Chapter 3 : He Ass!

201 34 32
                                    

::Attetion::

Cuma mau ngasih tau, nama Delta disini aku ganti jadi Liora yah guys. Soalnya kalo delta terkesan sedikit tomboy sedang karakter dia disini tuh polos yang mendekati kata 'Tolol'

So... Namanya aku ganti aja jadi Liora.

Typo Everywhere!!!
----------------------------------

-Author Pov-

Setelah mengikat tali sepatunya, Liora bergegas berjalan menuju mobil tua milik ayahnya. Karena matahari belum muncul jadi ia harus berjalan hati-hati agar tak tersandung dan berakhir dengan sebuah memar dibagian tubuhnya.

Ia mulai melajukan mobilnya setelah memanasinya sebentar, jam masih menunjukkan pukul 4 pagi dan Liora sudah harus meninggalkan rumah karena jarak rumah tempat ia bekerja cukup jauh dan tentunya memakan waktu yang tak singkat. Jadi dari pada datang terlambat, ia sebaiknya berangkat lebih cepat karena mobil milik ayahnya juga tidak bisa melaju dengan kencang seperti mobil-mobil keren lainnya. Yang jika dibandingkan dengan mobilnya, mobilnya hanyalah sebuah rongsokan.

Karena merasa sedikit bosan, ia memutuskan merogoh ponselnya dan membuka aplikasi musik dan mendengarkannya. Ponsel jadul itu pun mengeluarkan suara yang membuat Liora tersenyum, ia melirik ponselnya dan mendengus geli. Disaat para remaja 21 tahun memakai ponsel pintar yang canggih, disini dia hanya menggunakan ponsel keluaran lama dengan kamera yang bahkan tidak dapat mengambil gambar lebih jelas. Tidak ada facebook, Instagram atau aplikasi-aplikasi yang sedang booming sekarang ini.

Ponselnya hanya digunakan untuk mendengar lagu, mengirim pesan dan juga menelpon. Tak ada yang spesial darinya.

"Semangat Grace! Setelah Sella sembuh, kau bisa membeli ponsel bagus." ia menyemangati dirinya sendiri sambil membayangkan adiknya sembuh dan dirinya akan mempunyai ponsel canggih seperti Deasy.

Setelah hampir 1 setengah jam akhirnya ia sampai didepan rumah mewah itu, matanya menatap jejeran mobil sport mewah yang terparkir indah didalam sana. Walau pun dengan cara parkir yang tidak rapih namun itu terlihat memukau bagi Liora. Sejenak ia tertegun, menatap mobil yang dinaikinya dan mobil yang berada didalam sana.

Ia merasa tak pantas jika membawa masuk mobilnya kedalam sana, namun dimana ia harus menyimpan mobilnya? Rongsokan itu pasti akan merusak pemandangan.

Sampai akhirnya ia memarkirkan mobilnya disebuah pinggiran lapangan yang tak jauh dari sana, mengambil ponsel dan meninggalkan mobil mewah itu. Sampai disana, satpam rumah itu terkejut dan langsung membuka gerbang. Mempersilahkan Liora masuk kedalam pekarangan rumah itu.

Banyak mobil, bahkan lebih banyak dari kemarin. Ia pikir mobil yang terparkir berantakan adalah milik 5 pria itu, namun melihat begitu banyaknya mobil asing disana ia yakin itu bukan milik mereka. Karena jelas-jelas mobil 5 pria itu berada digarasi dan memenuhi garasi itu karena masing-masing dari mereka memiliki 2 mobil masing-masing.

Liora menatap jam tangannya yang menunjukkan pukul 5:36 pagi, ia tidak salahkan? Ia mendengar suara musik. Musik yang sangat kencang dan menggema!

Dengan penasaran, ia melangkahkan kaki panjangnya menuju pintu itu dan membukanya. Telinganya berdengung saat membuka pintu yang nyatanya tak dikunci, suara musik yang begitu kencang menabrak pendengarannya membuatnya meringis. Yang benar saja! Orang gila mana yang menyalakan musik pagi-pagi buta begini?

Begitu banyak orang yang bergoyang ala orang teler. Well. Mereka memang teler, Liora dengan hati-hati melangkah kan kakinya masuk kedalam rumah itu. Menghindari lautan manusia yang tengah berjoget dengan aroma menyengat hidung.

"Ck! Mereka berpesta? Dan... Minuman macam apa ini? Rasanya pahit! Cuihh!" Liora langsung meludah saat mencoba sedikit minuman beralkohol yang entah namanya apa, ia pun tak tahu. Ia menatap ke-sekeliling mencoba mencari Niall, Liam, Harry, Zayn atau Louis karena ia sama sekali tak mengenal siapapun disini.

Dark (H.E.S)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang