"Kita ke Italia!!!!!"
Suara sorak sorai terdengar di appartemen yang bernuansa bar mewah itu.
"Aku tidak sabar!"
Joy terlihat sangat sumringah kala itu.
"Kau benar!!"
Yeri memeluk Joy gemas sambil tertawa bersama.
"Silahkan ajak pasangan kalian masing-masing"
Ucapan Irene di sahuti sorakan bahagia dari mereka semua. Terkecuali Jin.
Pria itu tampak nya tak berselera untuk pergi berlibur.
"Hey.. kenapa?"
Pertanyaan Hoseok membuat Jin hanya bisa menjawab dengan senyuman tipis nya.
"Ingin ku kenalkan dengan seorang gadis?"
"Berhenti bercanda"
Jin meneguk alkohol nya dan kemudian memilih memasuki kamar nya.
Wendy berjalan pelan menuju Hoseok.
"Kenapa dia?"
"Sepertinya masih dengan masalah yang kemarin"
Wendy mengangguk-angguk paham.
"Eh.. dimana Jimin dan Seulgi?"
.....
Jin terduduk di pinggir kasurnya. Ia memegang kepalanya yang memang sedikit berdenyut sejak tadi.
Pikirannya melayang kepada gadis yang memang sudah lama mencuri hati nya.
Jin tersenyum pahit. Ia harus membuang perasaan yang selama ini ia simpan untuk perempuan itu.
Bagaimanapun dirinya tetap salah. Dimata siapapun. Dirinya hanya akan di anggap tidak tahu diri. Jadi bagaimana dia akan menghadapi pasangan itu di liburan nanti? Ia tidak bisa berpura-pura bahwa ia baik-baik saja bukan?
Jin melempar bingkai foto ke lantai dengan amat keras. Hingga pecah tak berbentuk. Ia mengutuk dirinya. Bagaimana bisa ia menyimpan perasaan itu dengan cukup lama.
Suata ketukan pinti menyadarkannya. Tapi sungguh, ia tak ingin di ganggu siapapun.
"Ini aku. Namjoon"
Jin mengernyitkan dahi nya. Tak seperti biasanya Namjoon menemuinya. Dan dengan terpaksa ia membukakan pintu.
Namjoon menatap iba Jin yang terlihat sangat berantakan sangat berantakan kala itu.
"Aku tak butuh rasa iba mu. Katakan padaku apa yang kau mau?"
"Apa kau pernah bertemu dengan Jennie?"
Jin mengernyitkan dahi.
"Bukankah itu pacarmu? Yang pernah kau ceritakan"
"Ya kau bertemu dengannya di Sungai Han bukan?"
Jin seperti mengingat-ingat kembali.
"Ah... kupikir beda orang. Iya aku bertemu dengannya"
"Apakah ia terlihat sehat?"
"Mm.. sepertinya malam itu tidak"
Namjoon menghela nafasnya. Jin masih saja terdiam namun detik kemudian ia membelalakkan matanya.
"Dia Jennie kekasihmu?! Yang menceritakan semua padaku?!"
Namjoon berusaha keras untuk menutup mulut Jin yang nyaring.
"Bisakah kau pelankan suaramu?"
Jin hanya terkekeh.
"Aku bertengkar. Dia salah paham. Dia...
"
KAMU SEDANG MEMBACA
[PJM X KSG] We Just Broke Up! (COMPLETE)
RomansTidak. Ini bukan salahmu atau salahku. Ini sudah biasa, ini sudah semestinya.