•10•

114 11 0
                                    

Pukul setengah 8, tapi tidak ada yang membeli makan malam. Hanya Dongpyo yang sedang duduk membungkuk di meja kantin.

Ia ketiduran disana, karena tidak ada kerjaan sejak pagi tadi.

Perlahan Hyungjun, Wonjin, Eunsang dan Dongbin memasuki kantin.

"JIMA JIJIMA!!!!" Teriak Wonjin sambil menggebrak meja Dongpyo. Membuat anak itu langsung bangun karena terkejut.

"Wonjin bikin kaget sumpah. Aduh ini kuping pengang sebelah masa..." keluh Dongpyo sambil memegangi dada nya.

"Makan apa kita untuk malam ini? Tidak ada tanda-tanda trainee pergi keluar untuk belanja..." tanya Eunsang.

"Gatau ah, diet lah. Gausah makan." Jawab Dongpyo nyolot sambil kembali tidur.

"Jangan tidur!!" Dengan tegas Dongbin menepuk punggung Dongpyo.

"Dongbin!! Emang kalian gaada kerjaan lain apa!? Parah banget sih gangguin anak orang lagi rehat..." kesal Dongpyo.

"Parahan mana sama yang ngabisin conditioner?" Tanya Hyungjun.

"Ya ampun dia masih dendam..." keluh Dongpyo.

Tidak lama kemudian, beberapa trainee datang sambil membawa makanan delivery.

"O!! Dongyun dan Changwook-hyung yang beli makan??" Tanya Dongbin.

"Nggak, kita cuma bawa masuk. Bayar nya pake duit asrama lah~" jawab Dongyun sambil mengangkat alis nya.

"Eunsang!!" Sihoon berlarian menghampiri Eunsang di kantin.

"Kenapa?" Tanya Eunsang. Sihoon hanya meraih tangan Eunsang lalu menatap nya sambil tersenyum.

"Aku ijin keluar ya..." Sihoon pamit sambil menarik Eunsang.

"Yah...temen kita di culik." Keluh Dongpyo.

Jadi Sihoon mengajak Eunsang untuk makan bersama nya malam ini.

Bukan ke sebuah restoran mewah, hanya menikmati ramyun di pinggir sungai Han.

Hangat nya ramyun dan sejuk nya angin malam saat itu, membuat suasana menjadi sangat nyaman.

Sihoon berhenti sejenak kemudian menaruh ramyun nya, ia mengambil botol minum nya lalu menatap Eunsang yang dari tadi mengunyah ramyun nya sambil menatap langit malam itu.

"Kau suka pemandangan malam ini?" Tanya Sihoon.

Eunsang mengangguk.
"Malam ini, banyak bintang diatas sana." Ucap Eunsang masih sambil menatap langit.

Sihoon pun ikut menatap langit malam itu.
"Menurut mu, ada berapa banyak bintang diatas sana?" Tanya Sihoon.

Eunsang justru tertawa.
"Kau pikir aku ini bodoh? Jumlah bintang kan tidak terhingga." Ejek Eunsang sambil menaruh ramyun nya juga.

Sihoon hanya tersenyum kemudian kembali menjawab.
"Ada 101 bintang diatas langit malam ini."

Eunsang tertawa kecil.
"Apa yang membuat mu menjawab seperti itu, hyung?" Tanya Eunsang yang kemudian meneguk minum nya.

"Simple, karena 101 trainee di asrama X 101 akan menjadi bintang suatu hari nanti." Jawab Sihoon sambil menatap Eunsang dalam-dalam.

Eunsang pun membalas nya dengan senyuman. Mereka berdua tertawa bersama selama menghabiskan waktu disana, tanpa menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikan mereka.

Pukul 10 malam, para trainee sudah kembali ke kamar. Termasuk mereka yang tadi nya pergi keluar, karena dari pukul 9 gerbang asrama sudah di kunci.

Tapi karena hari libur, mereka pun bebas berkeliaran di daerah gedung selagi tidak keluar gerbang asrama.

Termasuk Sihoon yang saat itu masih berjalan di lorong kamar karena ingin meminjam handuk Wooseok.

Sihoon sudah berdiri di depan pintu kamar Wooseok, ia hanya perlu mengetuk pintu saja sekarang.

Tapi seseorang menarik Sihoon dengan kasar lalu membanting nya ke lantai.

Sihoon sempat mengeluh kesakitan, tapi ia kembali tertawa begitu melihat orang yang telah membanting nya itu.

"Cha Junho....ada apa?" Tanya Sihoon ramah.

"Apa saja yang telah kau lakukan dengan Eunsang? Kau bilang kalian berdua tidak saling kenal kan??" Tanya Junho.

"Aku hanya ingin bersahabat dengan nya...masalah?" Tanya Sihoon.

"Aku akan terus mengawasi mu." Ancam Junho yang kemudian pergi meninggalkan Sihoon.

Dengan santai Sihoon kembali bangun kemudian mengetuk pintu kamar Wooseok, seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

Junho berjalan melewati ruang latihan musik. Ia mendengar ada yang sedang bermain gitar di dalam sana.

Perlahan ia membuka pintu karena penasaran siapa yang sedang memainkan gitar itu.

"Ada orang?" Tanya Junho sopan. Orang yang di dalam pun membuka kan pintu nya lebih lebar.

"Oh...Junho. Belum tidur?" Tanya Nam Donghyun. Junho hanya menggelengkan kepala kemudian duduk di kursi organis.

"Tolong tutup pintu nya, aku tidak ingin mengganggu trainee lain yang sedang beristirahat." Pinta Donghyun.

"Tapi alunan gitar mu sangat menenangkan, mungkin justru mereka bisa lebih mudah tidur." Puji Junho sambil menutup pintu.

Donghyun hanya tertawa kecil kemudian kembali memainkan gitar nya.
(Instrumental gitar yang dimainkan adalah instrumental gitar pada lagu 11:11 milik Taeyeon)

Melihat Donghyun yang memainkan gitar nya dengan baik, membuat Junho tertarik untuk memadukan nada nya dengan sedikit instrument keyboard.
(Instrumental keyboard pun menggunakan instrumental keyboard 11:11 milik Taeyeon).

Akhir nya malam di lewati. Hari demi hari mereka lewati sampai hari satu menuju hari masuk kembali.

Pukul setengah 1 dini hari, dimana posisi hari itu adalah hari mereka masuk kembali pagi nanti.

Beberapa murid kelas X dan F berjalan keluar dari kamar nya.

Seobin, Jungmo, BaekJin dan Jyunhao diam-diam berjalan menuju kantin. Mereka membuka kunci pintu kantin.

"Tolong beri tau Sejin dan yang lain agar segera menyusul ke kantin." Bisik Seobin.

Mereka ber-3 pun perlahan menghampiri beberapa kamar.

Selagi Jyunhao menghampiri kamar Sejin, Jungmo pergi menghampiri kamar Minhee dari kelas F sementara BaekJin ke kamar Minkyu yang juga dari kelas F.

Tidak lama kemudian mereka semua datang.
"Baik lah, kita ber-16 yang akan mengurus kantin. Sisanya akan mengurus ruangan lain. Tolong kerja sama nya." Pinta Seobin.

Mereka semua mengangguk setuju. Mereka semua pun masuk lalu mengunci pintu kantin dari dalam.

Di lobby ruang guru. Beberapa trainee kelas C dan D memulai rencana mereka disana.

"Mulai dari mana?" Tanya Dongbin.

"Pertama-tama, kita buat sketsa dulu." Pinta Midam.

Sementara di lapangan, beberapa trainee kelas A dan B melaksanakan rencana mereka.

"Dongpyo~" panggil Wooseok yang sedang mencari anak itu.

"Kemana sih dia? Padahal dia yang menyusun semua nya." Kesal Wooseok yang berhenti di sebelah semak-semak.

Tiba-tiba Dongpyo keluar dari semak-semak.
"Jadi hyung...di lapangan ini kita-" belum selesai Dongpyo bicara, Wooseok langsung memotong nya.

"Bodoh! Kaget!!" Kesal Wooseok sambil mendorong dahi Dongpyo.

"Sakit!" Balas Dongpyo. Pertengkaran mereka berhenti begitu terlihat cahaya lampu mobil.

"Jangan bilang..." Wooseok tidak percaya.

"Itu mobil pak Dungwook!!" Teriak Wonjin sambil berlari menjauh.

Dongpyo pun langsung melakukan Free-Call. Untung nya mereka semua langsung mengangkat.

"HENTIKAN AKTIVITAS KALIAN, PARA GURU KEMBALI...!!!!"

Rasa tegang dan panik langsung melanda mereka semua disana.

TBC



RULES X 101 | Produce X 101 trainees FF.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang