara seperti itu denganku!"
"Bukankah tadi Jungkook mengatakannya? Dia membunuh supir dan pengganti supir nya?"
Skak! Kang Yunho terdiam dan mencoba memikirkan sesuatu yang dapat menyelesaikan saat-saat menegangkan seperti ini.
"Jimin-ah larilah"
Nenek jeon bersuara. Sepertinya nenek jeon mengetahui kejanggalan.
Dua orang laki-laki yang memegangi nya memaksanya untuk diam dengan menodonglan pistol.
"Maafkan cucuku Jimin-ah.. seulgi-ahh.. cepat lari"
Kang Yunho mengepalkan tangannya geram. Jimin dan yang lain mencoba mencerna keadaanya.
"Mereka akan membunuh kalian. Lari lah nak"
"Diam!!!!"
Kang Yunho menodongkan pistol kepada nenek Jeon.
Ssrrttt..
'Kang yunho menyiapkan banyak pengawal. Kami akan mencegah masuk ke kawasan'
'Laksanakan'
"Apa kau benar ingin memulai perang yang mengorbankan banyak nyawa daripada jujur dengan keadaan yang sebenarnya?"
"Tch! Tutup mulutmu! Kau hanya suami dari orang yang telah mati! Semua sudah milikku! Seberapa keras kau mau membuktikan penyebab kematiannya. Mereka tetaplah mati! Dan tidak akan kembali lagi!"
Seulgi menghentikan isak tangisnya. Ia menatap pamannya tajam.
"Apa yang kau katakan!!!"
Seulgi ingin sekali mencabik-cabik wajah pamannya sendiri. Tapi sayang. Pengawal nya selalu sigap menghalanginya.
Suara mobil polisi membuat yang lain teralih. Termasuk Kang yunho yang menegang.
"Sialan kau park jimin!"
Seulgi yang berdiri tepat di samping jimin meronta saat melihat Kang yunho yang sudah mulai melakukan kejahatannya.
"Aku akan membunuhmu!!!!"
Ddoorr!
.
.
.
.
.
.
.Park jimin membisu. Jantungnya berdegub kencang karena rasa kaget yang teramat dari aksi lawannya. Ia tak mempersiapkan dirinya.
Lagi-lagi semua seperti slow motion. Raut wajah jimin terlihat mencoba menetralisir keadaan. Terlihat jelas wajahnya terciprat darah segar.
Begitu pula Namjoon dan Chen yang menatap tak percaya kepada lawannya. Dan dengan cepat memerintahkan sekutu untuk menghabisi kang yunho dan yang lainnya.
Jimin merasakan nafasnya sesak. Ia sungguh tak mengira akan seperti ini. Sungguh ia tak akan mengira akan berkahir sepahit ini.
Ia memeluknya. Dengan sakit yang ia rasakan ia mengeratkan pelukannya. Dengan tangan yang masih setia memeluk wanita tercintanya itu, tanpa ampun ia menembaki Kang Yunho dengan pistolnya sendiri.
"Brengsekkk kau Kang yunhooo!!!!"
Air mata Jimin menetes. Lidahnya kelu. Seulgi berada dalam pelukannya. Menyelamatkan dirinya dari tembakan Kang Yunho.
Jimin ambruk.
"Seulgi-ah"
Jimin memegang pipi seulgi bergetar. Istri tercintanya itu tersenyum. Memegang tangan jimin yang kini menyentuh pipinya.
"Jimin-ah.."
Jimin masih menangisi seulgi yang berada dalam pangkuannya.
"Sela..mat..kan.."
Jimin mengangguk dakam tangisnya.
"Jebal bertahanlah. Jangan berbicara. Aku akan menyelamatkanmu"
"Jj..jim..min-ah uri aegi"
Jimin membeku. Ia baru sadar seulgi sedang mengandung.
"Kalian! Cepat bawa nona ke rumah sakit! Cepat!!!"
Ddorrr!!
Jimin terhuyung. Darah segar menyiprat kepada wajah seulgi.
Dalam rasa sakit yang seulgi rasakan karena tembakan paman kandungnya sendiri. Ia kini harus merasakan sakit pada hatinya yang melihat Jimin menahan sakit pada dadanya.
"Ak..ku.. akan.. meny..elamatkan.... anak kita"
Brukkk..
Jimin ambruk.. tepat di atas tubuh seulgi yang juga sekarat.
"J...jjim-ah"
Seulgi menutup matanya tak sadarkan diri lagi. Beberapa orang bergegas untuk menyelamatkan keduanya dengan ambulance yang baru saja datang.
Suara tembakan dari pihak sekutu Jimin terdengar beruntun menghantam tubuh Kang yunho yang masih bisa tersenyum puas karena telah melancarkan aksinya.
Darah bercucuran dimana-mana. Dan tepat saat itu. Kang Yunho dinyatakan meninggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SEASON 2] OBSESSED (COMPLETE)
RomanceBACA "OBSESSED"UNTUK MELANJUTKAN [SEASON 2] OBSESSED YA!!♥️ Jika aku diizinkan untuk bereinkarnasi maka akan ku minta untuk menjadi seseorang yang lebih baik untukmu-