Chapter 11 : Blushing

191 35 25
                                    

"Liora! Liora!" Harry berteriak diruang tamu seraya memasang jaket kulit pada tubuhnya.

Dengan langkah gontai, gadis itu berlari kesumber suara. Lagi-lagi pria keriting itu berteriak memanggilnya.

"Ada apa Harry?" tanyanya kesal menatap Harry tajam, Harry terkekeh menatap wajah kesal Liora.

"Ganti pakaianmu dan temani aku membeli pakaian baru, malam ini adalah ulang tahun perusahaan ayahku dan aku mau mengajakmu." jelasnya sambil menatap Liora dari atas sampai bawah.

Liora menatap Harry aneh, apa-apaan? Kenapa harus dirinya? Sekian banyak gadis yang dikenal pria itu. Kenapa malah memilih dirinya?

"Why me?" tanyanya sambil menunjuk dirinya sendiri membuat Harry memutar bola matanya untuk berpikir.

"Karena... Kau... Kau--ibuku sudah mengenalmu jadi--jadi akan lebih bagus jika mengajakmu, ya seperti itu!" ucapnya setengah berbohong, sebenarnya ia sudah membuat sebuah rencananya. Dan ia akan melakukannya disana, dimana acara ulang tahun perusahaan ayahnya dirayakan.

Liora mengangguk lalu kembali menatap Harry, Harry merutuki dirinya yang entah mengapa malah gugup saat diperhatikan oleh Liora. Yang benar saja! Selama ini dirinya yang membuat wanita gugup! Bukan wanita yang membuatnya gugup. Dan lihatlah sekarang, ia dengan susah menelan ludahnya sendiri. Idiot!

"Tapi aku tidak punya gaun bagus dan cantik, bagaimana aku bisa ikut?" tanyanya dengan wajah polos yang dimiringkan.

Bolehkah aku membawamu keranjang sekarang? Batin Harry mengacak rambut frustasi.

"Tenang saja soal itu, aku akan membelikanm--"

"Tidak--tidak! Aku tidak mau gajiku dipotong."

"Memangnya siapa yang bilang akan memotong gajimu? Aku mengatakan aku akan membelikanmu dan itu berarti aku membayarnya menggunakan uangku sendiri. Jadi silahkan... Pergi dan ganti pakaianmu." dengan patuh Liora menaiki tangga menuju kamarnya berada, dia hanya sesekali menginap disini jadi ia memutuskan mengambil beberapa lembar pakaiannya agar lebih mudah. Dan sekarang ada gunanya ia mengambil sedikit pakaiannya.

Setelah mengganti pakaian dan menyemprot parfum pada sekitar lehernya, ia pun melangkah menuruni satu persatu anak tangga untuk menghampiri Harry diruang tamu yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Sudah." katanya saat sampai, Harry mendongak dan menatap Liora dengan senyum tipis. Senyumnya itu terasa membeku saat aroma parfum Liora memasuki indra penciumannya.

Aku akan beli parfum yang sama dan memakaikannya pada jalang-jalangku. Batinnya sambil kembali bersikap normal, ia bangkit dan menarik pergelangan tangan Liora. Zayn yang baru saja masuk hanya mampu mengerutkan keningnya saat melihat Harry menggandeng Liora, namun sedetik kemudian. Senyuman kecil muncul dibibirnya saat melihat binar senang didalam mata Liora.

"Sudah kuduga" gumamnya lalu kembali melangkah melanjutkan tujuannya.

Harry membukakan pintu mobil untuk Liora saat mereka sudah sampai digarasi, Liora hanya menatap Harry dan pintu itu secara bergantian. Dirinya heran, mengapa Harry bersikap manis padanya? Jantungnya kembali berpacu dengan kencang. Ck! Harry bisa membuatnya gila jika begini terus. Ia memilih segera masuk kedalam mobil hingga akhirnya Harry terkekeh dan menutup pintu itu.

Memutari mobil dan masuk kedalam kursi kemudi, ia melirik sekilas kearah Liora yang kini hanya menatap jendela.

"Pipimu merah, ada yang sudah menamparmu?" tanyanya dengan wajah yang dibuat sepolos mungkin, padahal ia tahu bahwa me-merahnya pipi Liora adalah karena ulahnya yang terlalu manis dimata gadis itu. Gadis mana yang tidak akan memerah saat mendapatkan perlakuan manis pada pria yang dikagumi, disukai bahkan digilainya.

Dark (H.E.S)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang