Harry turun dengan hanya menggunakan celana bolanya, ia meninggalkan Liora yang masih berada didalam kamarnya karena gadisnya itu tidak bisa berjalan lantaran nyeri yang ada diselangkangannya. Dan itu membuat Harry harus turun kebawah untuk membuat sarapan.
Ia menyerngit saat melihat Zayn didapur sudah sibuk, rupanya kali ini ia tak akan memasak. Untuk apa ia memasak jika ada Zayn?
"Apa yang kau masak?" tanyanya sambil berjalan menuju lemari es mengambil air dingin dari dalam sana.
"Seperti biasa." gumam Zayn melirik Harry dari ekor matanya, dalam hati ia mengumpati Harry. Ia tahu yang terjadi semalam, ia dapat mendengar Liora berteriak karena sebelum Harry dan Liora melakukannya ia memang naik kelantai atas menuju kamarnya.
Ia bahkan mendengar dengan jelas rayuan Harry tentang Cinta, ia sudah mendengar itu berkali-kali saat Harry ingin meniduri seorang gadis perawan maka ia akan melancarkan aksinya dengan kata-kata cinta yang nyatanya hanyalah sebuah omong kosong belaka.
"Apa kau bisa membuatkan Liora bubur? Ia sedang demam."
"Tidak, kenapa bukan kau yang melakukannya? Kau kan kekasihnya." jawabnya ketus, bukannya ia tak mau. Namun ia hanya ingin Harry sedikit bertanggung jawab, ia adalah kekasih Liora maka dia yang harus mengurus gadis itu saat sakit bukannya orang lain.
Mendengar jawaban Zayn membuat Harry mendengus, ia menatap Zayn dengan tatapan tak suka-Nya.
"Kenapa kau merusaknya Harry?" gumaman kecil Zayn masih dapat ditangkap oleh telinga Harry, pria itu terkekeh mendengus.
"Apa masalahnya denganmu? Dia kekasihku! Oh, atau jangan-jangan kau menyukainya? Iya?!" Zayn menatap Harry geram, suka? Tidak! Ia tak menyukai Liora, tapi menyayanginya. Menyayanginya sebagaimana ia menyayangi adik-adiknya.
"Well, jika iya. Maka kenapa?" kata Zayn melipat tangan didadanya, menatap Harry dengan tatapan menantang.
Jari telunjuk Harry terulur menunjuk Zayn tepat didepan wajah pria itu.
"Maka sebaiknya lupakan perasaanmu itu..., karena Liora adalah milikku! Jika kau mau memilikinya, silahkan ambil. Tapi hanya setelah aku puas padanya dan membuangnya."Bughh
Bughh"Bagaimana bisa ada pria se-brengsek dirimu, Harry? . kau berkata seolah-olah Liora adalah sebuah barang tak berarti."
Harry mengusap darah disudut bibirnya, senyuman mengejek terbit diwajah pria itu.
"Karena dia memang sampah! Gadis miskin itu memang sampah!"Zayn menatap nanar punggung Harry yang menjauh, bagaimana bisa sahabatnya jadi sebajingan itu? Menganggap gadis polos itu sampah hanya karena ekonomi mereka yang berbeda jauh?! Cih! Apa dia pantas disebut pria sejati? Meniduri gadis yang dianggapnya sampah?
Harry memasuki kamarnya dengan perasaan marah, Liora yang terbaring diranjang hanya menatapnya heran. Ia terkejut saat Harry membanting pintu kamar lalu menguncinya, setelah itu Harry berjalan kearahnya sambil membuka celananya dengan kasar. Perasaan tak enak mulai memasuki hati Liora.
Harry menarik paksa selimut yang dikenakan Liora, menatap gadis itu dengan mata berkabut.
Perasaan tak enak itu terjawab, Harry menyetubuhinya. Bukan seperti semalam tapi kali ini berbeda, ia menyetubuhi Liora dengan kemarahan, marah akan ucapan-ucapan Zayn yang membuatnya ingin menghancurkan pria itu melewati Liora. Ya! Dia akan melakukannya, dia akan menghancurkan Zayn dengan ikut menghancurkan Liora.
-------------------------
Sebuah isakan kecil terdengar, berkali-kali Liora menekan bagian bawahnya yang terasa sangat nyeri. Setelah Harry menyetubuhinya dengan kasar dan brutal, ia langsung meninggalkan Liora begitu. Menyisahkan gadis itu yang tengah meringkuk dibalik selimut dengan sakit disekujur tubuhnya termasuk bagian kewanitaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark (H.E.S)
RandomMenjadi anak tertua dalam keluarga membuatnya harus berusaha keras untuk memikul semuanya, ditambah lagi dengan sang adik yang sakit keras membuatnya harus berusaha lebih keras. 💗Harry Richard Styles. (Harry Styles) 💗Liora Grace Miller. ...