Junho berlari menuju kelas A, ia menahan Sihoon yang baru saja ingin membuka pintu kelas.
Dengan kuat Junho mencengkram kerah baju Sihoon, membuat Sihoon menatap nya tapi dengan senyuman santai.
"Kau mengenal anak tadi?" Tanya Junho. Namun Sihoon hanya mengangkat bahu, ia tidak ingin menjawab 'ya, aku mengenal nya'.
"Tolong beri tau pada ku kalau kalian baru kenal..." pinta Junho.
"Kenapa? Kau menyukai nya??" Ejek Sihoon. Junho pun langsung mendekat kan mulut nya ke telinga Sihoon.
"Aku tau rencana kalian, aku tau kalian ingin melanggar sebuah peraturan disini. Aku ingin membantu kalian..." bisik Junho.
Senyuman Sihoon perlahan pudar.
"Jika kau ingin berpura-pura pacaran dengan nya...akan ku berikan dia pada mu." Ucap Sihoon."Benar kah? Tapi ini semua hanya pura-pura kan?? Maksud ku...aku ini normal. Tapi akan canggung jika aku melakukan nya dengan Mingyu atau Jungmo." Ucap Junho.
"Lalu? Kau pikir tidak canggung jika dengan Eunsang??" Tanya Sihoon skakmat. Junho langsung diam.
"Kau ini biseksual atau apa?" Tanya Sihoon lagi.
"Aku sudah berteman dengan Eunsang dalam waktu yang lama." Jawab Junho.
"Oooh...dari kapan?" Tanya Sihoon lagi.
"1 jam lalu..." jawab Junho polos. Sihoon langsung mengalihkan pandangan nya sambil melepas cengkraman Junho.
"Kau pura-pura saja dengan Eunsang, biar aku dengan..." belum selesai Sihoon bicara, Junho menyelang nya.
"Hyung saja yang dengan Mingyu...atau mungkin Jungmo??" Saran Junho dengan nada bertanya. Sihoon diam sejenak.
"Aku suka ide mu, smoga berhasil mengajak Eunsang." Ucap Sihoon sambil menepuk pundak Junho. (Jawaban munafik dari Sihoon).
"Aku normal, aku hanya ingin membuat teman baru." Balas Junho, bel berbunyi dan mereka kembali ke kelas masing-masing.
•
Di kelas A, guru mereka terlihat agak terlambat.Sudah hampir 1 jam mereka menunggu, tapi guru tidak datang juga.
Dongpyo pun mengetuk lantai, membuat para trainee di kelas A memperhatikan nya.
"Para guru seperti nya sedang ada pertemuan, aku ingin menyusun sebuah rencana dengan kalian semua. Pertama, bisa tolong ajak masing-masing 1 orang dari setiap kelas? Aku butuh 1 smartphone pada setiap kelas sehingga kita bisa mendiskusikan nya bersama walaupun berbeda lokasi...." jelas Dongpyo.
"Aku saja yang pergi." Yuvin menawarkan diri nya. Dongpyo pun mengacungkan jempol sambil tersenyum. Perlahan Yuvin keluar dari kelas nya.
•
Yuvin mengecek ruang pelatih, digantung papan tulisan yang berbunyi "sedang ada meeting" Yuvin pun berlari kecil menuju kelas B.
•
Di kelas B, banyak trainee yang berlatih sendiri ada juga yang bermain dan tertidur.Yuvin membuka pintu kelas mereka begitu saja tanpa mengetuk.
"Yuvin Hyung, anak kelas A kan? Ada apa??" Tanya Jinwoo, si maknae paling polos di asrama.
Yuvin hanya tersenyum kemudian menarik tangan Jinwoo.
"Hyung butuh pertolongan mu, aku pinjam dia dulu ya." Izin Yuvin sambil meninggalkan kelas.
"Jangan lama-lama!!" Teriak Lee Hwan.
•
"Hyung mau apa??" Tanya Jinwoo."Nanti kamu akan tau." Balas Yuvin sambil membuka pintu kelas C.
Para trainee di kelas C berteriak karena terkejut begitu pintu dibuka, bahkan lampu kelas pun di matikan.
"Kalian sedang apa?" Tanya Yuvin.
"Berbagi kisah horror, mau ikutan?" Tawar Dongbin.
"Aku mau!!" Jawab Jinwoo semangat, tapi Yuvin menahan anak itu. Yuvin melihat satu per satu trainee di kelas C.
"Midam hyung...aku butuh pertolongan mu." Ucap Yuvin.
Midam berdiri dengan ragu lalu mendekati Yuvin.
"Nanti kami akan segera kembali." Pamit Yuvin.
•
Yuvin membuka pintu kelas D. Semua murid tertidur pulas."Kalian berdua tunggu disini." Pinta Yuvin kepada Midam dan Jinwoo lalu meninggalkan mereka berdua.
"Dia mau apa sih?" Tanya Midam. Jinwoo hanya menggelengkan kepala.
•
"Yohan...Yohan-a!" Bisik Yuvin yang berusaha membangunkan Yohan."Hm? Apa??" Tanya Yohan malas.
"Aku butuh bantuan mu, cepat bangun." Pinta Yuvin.
Yohan hanya mengangkat satu tangan, Yuvin langsung menarik tangan anak itu.
•
Dari kelas F ia mengajak Minhee dan dari kelas X ia mengajak Seobin.
•
"Jadi aku mengumpulkan kalian semua disini, untuk mengambil smartphone kalian masing-masing." Yuvin menjelaskan rencana kelas A."Dimana smartphone kita di tahan?" Tanya Seobin.
"Di depan ruang pelatih. Mereka sedang mengadakan meeting, jadi ayo." Ajak Yuvin.
•
Di depan ruang pelatih, mereka berusaha membuka loker pak Dungwook. Mereka semua mengawasi ruang guru, sementara Jinwoo mengambil kan smartphone nya."Apa password nya?" Tanya Jinwoo. Yuvin pun membukakan nya.
"Waw...kau tau dari mana hyung?" Tanya Jinwoo.
"Insting." Jawab Yuvin yang kemudian kembali mengawasi ruang guru. Setelah mengambil beberapa smartphone, Jinwoo menutup pintu loker lagi.
Karena menggunakan password, jadi terdengar bunyi tanda pintu tertutup. Mereka semua terkejut.
•
Dari dalam ruang guru suara itu jelas terdengar, para guru saling menatap satu sama lain."Suara apa itu??" Tanya pak Yeongjoon, si mentor dance.
"Tidak tau." Jawab bu Cheetah sambil menatap pak Dungwook.
"Seperti nya ada yang membuka loker guru." Tebak pak Seokhun.
Akhir nya pak Dungwook yang keluar untuk memeriksa nya.
•
Pak Dungwook mengecek ke ruang loker, tidak ada siapa-siapa dan semua loker tertutup rapat."Tidak ada siapa-siapa kok..." ucap pak Dungwook pada diri nya sendiri.
•
6 orang tadi berlarian tanpa alas kaki, karena mereka langsung melepas sepatu mereka begitu loker berbunyi.Mereka berhenti di depan tangga.
"Kerja bagus kalian semua, sekarang pastikan kalian memegang smartphone ini. Kita akan bicarakan rencana kita sambil vidcall." Pinta Yuvin."Baik lah..." mereka kembali ke kelas masing-masing.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
RULES X 101 | Produce X 101 trainees FF.
FanfictionMengisahkan kehidupan seorang trainee yang dipenuhi oleh peraturan sebagai calon idol.