HANTU

275 58 4
                                    

"Kata pak ustad, kalo ramadhan setan itu nggak bisa jalan-jalan," seru Yongha.

Sembilan anak itu lagi duduk melingkar di teras mushola, kebiasaan tiap abis tarawih, main dulu baru pulang.

Nggak tahu siapa yang mulai, mereka asik ngebahas tentang setan.

"Iya, bulan puasa hantunya di kelangkeng," sahut Doyum.

Sungwon yang tiduran di paha Junseo langsung duduk denger perkataan Doyum.

"Kelengkeng? Uwon mau!"

Taewoo yang di sampingnya langsung bisikin Sungwon, "di kerangkeng, Won. Bukan kelengkeng. Di penjara setannya."

Sungwon ber-oh ria dan lanjut tiduran di paha Junseo.

"Setannya beneran di kerangkeng?" Tanya Junseo.

"Iya, Jun. Makanya bulan puasa banyak yang semangat ibadahnya," jawab Yechan.

"Tapi kenapa masih ada yang maling?" Tanya Junseo lagi.

Semuanya diem. Nggak bisa jawab.

"Mungkin setannya yang itu pas mau di kelangkeng kabul Mas Jun," jawab Jinsung asal-asalan.

"Aku juga ndak tahu," timpal Yongha.

"Eh eh, kalian pernah denger cerita tentang tempat wudhu mushola kita, nggak?" Suara Seunghwan yang setengah berbisik itu seketika bikin bulu kuduk mereka meremang.

Sungwon yang awalnya tiduran langsung nyamperin Taekhyeon dan sembunyi di bawah keteknya.

Jinsung yang dari tadi mangap langsung mingkem dan duduk tegak.

Doyum yang dari tadi diem aja tiba-tiba teriak kesakitan gara-gara pahanya kegencet siku Jinsung yang super lancip.

Taekhyeon yang awalnya santai-santai aja sekarang tangannya malah sibuk nutupin mata Sungwon.

"Gimana gimana?" Taewoo mulai semangat.

"Aku juga nggak tahu ini bener apa nggak. Tapi aku ikut denger pas Mas Daehwi cerita tentang adik sepupunya yang ketakutan pas ikut ke mushola," Seunghwan mulai cerita.

Lingkaran yang mereka buat makin rapat.

"Kata Mas Daehwi, kejadiannya itu pas awal bulan puasa," Seunghwan narik napas bentar, "sepupunya yang seumuran Uwon ikut ke mushola. Terus mereka tadarusan kayak biasanya."

"Sekitar jam setengah sepuluh malem, sepupunya mulai ngantuk dan ketiduran, terus mereka mau pulang kan, adiknya ini dibangunin. Pas dibangunin dia langsung ngehadap ke jendela yang deketnya tempat wudhu."

"Tiba-tiba dia teriak terus nangis sambil nunjuk-nunjuk ke arah jendela. Terus dia sembunyi sambil meluk Mas Daehwi. Tangannya di pake nutupin matanya."

"Pas ditanya kenapa, katanya dia lihat mata merah di situ. Nyala terang banget."

Mereka ber-sembilan langsung gerasak-gerusuk noleh kanan noleh kiri. Periksa belakang periksa depan.

Semuanya langsung ketakutan.

"Udah, ih, jangan celita hantu. Ncung takut. Ayuk pulang?" Jinsung buka suara.

Akhirnya mereka setuju dan mulai beranjak.

Dari arah kiri mushola, yaitu dari arah tempat wudhu. Ada sosok putih besar yang tiba-tiba muncul dan naik ke lantai mushola.

"HUWAAAA!!! HANTUUU!!!" Sembilan anak itu teriak kompak dan langsung lari keteteran.

Doyum yang sarungnya melorot akhirnya diseret Junseo pulang. Jinsung yang sibuk teriak tanpa ada niatan lari langsung di gendong Taewoo dan dibawa kabur.

Sungwon nangis sambil meluk lengan Taekhyeon yang sibuk pake sendal. Seunghwan, Yechan, dan Yongha udah lari dari tadi tapi sandal mereka masih di mushola.

"Kok pada lari kenapa?"

Daehwi buka banner yang nutupin wajah dan tubuhnya dan keheranan lihat bocah-bocah itu lari pas dia dateng.

-END-

Tinggal dua chapter lagi weheyyyy.

Makasih yang udah baca dan vote.
Vote kalian berharga banget dan mood buat nulis makin nambah.

Btw...

HAPPY DEBUT JINSEOKKKKKK!!!
Udah streaming MV-nya?

Hehe.

Babay.

[1] Ramadhan'19 : PUASA -1THE9- [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang