05

2.6K 299 9
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA♥️

...
Seorang pria berjalan menyusuri koridor yang tak begith ramau. Langkah nya berhenti pada sebuah ruangan yang tertutup pintu yang memiliki celah kaca untuk dapat melihat keadaan di dalam.

Ia membuka pintu nya dan memasuki ruangan yang kini terdapat seseorang dengan beberapa selang di tubuhnya.

Manik matanya menatap datar ke arah objek yang kini masih terbaring lemah.

"Apa kau tak berniat untuk bangun?"


.....
Sudah dua hari Jimin mengerjakan segala tugas nya di rumah sakit sembari menunggu seulgi. Pikirannya masih saja melayang pada sosok yang mencurigakan beberapa hari yang lalu.

Cklekk..

Namjoon tersenyum lebar pada Jimin dan memgangkat kotak makanan yang ia bawa kepada Jimin.

"Makanlah. Bukan kah kau butuh makan juga? Ayak ini sungguh mahal"

Jimin terkekeh.

"Belum bangun juga?"

Jimin menatap Namjoon kemudian beralih pada seulgi yang masih terlelap dalam tidur nya.

Tak ada jawaban. Tentu saja Namjoon mengerti akan hal itu.

"Apa kau memikirkan sesuatu?"

Jimin menggeleng cepat dan tertawa renyah.

"Kau tidak bisa membohongi ku"

"...."

...

Seoul tampak sangat gelap sore itu. Banyak orang-orang yang ingin cepat untuk segera sampai pada tujuan mereka sebelum hujan turun.

Berbeda dengan pria yang kini berdiri menanti hujan turun untuk membahasi tubuhnya.

Ia tersenyum. Tersenyum kecut dan penuh kecewa.

"Aku sudah bilang jangan lakukan hal seperti itu bukan? Mengapa kau membahayakan dirimu sendiri"

Rintik hujan mulai terasa. Kini senyumannya benar-benar senyuman yang menyakitkan dan memperlihatkan kerinduan mendalam.

"Kau suka hujan ketika kau merasa sedih bukan?"

Dia hanya berdiri dibawah derasnya hujan. Mengingat bagaiman sosok yang ia rindukan memenuhi relung pikirannya yang kacau karena kehilangan.

"Tae.. hyeong merindukanmu"

.....

"Apa yang kau lakukan jika seulgi tahu masa lalu antara dirinya dan dirimu?"

"Jangan bicarakan itu hyeong"

"Kau tak bisa menyembunyikannya jim"

"Aku tahu.. tapi aku tidak siap hyeong"

"Kau takut dia meninggalkanmu?"

"...."

"Lebih baik dia mengetahui darimu daripada dia mengetahui sendiri atau bahkan dari orang lain Jim"

"Sebentar lagi saja hyung.. sebentar lagi"

Namjoon menghela nafasnya. Ia melepas sarung tangan plastik nya dan kemudian meminum air mineral.

"Baiklah kalau itu mau mu"

Namjoon berdiri dan mengecek Jam nya.

"Hyung.."

Namjoon mengalihkan perhatiannya pada Jimin yang menatap kosong ke arah seulgi.

"Apa yang akan ia lakukan ketika ia tahu penyebab kematian ayah ibu nya?"

Namjoon menghela nafas dan duduk kembali.

"Dengarkan aku. Jangan lakukan hal yang tidaj ada sangkut pautnya denganmu"

"Tidak.. ini ada hyung.. ada"

"Berhenti menyalahkan dirimu Jim"

"Hyung.. aku.."

"J..jimm"

Namjoon dan Jimin tersentak dan dengan cepat berjalan ke arah seulgi. Jimin mengelus kepala seulgi lembut membuat seulgi tersenyum lemas.

"Aku akan panggil dokter"

Namjoon berjalan meninggalkan ruangan seulgi.

"Oppa"

"Hmm"

"Bagaimana jika nanti dia kembali?"

Jimin mengernyitkan dahi tak mengerti. Dan seulgi menatap Jimin dengan mata yang sudah berair.

[SEASON 2] OBSESSED (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang