Chapter 13 : Kematian Liora

192 31 17
                                    

"Kalian disini?" mereka berdua menoleh pada sumber suara, Harry berdiri dengan memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya.

Mata Harry menatap tajam Zayn yang duduk disamping Liora, ia menaruh curiga bahwa Zayn akan mengambil incarannya itu. Dan dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Liora adalah mangsa-nya dan tidak ada yang boleh memiliki nya sebelum dia membuang mangsanya itu. Termasuk Zayn--sahabatnya sendiri.

"Kau tahu?...Kau itu datang kemari bersamaku dan malah berduaan dengan sahabatku disini,"

"Justru karena ia datang bersamamu, seharusnya kau tak mengabaikannya dan memilih berbincang dengan wanita itu." tukas Zayn dengan mimik kesal pada Harry, ia ingat betul bagaimana tatapan terluka milik Liora tadi. Harry membawanya kemari dan malah melupakannya. Lelaki macam apa itu?

Sedang Liora hanya menatap Harry dengan diam, tak berniat menimpali perdebatan antara Zayn dan Harry karena kata-kata Zayn memang benar. Kenapa dia membawanya kemari jika pada akhirnya malah sibuk dengan gadis lain?

"Kau tahu bah--"

"Yeah, I know."

"Ikut denganku." Harry menarik tangan Liora menjauhi Zayn, entah mengapa dia jadi muak melihat Zayn saat pria itu dekat-dekat dengan Liora. Liora adalah miliknya dan itu sudah mutlak!

Liora mengekor sambil meringis karena cengkraman Harry yang kuat pada pergelangan tangannya, namun ia tak bersuara. Harry baru melepaskan cekalannya pada tangan Liora saat sampai di lift.

Harry tersenyum kecil pada Liora membuat gadis itu mengernyit.
Ada apa dengannya? Tanyanya dalam hati melihat perubahan Harry yang begitu cepat.

Harry menekan-nekan tombol yang ada dilift itu sampai akhirnya tak lama sebuah suara terdengar, itu adalah suara petugas yang bertugas untuk memantau kelancaran lift.

"Hey Mark, kau dengan aku?" Harry mulai bicara sambil menatap CCTV yang berada diatas Liora.

"Yeah, pusat pelayanan disini. Ada yang bisa kami bantu?"

"Ini aku Harry, tolong hentikan lift nomor 6 selama 10 menit dan matikan kamera pengintaimu."

"Bedebah mesum, apa kau ingin bercinta dengan gadis itu didalam lift?" suara itu diiringi kekehan membuat Harry juga terkekeh, sedang Liora yang MEMANG sudah mengerti pembicaraan mereka kini sudah memerah menahan malu.

"Lakukan saja, Okay!"

"Oke, Oke."

Tak lama pergerakan lift terhenti dan titik merah yang berada dibawah CCTV itu padam yang menandakan bahwa CCTV nya sudah dimatikan.

"Kenapa kau menyuruhnya menghentikan lift." tanya Liora gugup karena kini Harry menatapnya dengan lekat.

"Aku perlu bicara denganmu berdua saja." gumamnya seraya mendekatkan diri pada Liora, mengikis jarak antara tubuhnya dan juga Liora hingga tersisa beberapa sentimeter.

Jantung Liora lagi-lagi tak bisa terkontrol saat jarak yanh sedekat itu dengan Harry, bahkan ia bisa merasakan nafas milik Harry yang menerpa wajahnya.

Jari Harry mengangkat dagu Liora yang menunduk hingga membuat Liora mendongak padanya, Harry tersenyum lembut saat menangkap kegugupan Liora. Dalam hati ia bersorak dan menyalakan kembang api karena berhasil menbuat gadis itu benar-benar jatuh dalam pesonanya. Wanita yang tadi menciumnya hanyalah wanita suruhannya agar memperlancar drama yang akan dibuatnya, seolah-olah hal itulah yang dapat membuat Harry menyadari perasaannya pada Liora.

Dark (H.E.S)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang