Setelah mengembalikan perlengkapan P3K ke ruang perawatan. Jinwoo berlari menuju vending machine untuk melanjutkan apa yang ingin ia lakukan tadi.
Karena ia tinggal menekan tombol saja.
•
Di depan vending machine, Jinwoo berdiri sambil menatap monitor harga dengan tatapan polos."Uang nya hilang?" Tanya Jinwoo pada diri nya sendiri.
"O! Jinwoo ya~" panggil Taesung, sambil membawa se kaleng minuman.
Jinwoo melihat kaleng yang dibawa Taesung. Minuman yang harga nya sama dengan uang yang di masuk kan Jinwoo.
"Hai Taesung..." sapa Jinwoo dengan laga tidak tau apa-apa.
"Tadi ada yang meninggalkan uang di sini (vending machine) karena sayang, yasudah aku yang beli." Taesung mengceritakan nya dengan santai.
"Itu uang ku." Jawab Jinwoo. Taesung langsung menatap teman nya itu dengan tatapan terkejut.
Karena kesal, Jinwoo pun menampar kaleng yang dibawa Taesung dari bawah. Sehingga air nya pun tumpah menyiram wajah Taesung.
Namun Taesung tidak menunjukkan ekspresi apapun dan bertahan dengan ekspresi terkejut dari awal.
Jinwoo pun kini meninggalkan Taesung menuju ruang perawatan.
•
Para trainee yang pergi keluar, kembali ke asrama sebelum pukul 8.Beberapa yang membeli sarapan menyusun makanan nya di kantin.
•
"Akan ku beri takaran untuk mu jika ingin meminta conditioner ku lagi." Tegur Hyungjun kepada Dongpyo sambil berjalan memasuki asrama."Yaudah sih, kan aku gak tau kalo ternyata itu udah mau habis." Alesan Dongpyo.
"GAK TAU!? Botol udah krempeng gini!!" Teriak Hyungjun sambil menunjukkan botol conditioner nya.
Mereka berdua berjalan melewati ruang perawatan. Ada Jinwoo yang sedang duduk sendirian di dalam sana.
"Itu Jinwoo kan ya?" Tanya Dongpyo.
"Iya kayak nya..." jawab Hyungjun sambil membaca komposisi conditioner baru nya.
Dongpyo menarik Hyungjun untuk menghampiri Jinwoo.
•
Mereka memasuki ruang perawatan begitu saja, membuat Jinwoo agak terkejut."Jinwoo kamu kenapa? Sakit??" Tanya Dongpyo.
Jinwoo hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum.
"Laper ya? Yaudah ayok ke kantin." Tanpa basa-basi, Hyungjun langsung menarik Jinwoo untuk pergi ke kantin bersama mereka.
•
Di kantin, mereka semua mulai sarapan. Mereka sarapan dengan santai, bahkan beberapa membicarakan mengenai rencana yang akan segera di laksanakan."Apakah hari ini sama sekali tidak ada guru yang masuk??" Tanya Minhee kepada Hangyul.
Hangyul tidak menjawab dan hanya mengangkat bahu. Ia beranjak dari tempat duduk nya untuk menambah makanan.
Namun ternyata di saat yang bersamaan, Suhwan juga sedang mengambil minum disana.
Mereka berdua saling melirik satu sama lain dengan lirikan sinis. Ketika Suhwan hendak pergi, Hangyul mulai memancing emosi nya.
"Aku harus makan yang banyak, supaya bisa tumbuh lebih tinggi lagi." Sindir Hangyul.
Suhwan berusaha untuk tidak peduli, tapi langkah nya menjadi lebih lemas.
"Mana ada idol pendek??" Hangyul dengan sengaja bicara seperti itu ketika berjalan kembali ke meja nya.
Suhwan sudah tidak tahan, ia mengikuti Hangyul dari belakang.
Begitu Hangyul duduk, Suhwan langsung menyiram wajah Hangyul dengan minuman nya lalu membanting nampan makanan Hangyul.
Se isi kantin terkejut dan langsung menatap mereka.
Hangyul pun tidak tinggal diam, dia siap melawan Suhwan. Dengan cepat dia berdiri lalu melayangkan tonjokkan kepada Suhwan.
Tapi seseorang melindungi Suhwan dengan menahan Hangyul.
"Anak itu!?" Bisik Wooseok terkejut.
Dongpyo menatap Hangyul dengan tatapan yang lebih tajam dari biasa nya.
"Minggir bocah culun!" Hangyul melayangkan tonjokkan dengan tangan nya yang satu lagi.
Dongpyo langsung menepis serangan Hangyul lalu berhasil menonjok hidung Hangyul hingga mengeluarkan sedikit darah.
"Waaw...hyung." Dongpyo menatap tangan nya sendiri dengan tatapan bangga.
"Aku si bocah culun baru saja menonjok seorang pembully." Dongpyo menunjukkan senyuman biadab.
Hangyul tidak mau kalah, ia pun ingin menendang Dongpyo. Namun lagi-lagi ada yang menahan serangan nya.
Seseorang telah memiringkan kursi panjang kantin sebanyak 90° sehingga Hangyul menendang kursi kantin tersebut.
Ia pun mengeluh kesakitan. Dongpyo langsung menengok ke arah orang yang melindungi nya itu. Ternyata Hyungjun (teman sekelas Hangyul) yang melakukan nya.
(Posisi saat itu, Hangyul sedang makan dengan anak kelas F. Seperti Minhee, Hyungjun dan Junho.)
"Berhenti, Hangyul hyung. Sifat buruk mu jauh lebih tidak pantas dimiliki seorang idol." Ucap Junho, membuat Hangyul kesal dan segera pergi meninggalkan kantin.
Namun sebelum nya, ia menunjukkan jari tengah nya pada Suhwan.
Begitu Hangyul benar-benar pergi, Dongpyo pun memanfaatkan waktu nya untuk bicara dengan Suhwan.
"Sebenar nya ada masalah apa sih kalian?" Tanya Dongpyo.
"Masalah kita...menyangkut ayah kita berdua." Ucap Suhwan dengan suara yang mulai serak.
"Hah!?" Dongpyo langsung paham.
TBC
Berhubung Produce X 101 sebentar lagi selesai dan masih ada beberapa part lagi yang harus aku up dsini. Aku yakin ff ini belum selesai setelah Produce X 101 habis.
Jadi mulai minggu depan aku bakal langsung up 2 part.
Yang penting ff ini habis dluan, karena setelah ff ini habis aku mau bikin ff lain dengan grup debut PDX101.
Semoga gak bosen ya sama cerita-cerita aku :)
Love U readers-nim deul yeorobun.
KAMU SEDANG MEMBACA
RULES X 101 | Produce X 101 trainees FF.
FanfictionMengisahkan kehidupan seorang trainee yang dipenuhi oleh peraturan sebagai calon idol.