51-Party and Sadness 1

7.6K 466 44
                                    

JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK CINTAMU ❤

"Ada hal-hal yang tidak selalu sejalan dengan keadaan. Melihat belum tentu memperhatikan, berbicara belum tentu didengar dan menjelaskan belum tentu dimengerti. Dan seberapa banyak mencoba belum tentu berhasil, karena sesungguhnya ada beberapa hal yang memang ditakdirkan untuk menjadi kegagalan."

*** 

"Lebih--dari--cinta."

Karena Bila adalah nyawa.

*** 

"Permisi, apa ini dengan mbak Senja?" 

Seorang kurir berdiri tepat di depan gadis itu, yang disebut namanya Senja. Senja mengangguk dan tersenyum kecil.

"Iya mas. Saya sendiri." Ucap Senja.

"Ada paket buat mbak. Silahkan tanda tangan disini." 

Senja pun menerima paketnya. Sebuah kotak besar yang dibungkus sangat rapi dan cantik lengkap dengan pita merahnya.

Perlahan Senja membuka kotaknya bersamaan dengan Sarah yang datang mendekat.

Maaf gak bisa anter langsung, di rumah lagi sibuk banget soalnya.

Nanti malam gue jemput. Dandan yang cantik.

Pacar kamu ❤

Senja tersenyum geli.

"Paket dari siapa?" Tanya Sarah.

"Dari Pagi bun," Balas Senja dengan senyum manis menghiasi wajahnya.

"Hadiah yang kamu siapin gimana? Udah selesai?" Tanya Sarah lagi.

Senja sedikit mendesah, "Bila gak yakin bun kalo itu bagus apa enggak. Mau beli barang juga, bingung mau beli apa. Bila takut buat Pagi jadi malu. Pasti di sana banyak anak-anak pejabat gitu." Sekali lagi gadis itu menghela napas panjang, seolah dia manusia paling lelah.

Sarah tersenyum kecil, "Setidaknya kan kamu udah berusaha. Mungkin sekarang harganya belum apa-apa. Tapi nanti kalo kamu berhasil, maka mereka akan merasa beruntung pernah dapat hadiah itu dari kamu." Jelas Sarah berusaha menyemangati dan menghibur putrinya.

"Udah siap-siap sana. Sampe dibeliin gaun loh." goda Sarah.

Padahal sejujurnya Senja pun punya banyak dress. Cuma mau dipakai kemana? Sekalipun Sarah mendesain dress tercantik di dunia untuk Senja. Kalau tak tahu mau dipakai kemana yah sama aja.

*** 

"Ihh gau mau ah, Sav! Ini make up-nya tebel banget. Ini lagi bibirnya kenapa merah merona gini sih? Kayak ondel-ondel aku tuh." Gerutu Senja pada Sava. Juga Abi yang ada di sana, yang tiba-tiba datang atas suruan Pagi.

Mungkin Pagi tahu, Senja gak akan bisa dandan dan malah gak mau dandan sama sekali. Padahal kan untuk dirinya sendiri. Karna dari tadi Senja sibuk mengeluh pada Pagi takut lah, gak pede lah, aku jelek lah. Membuat Pagi benar-benar frustasi.

Sava memperhatikan pantulan Senja dari kaca.

"Enggak kek ondel-ondel tuh. Bagus kok." Ucap Sava. Tapi jelas-jelas suaranya penuh ketidakyakinan.

Abi yang masih santai tiduran di kasur melirik sedikit.

"Kenapa?" Tanya Abi.

"Bi, coba kamu liat? Aku bener kayak ondel-ondel nih dibuat Sava. Katanya pinter tapi nih nih!!" Adu Senja.

Senja Pagi [Completed] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang