"Uhuk-uhuk."
"Uhuk-uhuk."
"Ekhem uhuk-uhuk."
"Hatchi! Hatchi! Uhuk-uhuk."
"Assalamu'alaikum warahmatullah. Assalamu'alaikum warahmatullah."
"Heh," sehabis salam, ada ibu-ibu yang nyamperin gerombolan bocah-bocah kecil di barisan paling belakang shaf laki-laki.
"Kalo nggak lagi batuk nggak usah sok-sokan batuk. Ibu tadi salam duluan dari imam gara-gara kalian rame batuk mulu," ibu-ibu itu ngedumel.
Empat bocah kecil didepannya cuma natap ibu-ibu itu sambil cengengesan.
"Kalo masih becanda, pulang sana, di mushola tuh jangan rame, sholat, bukan malah ketawa-ketiwi. Diem!" Walah, ibu-ibunya naik darah.
Habis itu shalat lagi dua rakaat terakhir tarawih. Empat bocah itu udah nggak berani main batuk-batukan.
Imam ngucap salam, tiba-tiba mereka berempat kompak lari keluar mushola.
"Haduh, ibunya Mas Yongha selem, ya?" Bocah kurus bermata sipit itu berhenti di pinggir jalan sambil benerin sarungnya yang melorot.
Temen seumurannya, Jinsung, nyahut, "Iyah, padahal kan tadi aku batuk beneran. Kalian, sih, ikut-ikutan."
"Tadi sole pas ngaji katanya kita halus nulut sama Mas Jinsung? Soalnya mas Jinsung ketua kita. Iya, kan, Mas Oyum?" Bocah berumur 4 tahun yang lebih tinggi daripada Doyum itu nyahut.
"Boni," panggil yang paling kecil, "kita ngapain di sini?"
Jinsung nepuk dahinya, "Iya, ya? Sholat talawihnya kan balu selesai, kita belum sholat witil," tambah Jinsung, lengkap sama kecadelannya.
"Kamu sih tadi lali duluan," seru Doyum.
"Kok nyalahin aku lagi sih?"
"Mas Jinsung sama Mas Oyum jangan belantem, ya?" Sungwon angkat bicara.
"Main petak umpet aja hayuk?" Ajak Taekhyeon.
Jinsung mangap sambil gosok-gosok hidungnya yang gatel. Lagi flu dia.
"Di lapangan deket lumah Uwon aja."
Akhirnya mereka berempat jalan ke lapangan.
"Siapa yang jaga?" Tanya Doyum.
"Kita suit dulu."
Atas perintah Jinsung, mereka mulai suit. Dan Jinsung yang kalah.
"Aku itung sampai 20 aja, ya? Kalo kelamaan nanti aku ketidulan."
Jinsung mulai ngitung. Tiga bocah yang lain ngumpul terus ketawa-ketiwi abis itu lari bareng-bareng.
"... dua puluh, Ncung mulai nyari yaaa???"
***
"Assalamu'alaikum. Oyum pulang."
"Kok baru nyampe rumah, kak? Udah jam delapan malem loh," Bundanya nanya.
"Abis main sebental, Bun. Bunda, Oyum mau makan lagi," Doyum udah duduk, tangannya masing-masing udah megang sendok dan garpu.
***
"Assalamu'alaikum, Bapak. Boni pulang, Pak."
"Kok baru pulang, le?"
"Boni abis main petak umpet sama temen, Pak."
"Oo, yawes. Ayo main ps sini."
***
"Assalamu'alaikum, Uwon pulang. Papa, beliin Uwon cokelat. Uwon udah ikut sholat talawih sampai selesai!"
***
"Yum? Boni? Uwon? Kalian kalo ngumpet di mana, sih?"
"Jangan tinggalin Ncung sendilian, Huweee."
-END-
Selagi nunggu Karantina up lagi. Dan lagi males belajar buat ukk, sih;v nih ada selingan.
Gimana? Lanjut nggak?
Up nya bisa sehari sekali atau sehari dua kali. Yang penting ada mood nulis aja.
Berakhir pas lebaran, oke?
Lanjut nggak, nih?
Wkwk.
Babay.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Ramadhan'19 : PUASA -1THE9- [✓]
FanfictionSeries Ramadhan 1THE9 2019 : PUASA Kisah para bocil Wandenain melewati Ramadhan. Started : Wednesday, May 22 End : Wednesday, June 5