16.

166 18 1
                                    

Hari ini adalah hari terakhir Umji berada di sekolah tempatnya mengajar.

"Eoni.. mengapa kau secepat itu akan pergi meninggalkan kami semua!" Ujar Sohyun menitikkan air mata.

Umji berusaha tersenyum. "Satu tahun berada di sekolah ini banyak memberikan kenangan untuku!"ujar Umji.

Saeron bersedih tidak suka. "Cih dasar munafik!" Ujar Saeron.

Umji terkejut mendengar ucapan gadis yang lebih muda satu tahun darinya itu.

"Lee Saeron!cepat minta maaf dengan Umji Noona!pertakaanmu sungguh tidak sopan!" Tegur Jihoon.

"Mwo?memangnya apa salah ku?"ujar Saeron dengan angkuh lalu pergi meninggalkan kelas.

"Dasar tidak tahu sopan santun!"ujar Tzuyu dengan kesal karena Saeron secara tidak langsung telah menghina Guru kesayangan kelas mereka.umji.

"Umji Noona!atas nama Lee Saeron aku minta maaf!"ujar Jihoon.

Umji tersenyum."sudahlah mungkin aku yang bersalah!"ujarnya.

"Park Jihoon! untuk apa kau masih menyukai wanita nenek sihir itu!"ujar Sohyun kesal.

"Kau terlalu baik untuk orang seperti Lee Saeron!"ujar Tzuyu menambahkan.

Jihoon hanya tersenyum. "Aku tidak tahu.. bahkan perasaan ini datang dengan sendirinya!aku pun juga tidak bisa menghentikannya!"ujar Jihoon.

Mendengar perkataan Jihoon lagi-lagi membuat Umji teringat dengan Guanlin.

............

"Park Jihoon!"

Jihoon menoleh dan mendapati Umji yang menghampirinya.

"Ada apa Noona memanggil ku?"tanya Jihoon.

"Apa kau melihat Guanlin..em maksud ku sudah lama sekali aku tidak melihatnya! sekarang adalah hari terakhir ku berada disini.. setidaknya aku ingin mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kali kepadanya!"ujar Umji.

Jihoon langsung mengerti maksud Umji. Tentu saja karena ia adalah sahabat Guanlin. Jihoon juga mengetahui alasan yang membuat Guanlin berubah.

"Apa Noona sungguh ingin bertemu dengan Jeon Guanlin?"tanya Jihoon lagi.umji mengangguk.

"Noona bisa mencarinya di tempat-tempat yang pernah membawa Noona bertemu dengannya!"jelas Jihoon.

Umji mengangguk paham."arasseo!gomawo atas informasi nya Park Jihoon!"ujar Umji lalu bergegas pergi.

Jihoon tersenyum senang. "Semoga kau berhasil bertemu dengannya Noona!"

...........

Koridor sekolah.. tempat ini adalah tempat dimana pertama kali Umji yang baru menginjakkan kakinya ke Sopa dan bertemu dengan Guanlin.

Umji tersenyum mengingat sebuah pertengkaran kecilnya Saat itu.


"Sedang apa kau disekolah ku?"

"Memangnya kau pikir ini adalah sekolah nenek moyang mu!"

"Dasar namja menyebalkan!"

"Dasar cerewet!telinga ku bisa tuli pabo!"

Umji tersenyum ketika mengingat pertengkaran itu. Langkah kakinya kini memasuki perpustakaan sekolah.
Umji kembali ingat ketika Guanlin membantunya untuk mengambil sebuah buku.

Dan juga tempat ini adalah tempat ciuman pertamanya dengan pria berwajah datar seperti gunung es itu.

Umji lalu melangkahkan kakinya menuju ruang kesehatan. Umji kembali ingat bagaimana dulu ia terkunci di dalam ruangan ini.

Dan tubuhnya diangkat oleh seseorang namja yang sampai sekarang umji masih belum bisa menemuinya.

"Kemana lagi aku harus mencari mu?"tanya Umji hampir putus asa Namun Ia lalu ingat suatu tempat lagi..

Tempat yang biasa Digunakan namja itu untuk bolos pelajaran.

"Semoga kali ini aku bisa bertemu dengan mu!"ujar Umji sambil melangkahkan kakinya menuju ruang atap sekolah.

..........

Umji menghembuskan nafasnya kecewa karena ia tidak berhasil menemukan sosok itu.
Umji benar benar merindukannya.

"Aku hanya ingin mengatakan sesuatu untuk terakhir kalinya!aku sudah jatuh cinta dengan namja seperti mu Jeon Guanlin!"

Air mata kini keluar dari kelopak matanya yang elok. "Aku tidak tahu harus berbuat apa? Dengan tidak tahu dirinya aku malah menyukai mu yang jelas-jelas adalah kekasih dari Lee Saeron!"

"Selamat tinggal Guanlin!aku senang pernah bertemu dengan namja seperti mu!" Umji lalu mengusap air matanya.

Ketika ia sudah membalikan tubuhnya. Umji terkejut mendapati seorang bermata hazel kini berada tepat di depannya.

Umji terkejut dan langsung bergetar takut ketika sosok itu menatapnya tajam tanpa berkedip.

"Kau tidak bisa menarik kembali perkataanmu barusan!"

Suara bariton itu kembali membuat Umji dilanda gugup dan takut.

"A... Aku..."

Selamat membaca ya gengs😉😉😉
Hehe efek lagi mood nih

My little girlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang