04

2.7K 298 10
                                    

Park Jimin menyandarkan tubuhnya di sofa rumah sakit. Pikirannya melayang mengingat kejadian dimana ia melakukan kekerasan setelah dua tahun yang lalu telah merubah dirinya menjadi lebih baik.

Tok tok..

"Masuk"

"Tuan.. anda di minta ke ruangan dokter"

Jimin merapikan baju nya. Dan berjalan ke arah seulgi yang masih terbaring lemah.

Jimin mengecup kening seulgi lembut dan tersenyum.

"Cepat bangun sayang"




Jimin duduk pada kursi yang telah disiapkan oleh pihak rumah sakit tentu nya. Tak lupa ia tersenyum kepada sang dokter yang tengah bersiap memberikannya informasi mengenai istri nya itu.

"Apa kabar tuan park?"

"Ahh.. baik tentu saja dok"

"Hahahah bagus sekali. Saya juga akan memberikan kabar yang baik"

Jimin mengernyitkan dahi.

"Selamat tuan. Nona seulgi sedang mengandung little park"

Jimin menatap dokter laki-laki di hadapannya tak percaya. Ia menutup mulutnya yang menganga karena kagetnya. Rasa senang tak dapat ia sembunyikan lagi. Ia sudah memiliki seulgi seutuhnya.

"Tolong untuk selalu mengawasi setiap makanan dan aktivitasnya. Karena pertama kali mengandung itu agak sedikit rawan tuan. Dan tolong jangan lakukan 'itu' dahulu yaa"

Dokter itu tertawa begitu juga Jimin yang menahan malu. Tak butuh waktu lama Jimin bergegas untuk pamit dan tak lupa mengucapkan terimakasih. Sang dokter hanya bisa tertawa dan memaklumi sikap Jimin yang seperti anak kecil yang mendapat hadiah ulangtahun impian.

Jimin berjalan dengan senyum yang mengembang. Beberapa pengunjung dan pekerja di rumah sakit menatap nya kagum bak pangeran.

Langkah kaki Jimin berbelok pada lorong yang membawanya ke kamar rawat istrinya. Tapi langkahnya terhenti. Ia menangkap sosok yang baru saja keluar dari kamar milik Seulgi. Sosok yang jelas adalah laki-laki. Menggunakan pakaian serba hitam dan masker juga topi.

Sosok itu hilang di pembelokan lorong. Jimin menyadari hal aneh mencoba mengejar sosok laki-laki itu. Dan terjadilah momen kejar-kejaran di sebuah lorong yang masih sangat sepi karena memang khusus daerah VVIP.

Jimin kehilangan. Ia merasa sangat kesal. Jimin sudah tidak perduli. Ia kembali berlari menuju kamar seulgi.

Nafasnya tersengal-sengal. Ia sedikit lega melihat seulgi masih dalam keadaan baik-baik saja.


"Siapkan pengawal untuk istriku. Secepatnya"

Jimin mematikan ponselnya. Ia menatap keluar jendela kaca. Keringat masih bercucuran.

"Siapa orang itu"





















"Aku ketahuan"

[SEASON 2] OBSESSED (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang