Chapter 9 : Harapan

173 36 12
                                    

Btw aku cuma mau ngasih tau, penampilan mereka disini itu kayak yang di MV Best Song Ever. Rambut Harry gak panjang-panjang amat. Kecuali Niall. Kalo si Nayel itu penampilannya kayak yang di MV SMG (Steal My Girl) kenapa? Karena disana tuh dia keliatan sedikit dewasa, kagak polos😂

-------------------

-Liora Pov-

Aku terbangun dengan sengatan berada dikeningku, nyeri dan sakit. Perlahan aku membuka mataku dan mengerjap beberapa kali mencoba menyesuaikan cahaya yang memasuki retinaku.

Aku menatap ke-sekelilingku dan mengernyit saat melihat dimana aku berada, tempat yang tidak begitu asing. Namun dimana? Aku mendudukkan tubuhku dan terbelakak saat menangkap bingkai foto milik Harry diatas nakas, itu berarti aku berada dikamar Harry? Tapi... Kenapa bisa disini?!

Aku lagi-lagi meringis saat mencoba turun dari ranjang, kulirik lututku yang dibalut perban. Huh? Kenapa aku bisa sampai disini? Namun tanpa disuruh otakku langsung menjelaskan dimana Harry menyuruhku membeli kondom, lalu aku menggunakan sepeda tanpa rem milik Liam, ditertawai pegawai disupermarket dan menabrak mobil yang terparkir.

"Mobil terparkir? Serius?" aku mendengus geli lalu berdiri dari tempat tidur dan berjalan menuju jendela kaca, mataku menatap kebawah dimana kolam renang berada.

Nafasku tercekat saat melihat pemandangan yang berada dibawah sana, jantungku memompa tak karuan saat melihat Harry dibawah sana berenang lalu menyugar rambutnya saat ia sampai ditepian. Pemandangan yang benar-benar hanya selalu ku jumpai dalam film dan sekarang... Aku melihatnya langsung.

Dia terlihat begitu... Ck! Haruskah ku akui bahwa ia terlihat sangat tampan dengan rambut basahnya itu dan tato-tato ditubuhnya?

Baiklah! Aku mengaku bahwa dia memang sangat tampan saat ini, ah! Bukan cuma saat ini. Tapi sebelum-sebelumnya juga.

Aku langsung menarik tubuhku dari jendela itu saat Harry mendongak dengan senyum yang paling ku benci, senyuman congkak-nya.

Aku segera keluar dari kamar itu saat pipiku memanas dan perutku terasa diobok didalam sana, aku berjalan menuju dapur. Sudah bersih.

Siapa yang membersihkannya? Se ingatku, tadi masih cukup berantakan saat aku meninggalkannya.
---------------

-Author Pov-

Liora memilih tak ambil pusing dengan masalah dapur yang tiba-tiba bersih itu, ia melangkahkan kaki mengelilingi rumah itu untuk memastikan apakah ada yang perlu ia bersihkan.

Namun masih sama, bersih.

Matanya memicing saat melihat Zayn dihalaman depan dengan sapu ditangannya tengah menbersihkan halaman depan, pikirannya mulai menebak apakah Zayn yang menyelesaikan semua pekerjaannya atau bukan. Namun tebakannya bertambah akurat saat melihat kaos biru langit Zayn terlihat lebih tua dan basah dibeberapa bagian. Itu artinya pria itu habis banyak bergerak bukan?

"Kenapa kau mengamati Zayn?" Liora terlonjak kaget mendengar suara berat nan serak yang berada tepat dibelakang telinganya, ia memutar tubuhnya dan langsung berhadapan dengan Harry yang bertubuh basah itu.

Jantung Liora tiba-tiba berpacu saat menatap mata hijau itu, ditambah lagi jarak antara mereka bisa dibilang tipis dan intim. Wajah mereka pun jangan ditanya lagi, hanya tinggal beberapa centi saja maka pasti bibir mereka sudah saling bersentuhan.

"Kenapa kau mengamati, Zayn?" ulangnya lagi saat tak mendengar jawaban Liora, entah kenapa dengan dirinya. Dia terlihat tidak suka saat Liora mengamati Zayn sebegitu seriusnya.

"A-aku h-hanya bertanya-tanya, apakah Zayn yang member--"

"Zayn sedari tadi membersihkan halaman depan, akulah yang membersihkan bagian dalam karena. Liam, Louis dan Niall sedang pergi entah kemana." potongnya cepat, baiklah! Anggap dia bodoh dan idiot atau semacamnya. Karena Liora adalah satu-satunya wanita yang -dengan secara tidak langsung- menyuruh Harry memegang benda menjijikkan yang bernama SAPU itu hanya karena ingin mendapatkan pujian. Tapi apa? APA?! Gadis idiot didepannya malah berpikir bahwa Zaynlah yang mengerjakan semuanya.

Dark (H.E.S)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang