"Kalian itu gimana, sih?"
Pak Byeonghee marahin dua satpam yang ketiduran waktu lagi kerja. Karena mereka ketiduran, Sungwon diculik sama orang gak dikenal.
"Kalo misalkan ngantuk, gantian. Soomim tidur, Rui yang jaga. Gitu juga sebaliknya. Kalo udah gini di mana kita cari Sungwon?"
Soomin dan Rui yang dimarahin cuma bisa senggol-senggolan sambil nyalahin satu sama lain.
"Ayo sekarang kita sebar selebaran ke komplek-komplek sebelah," Pak Byeonghee ngasih setumpuk selebaran ke Soomin dan Rui.
Mereka bertiga langsung jalan ke komplek yang lain.
Sementara itu, di rumah Sungwon.
Mamanya Sungwon gak berhenti nangis dari kemaren. Anak semata wayangnya yang paling imut, paling lucu, paling gemesin, dan paling ganteng diculik orang.
Berkali-kali mamanya nangis sambil marah-marah.
"Awas aja nanti kalo penculiknya ketangkep. Bakalan saya ulek saya siram pake kuah rujak terus saya bakar saya jadiin kambing guling."
Uminya Seunghwan nenangin Mama Sungwon sambil dibacain Ayat Kursi. Takut kesurupan.
Dari tadi pagi, nggak keitung berapa orang yang bolak-balik keluar-masuk gerbang komplek karena nyariin Sungwon. Selebaran juga udah dibagiin tadi pagi, tapi sekarang disebar lagi.
Taekhyeon ikutan nangis di pelukan ibunya.
"Buk? Kalo kemalen Boni nggak duluan pulang, pasti Uwon nggak diculik."
"Huss, yang ada malah kalian berdua yang diculik."
Taekhyeon merengut, terus makin mempererat pelukannya.
Yongha dan anak kecil se-komplek juga pada ngumpul di situ.
"Harusnya kemarin kita bareng sama Uwon pulangnya," bisik Yongha.
Taewoo ngangguk, "Kita kemarin lupa sama Uwon karena kepedesan makan cabe."
"Lain kali jangan lomba makan cabe, ya?" Timpal Seunghwan.
Mereka bertiga mengangguk.
"Iya, kemaren seinget saya, Pas Sungwon pulang ada mobil item gede di bawah lampu samping mushola," jawab Baejin yang ditanyain sama Papanya Sungwon.
"Kamu liat platnya?"
Baejin gelengin kepala.
"Oh iya...," Guanlin buka suara.
"Kemaren abis saya selesai baca, saya sempet nengok ke jendela mushola yang kebetulan deketnya itu, Om. Saya ada liat bapak-bapak gemuk pake kaos warna oren gitu."
"Topinya warna putih, bukan?" Tanya Daehwi.
Guanlin ngangguk semangat.
Papa Sungwon langsung ambil hp dan telpon kantor polisi. Kalo diitung-itung, ini udah 24 jam sejak Sungwon ilang.
Jinsung dan Doyum lagi nangis di pelukan kakaknya masing-masing.
"Uwon ilang hiks... hiks....."
"Halusnya Oyum bangunin Uwon kemalen."
"Nanti yang Ncung jailin ciapa?"
Yechan tiba-tiba lari dari arah gerbang sambil bawa sesuatu.
"PAPANYA UWONNN!!!"
Semua orang yang lagi di rumah Sungwon noleh ke sumber suara.
Yechan berhenti dan ngatur napas sebentar terus bilang ke papanya Sungwon, "Om, tadi Ichan nemuin pecinya Uwon di perempatan lampu merah yang deketnya minimarket."
"Kamu ke sana sama siapa?" Tanya Papa Sungwon.
"Ichan ngikutin pak RT sama pak satpam tadi pas ke komplek sebelah, eh pas mau nyebrang, Ichan nggak berani. Terus pas mau ke sini, nemu ini di bawah pohon."
Papa Sungwon langsung nelpon polisi lagi. Mau ngabarin kalo nemuin barang anaknya yang diculik.
"Ma, Papa mau ke kantor polisi dulu. Mama di sini aja sama ibu-ibu yang lain," papa Sungwon langsung ambil motornya dan tancap gas ke kantor polisi. Mama Sungwon masih sesenggukan.
"Yuk, pada pulang. Udah malem. Besok kita cari Sungwon lagi," seru Umi Seunghwan.
Anak-anak kecil pada pulang dianterin Baejin dkk.
Umi Seunghwan masih nungguin mamanya Sungwon. Bapak-bapak juga pada bubar dan balik ke rumah-rumah masing. Habis pulang kerja langsung giliran nyari Sungwon.
Gimana kabar Sungwon?
-END-
Allo.
Duh, padahal niatnya bikin book ini buat santai doang.Tapi gak asik kalo gaada konfliknya:v
Yaudah kasih konflik dikit aja wkwk:vOke, babay.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Ramadhan'19 : PUASA -1THE9- [✓]
FanfictionSeries Ramadhan 1THE9 2019 : PUASA Kisah para bocil Wandenain melewati Ramadhan. Started : Wednesday, May 22 End : Wednesday, June 5