END

2.9K 243 22
                                    

Semilir angin berhembus kencang menerpa rambut seorang gadis kecil yang masih setia menopang dagu di sebuah kursi di taman belakang rumah milik orangtuanya.

"Seulji-aa eoddini?"

Suara bariton hangat membuat gadis kecil itu tersadar dari kegiatan melamunnya.

Dengan cepat gadis itu beranjak dari kursi taman berwarna putih dan berlarian menuju sumber suara.

"Appaaaa!!!!"

Tampak lelaki bertubuh gagah yang masih lengkap dengan setelan jas hitamnya menundukkan badannya dan merentangkan tangannya.

Grebb!

Mereka berpelukan dengan manisnya.

"Aigoo.. jangan berlari sayang. Kau bisa jatuh nanti"

"Aku merindukan appa"

"Benarkah? Kau merindukan appa tampan mu ini?"

"Ne! Jimin Appa yang paling tampan!! Gendong akuu!!"

Park Jimin menggendong tubuh putrinya yang berusia 5 tahun itu dan mengecupi wajahnya.

"Apakah kau bosan?"

"Iya appa. Rumah sepi sekali"

Raut wajah yang tadinya ceria kini memudar.

Jimin mendudukkan putri semata wayang dan hanya akan menjadi satu-satu nya garis keturunannya itu di sofa berwarna kuning.

Jimin berlutut. Menggenggam tangan putri nya yang masih saja mungil baginya.

"Seulji-a"

"Mmm"

"Apa kau merindukan eomma?"

Gadis itu menunduk. Ia tahu appa nya akan sedih ketika membahas wanita yang telah melahirkannya itu.

"Appa maaf.. seulji tidam bermaksud..."

"Gwenchana"

Jimin mengelus rambut putrinya itu lembut.

"Seulji-ah.. apa kau menyukai sesuatu?"

Gadis itu mengangguk.

"Wae appa?"

"Apa itu?"

"Kucing"

Jimin mengangguk.

"Jika kau memilikinya apakah kau bahagia?"

"Tentu saja. Tapi Seulji tidak memaksa appa membelikannya"

"Wae?"

"Seulji tidak boleh menjadi gadis pemaksa appa. Itu yang appa katakan"

"Sayang. Jika kau menyukai sesuatu. Jangan sampai kau terobsesi hingga kau kehilangan yang kau sukai. Mengerti?"

"Kenapa appa selalu mengatakan itu?"

"Tidak baik. Ketika kau menyukai sesuatu berjuanglah dengan baik untuk mendapatkannya. Saat kau mendapatkannya rawatlah dengan baik pula"

"Appa akan membelikan Seulji kucing?"

"Tentu saja. Asalkan kau bisa merawatnya dengan baik"

"Aku akan terus bermain dengannya appa!"

"Sayang.. kucing itu hewan. Ia butuh waktu juga untuk beristirahat. Jangan selalu mengurungnya dalam kandang oke?"

"Jika Seulji terus memaksanya bermain apakah ia akan marah?"

"Tentu saja. Bermainlah sewajarnya. Oke?"

[SEASON 2] OBSESSED (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang