Seulgi menangis sejadi-jadinya. Hari ini sidang akhir kedua orangtuanya untuk bercerai. Ia sungguh sudah diluar kendali.
"Nona apakah anda tidak ke pengadilan?"
Seulgi menangis sendiri. Ia sungguh tak ingin kedua orang tuanya berpisah. Lengkap sudah deritanya. Orangtuanya berpisah dan ia ditinggalkan kekasihnya.
Pelayan yang sudah berusia itu meninggalkan kamar seulgu dengan berat hati. Ia tahu seberapa besar rasa sayang anak itu kepada orangtuanya.
Message from : Irene Eonni🌹
Seull kau diamana? Kami dibawah.To : Irene Eonni🌹
DikamarEmpat gadis cantik memasuki kamar seulgi yang kini sangar berantakan.
"Kyaa~"
Seungwan memeluk seulgi yang menangis sesenggukan. Disusul oleh beberapa orang lainnya.
"Aku tidak kuat"
"Aku jarang bersama mereka. Tapi aku menyayangi mereka. Aku tahu mereka melalukan ini untukku. Tapi mengapa harus bercerai. Dulu mereka tidak ada aku tak masalah karena mereka bekerja! Lalu esok? Mereka tak ada karena sudah berpisah! Aku bisa gila! Semua meninggalkanku!"
"Itu tidak benar seul. Kami ada"
"Ayo kita kesana"
Perkataan Joy membuat mereka menatapnya.
"Kau bisa menolaknya!"
We Just Broke Up
Disini lah seulgi dan eommanya duduk. Di sebuah ruang tunggu. Seulgi terus terisak menangis. Selama ini ia hanya diam dan menuruti apapun yang terjadi di keluarga nya. Ia selalu cuek dan seolah tak peduli. Padahal ia sangat-sangat ingin mereka menjadi keluarga seperti keluarga yang lainnya. Bahkan seulgi berpikir unthk hidup sederhana saja.
Ny.Kang menatap puteri semata wayang nya sendu. Ia tak menyangka anak nya itu semenyedihkan itu. Ny.Kang bahkan berpikir saat ia cerai seulgi akan baik-baik saja seperti biasanya.
"Eomma.. jebal"
Seorang Pria paruh baya muncul di saat yang tepat. Ia melihat puteri semata wayangnya berlutut kepada wanita yang masih ia cintai. Memohon untuk tidak melakukan perceraian antara mereka.
Rasa sesak menyeruak didalam dirinya. Sebagai seorang ayah ia merasa gagal untuk menjaga puteri nya agar tidak menangis.
"Appa!!"
Seulgi berhambur. Memeluk tubuh ayah nya yang kini membalas pelukannya.
"Jangan biarkan aku sendiri lagi"
"Sudah cukup appa. Eomma. Aku anak kalian. Jangan berpisah. Ayo hidup sederhana saja appa. Ayo pulang teman nenek. Kita bertani nee? Kita memancing lagi..."
Seulgi mencoba meyakinkan ayahnya. Berbicara mengeluarkan kesedihan dan keinginannya dengan uraian air mata.
Kaki nya melangkah linglung kembali ke pada wanita yang melahirkannya.
"Eomma. Ayoo. Jebal. Ayo kita memetik sawi. Membuat kimchi bersama nenek. Ayolah eomma. Appa. Jeballl! JEBAL!!!!!!!"
Seulgi sudah tak kuat. Ia terduduk di lantai. Menutup wajahnya. Ia sungguh kacau. Ia juga kehilangan pria yang ia cintai dan apakah akan kehilangan orangtuanya lagi.
Benar. Kedua orang tuanya saling menatap. Mereka sadar selama ini mereka hanya bersikeras untuk mencari materi tanpa memikirkan seulgi yang sedari kecil sudah di asuh oleh ajhumma yang bekerja dengan mereka.
Wanita yang melahirkannya berjongkok memeluk seulgi. Ia ikut menangis. Mengusap punggung anak gadis semata wayangnya itu. Disusul oleh laki-laki cinta pertamanya- appa nya yang kini memeluk hangat keduanya.
Tatapan haru kepada tiga insan disana disaksi kan beberapa orang yang memang sudah meminta seulgi untuk berani melakukannya. Mereka berhasil.
"Jim. Kau keterlaluan"
Bisikan Jin membuat Jimin menunduk. Jin meninggalkan Jimin di susul anggota bangtan lainnya. Begitu juga velvet.
KAMU SEDANG MEMBACA
[PJM X KSG] We Just Broke Up! (COMPLETE)
RomansaTidak. Ini bukan salahmu atau salahku. Ini sudah biasa, ini sudah semestinya.