•13•

109 11 0
                                    

Sudah pukul 8, mereka mulai sarapan. Tapi belum ada tanda-tanda kehadiran satu pun guru.

"Astaga, ini canggung sekali." Keluh Steven, Huijun hanya melirik nya dengan perasaan cringe.

Sarapan di pagi itu memang agak canggung, karena bukan keinginan dari hati mereka untuk pura-pura berpasangan sesama jenis. (ㅠㅠ)

Jinhyuk mulai merasakan hidung nya yang mampet, sesekali ia mengambil tissue untuk mengatasi pilek nya.

"Hyung sakit?" Tanya Jinwoo. Jinhyuk hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum.

"Tidak usah khawatir, Jinwoo habiskan saja dulu sarapan nya." Pinta Jinhyuk.

Jinwoo tidak merespon, ia langsung beranjak meninggalkan tempat duduk nya.

"Mau kemana?" Tanya Jinhyuk.

"Mengambilkan obat untuk hyung." Jawab Jinwoo yang kemudian langsung berlari menuju ruang perawatan sehingga Jinhyuk tidak punya waktu untuk menahan nya.

Jinhyuk pun buru-buru menyusul Jinwoo yang sudah berlari menuju ruang perawatan duluan.

Melihat kedua trainee yang berlarian keluar itu, Eunsang membaca buku peraturan.

"Ini juga aneh, koridor tidak boleh basah atau becek. Memang nya ada air dari mana??" Tanya Eunsang.

Sihoon menaruh tangan nya di atas kepala Eunsang lalu mengarah kan kepala anak itu ke atas. Ada sebuah alat yang akan otomatis mengeluarkan air dikala kebakaran.

Ide cemerlang lagi-lagi melintasi otak Eunsang.

"Ya! Son Dongpyo!!" Panggil Eunsang, Dongpyo yang sedang tidur pun langsung bangun karena di senggol oleh Wooseok.

"Di panggil Eunsang itu." Lapor Wooseok.

"Paan?" Tanya Dongpyo malas dengan mata yang masih agak tertutup.

Eunsang langsung menghampiri anak itu, ia menarik Dongpyo untuk keluar bersama nya.

"Tunggu dulu!!" Dongpyo langsung terbangun karena tarikan Eunsang.

Dongpyo pun menarik kerah baju Dongbin yang kebetulan ia lewati. Tidak berhenti disitu, karena terkejut Dongbin pun menarik kerah baju Wonjin dengan maksud untuk menahan diri. Tapi Wonjin ikut ter-tarik, ia pun menarik kerah Hyungjun tapi ternyata anak itu senasib.

Eunsang telah membawa ke-4 teman nya melalui atraksi tarik-menarik barusan.

Mereka ber-5 keluar dari kantin.
"Ide bodoh apa lagi sekarang?" Tanya Wooseok dalam keheningan.

"Eunsang!! Mau ngapain sih??" Tanya Dongpyo begitu kerah nya di lepas.

"Kita akan buat hujan di dalam gedung ini." Ucap Eunsang pada teman-teman nya.

Namun tidak ada reaksi, wajah mereka semua datar.

"Serius?" Tanya Dongpyo.
"Itu mustahil." Tambah Hyungjun.
"Itu bodoh." Tambah Wonjin.
"Bisa di perjelas?" Tanya Dongbin.

"Jadi begini..."

Di depan vending machine, Jinwoo membelikan minum untuk Jinhyuk.

Mereka berdua duduk di kursi panjang samping vending machine.

"Minum obat nya..." pinta Jinwoo. Dengan malas Jinhyuk membuka obat nya dan mulai meminum nya.

Setelah itu ia duduk bersandar pada tembok sementara Jinwoo merapikan kotak obat yang dibawa nya.

"Jinwoo" panggil Jinhyuk yang dari tadi memperhatikan Jinwoo.

"Badan kamu hangat ya??" Tanya Jinhyuk sambil memegang dahi Jinwoo.

Tepat disaat seperti itu, bu Yunjeong tiba-tiba muncul, ia berjalan melewati kedua trainee tersebut.

"Heh!!!! APA YANG SEDANG KALIAN LAKUKAN!!?" Bu Yunjeong amat panik, dia adalah guru yang paling keras pada peraturan pacaran.

Mereka berdua terkejut dan langsung berdiri, Jinhyuk menggandeng Jinwoo erat-erat.

"Tangan itu...!? KALIAN PACARAN YA!!!?" Bentak bu Yunjeong karena Jinhyuk menggandeng Jinwoo.

Mereka berdua menatap satu sama lain dengan senyuman licik.

"Iya." Jawab Jinhyuk dan langsung berlari sambil menggandeng Jinwoo.

"HEH!!! TIDAK BOLEH BERLARI DI KORIDOR!!!" Bu Yunjeong mengejar 2 trainee tadi.

Dari kantin terdengar teriakan bu Yunjeong.

"Ada yang ketahuan??" Tanya Sihoon.

"Pasti Jinhyuk." Tebak Wooseok.

Huijin dan Junho mengintip keluar kantin, benar saja kalau Jinhyuk dan Jinwoo sedang berlarian menghindari bu Yunjeong.

"Semua nya....bubar lewat jendela sekarang. Cepat!!" Pinta Huijin.

Mereka semua langsung menurut, dengan cepat mereka kabur melalui jendela.

"Jinwoo!!!!" Panggil Huijin sambil membukakan pintu kantin.

Jinwoo dan Jinhyuk berlari memasuki kantin, ketika bu Yunjeong nyaris memijakkan kaki di kantin, Steven memukul kepala guru itu dengan tutup panci.

"Maaf kan saya..." ucap Steven begitu melihat bu Yunjeong yang pingsan.

Huijun pun mengunci kantin dari dalam, mereka semua kabur ke lapangan melalui jendela.

"Eunsang dan yang lain masih di dalam, biar mereka yang urus." Ucap Huijun.

Di dalam, Eunsang terpisah dengan ke-4 sahabat nya. Mereka akan membakar sudut tertentu pada gedung.

"Kami hanya ingin peraturan normal yang manusiawi. Karena trainee seperti kami juga manusia bukan hewan."

TBC
















RULES X 101 | Produce X 101 trainees FF.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang